Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhilal Ashar

Demo di Ibu Kota Jakarta Warna Kebijakan Pemerintah yang Ditentang Rakyatnya

Bisnis | Wednesday, 14 Sep 2022, 14:22 WIB
Sumber gambar: jakarta.suara.com

Sejak Pemerintah menaikkan BBM pada 3 September 2022, entah sudah berapa kali Ibukota Jakarta dilanda demonstrasi, mulai dari elemen Mahasiswa hingga persatuan Buruh dengan satu tujuan pasti yaitu menurunkan Harga BBM, karena dianggap memberatkan kehidupan Rakyat khususnya kalangan menengah kebawah, apalagi kondisi ekonomi yang belum pulih pasca Covid-19, menyebabkan naiknya harga BBM ibarat petir di siang bolong. Spanduk turunkan BBM hingga Jokowi Mundur melekat pada demo kali ini, pemerintah dirasa gagal mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan hanya mementingkan kepentingannya semata.

Sudah menjadi rahasia umum korban utama naiknya Harga BBM pasti Rakyat miskin, mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetap, kebutuhan banyak dan tentu Kehidupan tidak layak dibawah garis kemiskinan. Sudah susah ditambah susah, mau menjerit namun hanya diam karena lelah, itulah yang mereka rasakan sekarang, kemudian bak Dewa yang turun dari langit Pemerintah pun mencoba menyogok mereka agar mau menurut yaitu dengan jurus BLT (Bantuan Langsung Tunai) senilai 150 ribu perbulan, atau jika dihitung perhari mereka mendapatkan senilai 5 ribu rupiah, yang tentu tidak akan bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan hanya cukup membeli gorengan 3 biji di pinggir jalan, namun apa daya, merekapun harus bersyukur atas semua itu.

Sebenarnya tidak hanya Rakyat miskin yang merasakan BBM naik, untuk kalangan menegah keatas juga terasa dampaknya, dari segi ongkos transportasi yang naik dan menyebabkan turunnya daya beli mereka, namun yang berbeda adalah mereka masih memiliki banyak uang dan hanya diperlukan me-manajemen kembali keuangan mereka.

Kembali ke pokok utama apakah demo ini akan membuat Pemerintah menurunkan harga BBM, siapa yang akan menang Rakyat atau Pemerintah? Tujuan Rakyat jelas yaitu kehidupan yang lebih baik tanpa naiknya harga BBM dan disisi lain Pemerintah pun jelas dengan tujuan membuat perekonomian Negara menjadi lebih baik berupa menurunnya Subsidi BBM. Semua hanya waktu yang bisa menjawab, namun jika berkaca dari kenaikan harga BBM sejak dulu, Pemerintah tidak pernah gentar akan demo yang terjadi dan tetap pada pendiriannya untuk menaikan Harga BBM, berkaca dari hal tersebut tentu terasa sia-sia perjuangan Rakyat.

Berbicara tentang Rakyat, di lapangan Rakyat juga dibagi dua kubu, Kubu satu menolak mentah-mentah kenaikan BBM dan kubu dua menerima dengan ikhlas hati namun berharap Kenaikan BBM tidak membuat BBM menjadi Langka, sehingga pekerjaan menjadi lancar dan tidak tersendat. Semua kembali ke masing-masing individu tapi bukannya Pemerintah dibuat dari Suara rakyat, yang berbeda hanyalah mereka digaji dari uang Rakyat dan membuat kebijakan untuk Rakyat, entahlah tentu kita berharap permasahan ini agar cepat selesai karena kita pada dasarnya adalah saudara sebangsa dan seperjuangan tanah air Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image