Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image irman muhammad ridwan

Jangan Menghiraukan Rizki

Eduaksi | Saturday, 27 Aug 2022, 14:45 WIB
Bumi terhampar luas lautan dan samudra, burung-burung bernyanyi riang dan manusia menyebar dimuka bumi untuk mencari rizki yang telah Allah SWT karuniakan

Jangan Menghiraukan Rizki (Syaikh Abdul Qodi Al-Jailani)

Bumi terhampar luas, lautan, samudra dan gunung indah burung-burung pergi pagi hari dan pulang pada sore hari, manusia mencari nafkah dimuka bumi untuk mencari rizki yang telah Allah SWT karuniakan, Allah SWT memberikan rizki kepada manusia tidak pandang bulu karena sudah tercatat dalam kitab lauhul mahfuz maka jangan menghiraukan masalah rizki.

Jangan Menghiraukan Rizki adalah adalah salah satu tema yang disampaikan oleh tuan guru Syaikh Abdul Qodir Aljailani dalam ceramahnya hari jumat pagi tanggal 14 Zulhijah 545 H di kutip dari kitab Fathu Rabbani.

Menurut beliau “Janganlah kamu risaukan rizkimu. Pencarian rizki terhadapmu lebih hebat daripada pencaharianmu terhadap rizki. Jika kamu telah mendapatkan rizkimu hari ini, janganlah kamu rizkimu hari besok. Sebagaimana kamu telah meninggalkan hari kemarin, maka kamu tidak akan tahu apakah hari besok akan sampai kepadamu atau tidak”

Beliau menyampaikan janganlah menghiraukan rizki. Ternyata rizki sudah ditentukan oleh Allah SWT ketika dialam ruh semua telah dicatat oleh Allah SWT dalam kitab Lauhul Mahfuz diantaranya rizki, mati, jodoh, kesenangan, kesedihan, hidup, langkah kaki, menghirup udara, mata berkedip semuanya sudah bahkan semua makluk hidup sudah tercatat dalam kitab Lauhul Mahfuz. Kitab Lauhil Mahfuz adalah lembaran yang terpelihara atau kitab yang nyata. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Waqiah:78.

”Pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfudz)”. Semua keadaan makhluk sudah tercatat dalam kitab lauhul mahfudz.

ayat diatas menjelaskan bahwa setiap yang terjadi pada manusia Allah SWT sudah catat dalam kitab lauhul mahfuz mulai dari alam ruh dan alam rahim. Di alam ini Allah SWT telah mencatat rizki, jodoh, kesenangan dan kesedihan semuanya tercatat dalam kitab lauhul mahfuz. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat al-an’aam: 59:

” dan kunci-kunci semua yang ghaib ada pada-Nya: tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada didarat dan di laut".

Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuz).

Dalam Hadits Rasulullah SAW “ Allah SWT mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi”.

Dari uraian diatas bahwa setiap makhluk ciptaan Allah SWT sudah ada catatan dalam kitab Lauhul Mahfudz. Jangan Menghiraukan Rizki. Rizki bukan saja bentuk materi bisa saja berupa kesehatan, kententraman, kedamaian, kebahagian dan kelapangan. Yang penting sudah berusaha dan berikhtiar. Serahkan semuanya kepada Allah SWT dengan tawakal. Tawakal adalah menggantungkan semuanya kepada Allah SWT.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Al Mulk ayat 15 :

Artinya :”Dialah yang menjadikan untuk kamu bumi yang mudah dijelajahi, maka berusahalah atau jelajahilah disegala penjuru buni, dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya kamu akan kembali setelah nanti dibangkitkan.”(Q.S Almulk:15)

Dalam ayat diatas menjelaskan diperintahkan untuk berikhtiar mencari rizki dengan profesi apapun yang halal, makanlah sebagian rizki dari Allah SWT namun peosesnya harus sesuai dengan aturan Allah SWT dan Rasul-Nya karena nanti akan dibangkitkan dari alam kubur dan akan diminta pertanggungjawaban.

Demikian pemaparan nasihat dari tuan guru Syaikh Abdul Qodir Aljailani “Jangan Hiraukan tentang Rizki” dperintahkan oleh Allah SWT untuk berikhtiar dengan cara yang halal sesuia aturan Allah SWT dan Rasul-Nya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image