Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Misbah Fikrianto

Kurikulum Merdeka sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Peserta Didik

Eduaksi | Monday, 15 Aug 2022, 00:36 WIB

Kebijakan penerapan kurikulum merdeka pada satuan pendidikan sangat relevan. Kurikulum Merdeka merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pelakasanaan Kurikulum Merdeka sebagai opsi untuk mengantisipasi learningloss. Hal tersebut menjadi pembahasan dalam kegiatan webinar nasional, 14 Agustus 2022 yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Teknologi Pendidikan, Universitas Islam Asy_syafi'iyah, Jakarta.

Universitas Islam Asy-Syafi'iyah sangat mendukung terhadap webinar yang diselenggarakan oleh Program Studi Magister Teknologi Pendidikan. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor 1 Bidang Akademik, Iffah Budiningsih. Ditambahkan Iffah, Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan yang pas untuk mendukung kompetensi dan karakteristik siswa.

Topik Kurikulum Merdeka sangat menjadi trending isu karena banyak sekolah yang masih beradaptasi. Kondisi demikian menjadi trigger untuk dilakukan penyesuaian kurikulum. Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Zulfikri Anas menyampaikan tentang beberapa rasionalisasi tentang Kurikulum Merdeka. Penerapan Kurikulum Merdeka merupakan peluang untuk mengedepankan karakteristik dan keunikan peserta didik. Ditambahkannya, Pentingnya peran Guru dalam membuat pembelajaran lebih kreatif dan inovatif.

Pemateri kedua, Misbah Fikrianto menjelaskan tentang Desain dan Metode Pembelajaran yang tepat sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Misbah mengatakan, kita harus menjadikan peserta didik sebagai objek dan subjek pembelajaran. Terdapat beberapa hal yang menjadi pembeda, diantaranya pencapaian Profil Pelajar Pancasila, Observasi awal untuk melakukan diagnostik kondisi peserta didik, penggunakan desain pembelajaran yang adaptif, dan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik serta lainnya, ucap Misbah. Bagaimana kita mengemas desain pembelajaran yang membuat peserta didik mudah, menyenangkan, dan kolaboratif. Kita tidak boleh menyeragamkan penggunaan metode pembelajaran.

Pemateri ketiga, Khasanah menjelaskan tentang penggunaan media dan bahan pembelajaran terhadap proses pembelajaran. Saat ini, terdapat banyak aplikasi pembelajaran yang dapat digunakan oleh peserta didik, diantaranya platform google, edmodo, dan lainnya. Khasanah mengatakan bagaimana kita mampu merancang dan menggunakan media pembelajaran yang inovatif sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Sementara itu, Erlangga Masdiana sebagai Widrapada Ahli Utama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi, memberikan penguatan tentang Progran Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Diperlukan upaya kolaboratif antara pembelajaran dengan kebutuhan industri. Semua proses pembelajaran dikaitkan dengan perkembangan industri jelas Erlangga. Harapannya, kegiatan webinar seperti ini terus dilakukan dan dikembangkan, ucap Erlangga.

Ketua Panitia, Syarifin menjelaskan tentang manfaat dari webinar ini untuk peserta yang meningkat wawasannya serta Universitas Islam Asy-Syafi'iyah yang maju dengan program-programnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi, pemahaman, dan praktik baik terhadap implementasi kurikulum merdeka pada satuan pendidikan.

Diakhir acara, Kepala Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakhri Yasin mengatakan pembahasan Kurikulum Merdeka sangat sesuai dengan mata kuliah Pengembangan Kurikulum. Semoga kita terus mengikuti perkembangan kebijakan kurikulum merdeka di Indonesia. Fakhri menjelaskan Program Magister Teknologi Pendidikan sangat terbuka dan berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi guru-guru, kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan lainnya. Sesuai dengan motto UIA, Islam, Ilmu, dan Amal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image