Terus Belajar, Menginspirasi, Memberi Manfaat, HUT RI ke-77 SIT Tunas Bangsa
Eduaksi | 2022-08-17 21:57:59Teks Pidato Hari Kemerdekaan RI ke-77
SIT TUNAS BANGSA – KOTA DEPOK
Assalammualaikum wr.wb
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, Rabb semesta alam karena atas izin-Nya, kita semua dapat berkumpul dalam kesempatan istimewa bagi kita sebagai bangsa Indonesia, yaitu memperingati Hari Kemerdekaan RI yang ke-77.
Shalawat teriring salam semoga tercurah kepada nabi akhir jaman, Guru terbaik dan suri tauladan dalam kehidupan, Rasulullah Muhammad Saw, keluarganya, sahabatnya, dan semoga kita semua sebagai umatnya selalu istiqomah mengikutinya.
Yang terhormat, Pengurus Yayasan Tunas Bangsa Insan Mandiri
Yang terhormat, Kepala dan Wakil Kepala Sekolah, SMPIT dan SMAIT Tunas Bangsa
Yang kami hormati juga, semua Bapak/Ibu dewan guru dan karyawan SIT Tunas Bangsa
Yang kami sayangi dan kami banggakan, siswa-siswi SMPIT dan SMAIT Tunas Bangsa
Semoga kita semua selalu dirahmati Allah, sehat wal-afiat, berkah dan sukses dalam menjalani kehidupan.
Pada kesempatan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77 ini, izinkan saya menyampaikan pidato tentang hikmah dan makna perjuangan bangsa Indonesia.
Dan sepatutnya kita bersyukur atas nikmat merdeka yang telah Allah berikan berkat perjuangan para pahlawan melawan para penjajah di negeri kita dahulu, baik melalui peperangan bersenjata maupun dengan cara berdiplomasi.
Kali ini saya akan menyampaikan kembali tentang perjuangan dari tokoh nasional bangsa Indonesia yang memiliki peran penting dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Kita mengenal Soekarno dan Hatta sebagai pasangan pemimpin pertama sekaligus pahlawan di Indonesia.
Tetapi jauh sebelum itu, Soekarno dan Hatta ini sudah berjuang memerdekakan Indonesia sejak masih menjadi pelajar. Mereka berdua bercita-cita membuat Indonesia merdeka sejak masih kecil. Mereka menunjukkan kemauannya tersebut, dimulai dari kecintaannya dalam membaca buku.
Soekarno dan Hatta sama-sama suka memperkaya diri dengan ilmu sebagai bekal melawan penjajah. Perjuangan mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan ini juga tidaklah mudah. Perlu diingat bahwa Soekarno dan Hatta pun pernah berkali-kali ditangkap dan diasingkan oleh penjajah Belanda .
Meski begitu, pengasingan itu tidak membuat mereka menyerah dalam memperjuangkan bangsa Indonesia. Ketika perjuangan melawan penjajah, keduanya juga sering beradu pendapat, namun tetap saling memberi dan menerima kritikan, dan bisa tetap bersatu dalam perjuangan.
Sikap gigih dalam berjuang, dan mau menerima kritikan inilah yang menguatkan dua sosok pahlawan bangsa ini, sampai Indonesia bisa merdeka.
Pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77 ini, marilah kita mengingat dan meneladani kembali sikap para pejuang bangsa yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Meskipun sekarang kita sudah merdeka, mari kita contoh sikap positif, seperti gigih dalam berjuang, dan saling menerima kritik serta terus menjaga persatuan demi mewujudkan bangsa yang sejahtera. Dan juga penting untuk terus belajar dan belajar dengan membaca banyak buku untuk memperkaya cakrawala ilmu dan wawasan, mengambil inspirasi dan tentunya bermanfaat untuk kehidupan hari ini dan masa depan yang lebih baik.
Jika kita semua terus belajar, menginspirasi kehidupan, saling memberi manfaat bagi sesama, maka NKRI akan pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Semoga apa yang telah saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih atas perhatian dan kesempatannya, semangat pagi sepanjang hari dan salam sukses bagi kita semua.
Wassalammualaikum wr.wb.
Merdeka, Merdeka, Merdeka
Depok, 17 Agustus 2022
SIT Tunas Bangsa
Inspektur Upacara
Taufik Akbar, S.Si
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.