Kemitraan CSR Suatu Alternatif Penguatan UMKM
Lomba | 2022-09-18 19:46:39“Kami mendorong dan berharap peran CSR perusahaan dapat mendukung pemberdayaan ekonomi khususnya UMKM dan koperasi, sehingga pemberdayaan UMKM juga mampu mengentaskan masalah kemiskinan,” kata MenKopUKM dalam keterangan tertulisnya,Kamis (8/9/2022).
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa UMKM menjadi sektor yang paling terpukul akibat adanya pandemi covid-19.Sekitar 84,20 persen UMKM harus mengalami penurunan pendapatan.Salah satu penyebabnya adalah karena diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Jika pada krisis 1998 UMKM mampu bertahan dan menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri-tidak bergantung dari pinjaman luar negeri dan pasar internasional-maka pada krisis kali ini menjadi hantaman terberat bagi para pelaku usaha UMKM.
PSBB menyebabkan terjadinya penurunan aktivitas masyarakat sementara banyak UMKM yang masih mengandalkan cara tradisional dalam menjalankan bisnisnya.Pelanggan harus datang langsung ke toko untuk membeli.Proses jual beli semacam ini tentunya menjadi kendala dimana kontak fisik harus sebisa mungkin dihindari untuk menekan laju penyebaran covid-19.
Alasan mengapa sekitar 3,8% UMKM justru mengalami peningkatan omzet ditengah pandemi adalah karena kemampuannya dalam memanfaatkan pasar online.Data Bank Dunia menunjukkan bahwa sekitar 80% UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
"UMKM online juga 2,1 kali lebih berpeluang untuk menjual barang di skala nasional, dan 4,6 kali lebih berpeluang untuk mengekspor barang ke luar negeri," ujar Managing Director Boston Consulting Group, Haikal Siregar, dalam keterangan resminya, Jumat (19/8/2022) seperti yang dikutip dari idxchannel.com
Digitalisasi menjadi salah satu kendala yang dihadapi oleh UMKM.Data Kemenkop-UKM menyebut baru 15% usaha yang memanfaatkan platform marketplace e-commerce.
"UMKM itu sebagian didominasi oleh baby boomers atau Gen X yang adaptif digital masih rendah, jadi bagaimana pendampingan dari kementerian, pemerintah daerah, BUMN untuk mempercepat adopsi digital pada UMKM," terang Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira seperti yang dikutip dari liputan6.com.
Inilah yang menjadi salah satu tujuan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan BUMN (Program TJSL BUMN)yaitu membina usaha mikro,kecil dan menengah serta masyarakat sekitar perusahaan agar lebih tangguh dan mandiri terutama terkait dengan ekosistem digital.Salah satunya yaitu melalui Rumah BUMN.
Rumah BUMN akan mendampingi dan mendorong para pelaku UKM dalam menjawab tantangan utama pengembangan usaha UKM dalam hal Peningkatan kompetensi,Peningkatkan Akses Pemasaran dan Kemudahkan akses Permodalan.
UMKM berkontribusi sekitar 61% terhadap PDB dan mampu menyerap sekitar 97% tenaga kerja.Sayangnya dari sekitar 65 juta UMKM baru hanya sekitar 26,5% yang masuk dalam ranah digital.Para pelaku UMKM masih memiliki keterbatasan dalam memasuki arena digital.
Padahal digitalisasi UMKM menawarkan banyak keuntungan berupa efisiennya penggunaan sumber daya dan modal, meminimalisir biaya dan waktu, serta kemudahan dalam pengawasan.
Maka dari itu dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk melakukan sosialisasi,edukasi dan pelatihan kepada UMKM agar mereka ‘melek digital’ sehingga mampu bersaing di ranah internasional.
Pemberdayaan UMKM Melalui TJSL
Rumah BUMN adalah sebuah kolaborasi Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN yang hadir sebagai wadah untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan yang memberikan keunggulan pada kearifan lokal untuk memberikan kesejahteraan pada rakyat melalui pemberdayaan UMKM.
Pembinaan dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM dalam memasuki Digital Economy Ecosystem.Salah satunya adalah melalui UMK Academy.Go Modern,Go Digital,Go Online dan Go Global.
Pengembangan UMKM di Rumah BUMN melalui 3 tahapan.Go Modern ditujukan kepada UMKM yang telah terdaftar di website Rumah BUMN.Go Digital untuk UMKM yang telah terdaftar di media sosial dan Go Online untuk UMKM yang telah terdaftar di marketplace.
UMKM Go Global ditujukan kepada para UMKM binaan yang sudah siap melakukan ekspor dan mengisi pasar dunia dengan materi pembekalan seputar strategi penentuan harga,kelayakan untuk memulai ekspor,pengenalan world market dan optimalisasi produksi yang berkelanjutan untuk ekspor serta pentingnya usaha berwawasan lingkungan.
Banyak manfaat yang akan diperoleh UMKM dengan bergabung di Rumah BUMN.Selain modul pengembangan usaha dan pelatihan,menjadi UMKM binaan BUMN akan memberikan kemudahan dalam mengakses permodalan.
“Sebagai bentuk dukungan kepada UMKM,Kementrian BUMN dan BUMN menyalurkan pembiayaan untuk UMKM senilai Rp 386 triliun atau 92% (pembiayaannya) dari bank-bank BUMN.Pembiayaannya ada,tinggal kita mau maju atau tidak,”kata Erick Thohir seperti yang dikutip dari republika.co.id.
“Ini menjadi wadah pengembangan bagi kami,”kata Trias pemilik Onty Cake kepada tim jelajah BUMN untuk Indonesia (dikutip dari bisnis.com)
UMKM Menuju Pasar Internasional
"Saya bangga produk rubik balado bisa lulus kurasi ke Belanda, bisa mengharumkan kota Duri Riau yang sebelumnya belum memiliki oleh-oleh khas daerah," ujar Diah Novi Wulandari, pemilik Dapur Bunda Duri yang telah menjadi UMKM binaan Pertamina sejak 2020.
Dapur Duri menjadi salah satu UMKM yang berhasil menjajalkan produknya pada pasar internasional melalui pameran Tong Tong Fair 2022 di Belanda.Kementerian BUMN turut berpartisipasi dengan membuka paviliun Roemah BUMN yang memfasilitasi keikutsertaan ragam UMKM binaan BUMN di Indonesia seperti Pertamina, BNI, BRI, Mandiri, dan Telkom.
Para peserta UMKM yang terpilih melalui kurasi ketat dan presentasi di Kementerian BUMN dari puluhan ribu produk UMKM se-Indonesia.Menurut Menteri BUMN,Erick Thohir,ada 57 UMKM binaan ke Roemah BUMN di lokasi penyelenggaraan Tong Tong Fair 2022.
"Tong-Tong Fair 2022 menjadi salah satu festival paling potensial untuk mempromosikan ekonomi dan pariwisata Indonesia di Belanda," ujar Erick saat mengunjungi Tong-Tong Fair 2022 di Den Haag, Belanda, Sabtu (3/9) seperti yang dikutip dari republika.co.id
Norhidayah,yang merupkan pemilik Waroeng Disabilitas merasa sangat bersyukur dan bangga karena produk hasil anak-anak disabilitas yang berupa pakaian dan aksesoris dari kain tradisional sasirangan bisa tembus sampai ke tingkat internasional.Tentunya pencapaian ini akan menambah semangat dan percaya diri mereka bahwa produk anak berkebutuhan khusus bisa bersaing hingga mancanegara.
“Saya sangat senang dapat mengikuti pameran di Belanda,bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada Pertamina sebagai perantara,” ujar Norhidayah, pemilik Waroeng Disabilitas Sasirangan seperti yang dikutip dari republika.co.id.
Tong Tong Fair sendiri merupakan pameran dagang produk UMKM, kuliner, dan seni budaya Indonesia terbesar dan tertua di Belanda.Pagelaran TFF ke-62 yang berlangsung pada 1-11 September 2022 di Den Haag, Belanda menarik lebih dari 70 ribu pengunjung.
“Para mitra binaan memberikan produk lokal berkualitas yang memiliki nilai seni dan budaya yang sangat tinggi.Kita mendapat banyak pengunjung dengan jumlah penjualan cukup signifikan.Semua pengunjung terlihat menikmati suguhan produk dan antusias dengan undian lucky dip yang kita berikan,”ujar Fajriyah Usman,Vice President CSR&SMEPP Pertamina seperti yang dikutip dari pertamina.com.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.