Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image saman saefudin

Tiga Tipe Teman, Mana yang Sedang Kau Butuhkan?

Edukasi | 2022-08-30 10:05:21
Sumber gambar: https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/pertemanan-pria-ilustrasi-_150218020253-323.jpg

Bagaimana kabar suasana hatimu hari ini? Mungkin ada yang memulai pagi ini dengan mood yang buruk, ada juga yang sedang ingin menumpahkan kemarahan, keresahan dan kegelisahan. Atau, suasana batinmu sedang baik-baik saja, feeling good, so happy bahkan. “Saya sedang tidak dalam kondisi sedih, tidak juga tengah merasakan kebahagiaan tertentu, tetapi saya sedang butuh pencerahan, butuh suntikan motivasi.”. Begitu bisik yang lainnya.

Ya, begitulah batin manusia, seringkali unik dan spesifik. Pun so dinamic. Sepuluh orang nongkrong bareng di kafe atau warung kopi, saling bersahut cerita dan tawa, tetapi isi kepala masing-masing bisa berbeda. Tetapi apapun suasana hatinya, manusia selalu butuh ruang untuk mengekspresikan dan menumpahkan isi hatinya. Tidak hanya saat bergembira, tetapi juga saat hati dan pikirannya tengah tertekan, sedang tidak baik-baik saja.

Suatu hari mungkin Anda dimarahi bos di kantor, dipermalukan di depan rekan se ruangan kerja, atau di-sliding kawan satu tim, sakit rasanya. Maka selain butuh ruang dan waktu untuk menghayati sakit, pikiran Anda juga kemungkinan besar menemukan nama-nama orang yang ingin segera Anda temui. Mungkin untuk sharing dan curhat, atau sekadar butuh telinga untuk mendengarkan keluh kesahmu.

Di lain waktu, giliran hatimu teriris oleh ucapan ataupun sikap kawan karib, atau cintamu ditelikung kawan seiring, rekan senasib seperjuangan, sakitnya menyayat, semisal sobekan luka yang disiram air garam. Saat itu, yang kau butuhkan juga bisa jadi dua hal, yakni menepi dan menyepi, sekaligus mencari telinga dan hati yang siap untuk kau curahi. Pun begitu saat bisnis yang kau rintis tak kunjung menunjukkan progres positif, atau bahkan saat dirimu tengah merasakan sulitnya mencari pekerjaan. Kita selalu butuh teman untuk meluapkan. Seperti halnya saat mendapat nikmat yang meriangkan hatimu, tetap saja Anda merasa perlu mengabarkannya ke seseorang, membagi kebahagiaan, tahadduts bin ni’mah.

Pada kenyataannya, manusia memang membutuhkan teman untuk berbagi. Se-introvert apapun Anda, se-pemalu dan pendiam apapun, pastilah butuh luapan atas kontraksi otak dan hati. Seindividualis dan seegois apapun dirimu, toh engkau berkebutuhan untuk dimengerti kan? Berharap ada orang yang bisa mengerti. Dalam situsi apapun hatimu, teman selalu jadi pelengkap dan penggenap.

Namun demikian, karena daftar temanmu tak hanya satu dua, maka perlu dipilih; teman seperti apa yang kau butuhkan? Bisa jadi kita membutuhkan jenis teman yang berbeda untuk setiap situasi. Mungkin kita butuh si A saat sedang berbahagia, tetapi memikirkan si B saat tengah menanggung getir dan lara, lantas masih butuh si C dalam proses di mana Anda membutuhkan asupan wawasan dan suntikan motivasi. Atau, jangan bilang kamu hanya butuh tipikal teman all in one: satu untuk segala situasi? Hahaha, jangan dong, kasihan kan temanmu.

Dulu, seorang kawan yang sudah kuanggap guru, pernah merumuskan tiga jenis teman yang dibutuhkan setiap orang, khususnya jika kamu seorang pemimpin. Pertama, dalam situasi tekanan hidup tertentu, tidak jarang kamu membutuhkan teman yang merelakan dirinya berperan sebagai samsak, sasaran luapan emosi. Dalam cyrcle pertemananmu, mungkin posisi mereka cenderung subordinat tetapi selalu memberimu sikap hormat. Saking hormatnya, mereka rela kau bully dan maki setiap hari, menjadi obyek guyon dan ledekan. Untungnya, mereka bukan tipe manusia baperan, mutungan, nesunan, jadi kehadirannya justru sering menjaga keseimbangan tatanan pertemanan. Bagaimana merawat teman jenis ini? Kuncinya adalah memberikan pengakuan.

Tipe kedua, dalam daftar cyrcle of friends kita juga ada tipe kawan seiring, tempatmu ber-tembung rasa dan tembung nalar. Kadang kita membutuhkan teman dengan kapasitas yang setara untuk membincang topik-topik tertentu. Tidak bermaksud merendahkan kelompok teman lainnya, tetapi nyatanya dalam hidup sendiri ada kebutuhan dan pengakuan atas kapasitas. Toh berbicara saja harus mengindahkan bahasa kaumnya, kita sesekali butuh teman yang sefrekuensi. Di cyrcle ini, perawatannya adalah sikap saling respek.

Ketiga, inilah tipe teman yang mungkin paling kau hormati dalam cyrcle pertemananmu. Terhadap tipe ini, kebutuhanmu bukan lagi sharing, melainkan nasehat dan petunjuk. Kalau di tipe kedua tadi kita masih bisa beradu argumen, maka di jenis terakhir ini sikapmu cenderung menaruh hormat dan kepercayaan yang tinggi. Sosok-sosok ini kita yakini memiliki otoritas dan trust baik itu keilmuan ataupun pengalaman, teori dan reputasi, kualitas akal dan spiritual untuk dimintai petuah. Sosok semacam inilah yang mampu menaklukkan sikap ananiyah, ego kita. Terhadap mereka, sikap kita mungkin antara hormat sekaligus kagum, sehingga ucapan dan lelaku mereka mampu mensugesti kita.

Nah, apakah kamu memiliki tiga jenis ini dalam cyrcle pertemananmu? Mungkin dalam praktiknya ketiganya tidak memliki garis batas yang tegas. Atau mungkin Anda hanya mengenal tiga fungsi dalam dua tipe teman. Tetapi yang pasti, tiga konteks kebutuhannya tetaplah kita alami; situasi saat marah dan butuh luapan atau juga kebutuhan menghibur diri, lalu kebutuhan untuk sharing dan berdialektika, dan ketiga yakni kebutuhan atas pencerahan dan petuah hidup. Lantas, teman tipe mana yag sedang Anda butuhkan saat ini? []

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image