Euforia Makna Merdeka Bagi Saya
Gaya Hidup | 2022-08-25 21:15:50Tahun 2022 ini menjadi tahun yang spesial setelah pandemi melandai. Saya mewakili masyarakat Indonesia sudah bosan selama dua tahun ini terbelenggu dari kebebasan merayakan pesta rakyat, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia karena adanya pandemi.
Pesta rakyat dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun ini begitu meriah. Masyarakat banyak menghias wilayah tempat tinggalnya dengan berbagai ornamen bendera merah putih, mulai dari umbul-umbul hingga mengibarkan bendera merah putih di rumah masing-masing.
Semua masyarakat juga antusias mengikuti berbagai perlombaan di setiap wilayah, mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua. Semua senang dan semua bergembira menyambut hari kemerdekaan. Saya juga mengikuti salah satu lomba, yaitu membuat nasi tumpeng bersama para ibu-ibu di lingkungan tempat tinggal saya.
Walaupun euforia paska pandemi covid-19 membuat suasana persiapan perayaan hari kemerdekaan membuat kita semua suka cita menyambutnya, untuk saya pribadi tetap menjaga prokes dan jangan sampai kendor. Inisiatif saya sendiri sih walaupun diluar sana sudah banyak warga yang mulai abai memakai masker. Mengalami sendiri suami saya kalah melawan virus covid-19, membuat saya tetap aware menjaga prokes demi menjaga kesehatan saya sendiri dan tentu saja untuk orang-orang disekitar saya juga.
Surprise Telkom Bagi Pelanggan IndiHome
Kesibukan saya mengikuti persiapan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 di lingkungan tempat tinggal saya, hampir saja membuat saya lupa untuk membayar tagihan layanan IndiHome yang selalu jatuh tempo di setiap tanggal 20 di tiap bulannya.
Saya biasa melakukan pembayaran melalui m-banking. Alangkah terkejutnya saya ketika membaca jumlah tagihan pada layar smartphone saya. Tak berhenti saya mengucek mata saya, takutnya saya salah baca, maklum minus mata saya sudah lumayan tinggi juga.
Bagaimana saya tidak kaget, biasa mendapat tagihan sekitar Rp. 382.950,- dan kini jumlah tagihan saya hanya sekitar Rp. 37.950,- ini di luar biaya admin melalui perbankan yang biasanya dikenakan sekitar Rp. 2.500,-
Sujud syukur banget saya mendapatkan surprise dari IndiHome yang merupakan bagian dari PT Telkom Indonesia (Tbk). Bagaimana tidak terharu, status saya yang kini menjadi single parent sejak kepergian almarhum suami saya untuk selamanya, biaya tagihan layanan internet memang menjadi salah satu biaya yang lumayan berat buat saya. Terima kasih banyak IndiHome dan Telkom untuk apresiasinya untuk pelanggan setianya.
Di momen kemerdekaan dalam rangka memperingati HUT Republik Indonesia ke-77, Telkom juga banyak memberikan promo kemerdekaan kepada para pelanggan, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama. IndiHome juga banyak mengadakan acara menarik secara offline dan online, infonya bisa di lihat di berbagai akun sosial media IndiHome yang berlaku hingga 31 Agustus 2022. Bagi pelanggan baru juga bisa menikmati berbagai promo diskonnnya dengan memilih berbagai paket sesuai pilihan kecepatan internet sesuai kebutuhan.
Menepis Berita Hoax Tentang Kebocoran Data Pelanggan IndiHome
Beberapa hari ini beredar berita hoax tentang kebocoran data pelanggan IndiHome yang diragukan kebenarannya. Berita ini cukup membuat resah para pelanggan IndiHome seperti saya. Tapi kita memang harus cerdas ketika menerima berita yang belum tentu valid beritanya. Sebaiknya di telusuri dulu kebenarannya ke sumber yang bisa dipercaya. Dan sebaiknya kita juga jangan mudah untuk ikut menyebarkan berita yang kita sendiri belum mengetahui kebenarannya.
Kabar bocornya data histori browsing pelanggan IndiHome juga sudah ditanggapi oleh perwakilan Telkom Group yaitu Ahmad Reza selaku Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation Telkom, bahwa berita itu hoax alias tidak valid.
Menurut Ahmad Reza, di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat adanya enkripsi dan firewall yang berlapis.
Berdasarkan data Telkom, jumlah pelanggan IndiHome saat ini ada 8 juta. Peretas mengklaim mengantongi 26 juta histori browsing. Dia menyatakan histori browsing tersebut bukan berasal dari internal Telkom, melainkan dari situs lain. Ada kemungkinan data-data histori browsing diretas karena mengakses situs-situs terlarang. Sebaiknya kita bijak menggunakan akses internet dan selalu waspada terhadap situs-situs terlarang karena bisa saja mengandung malware.
Sebagai perusahaan terbuka yang dual listing tentunya Telkom bisa menjaga etika berbisnis, compliance dan tata kelola perusahaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Telkom juga berkomitmen untuk menjamin keamanan data pelanggan dengan sistem keamanan siber yang terintegrasi, dan menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.