Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Danish Augusta Muragana

Prioritas Pembelajaran pada Murid Taman Kanak-kanak

Kebijakan | 2024-12-12 21:09:08

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah,Abdul Mu’ti,mengatakan bahwa Prabowo Subianto sangat prihatin terhadap kualitas sains dan teknologi di Indonesia.Hal ini ditunjukkan dengan hasil penilaian oleh Programme For International Student Assesment (PISA) mengenai skor kemampuan matematika di Indonesia yang menunjukkan tren penurunan sejak tahun 2015 hingga tahun 2022.Oleh karena itu,Presiden Republik Indonesia mengarahkan jajaran Menteri kabinet merah putih untuk mempekenalkan matematika kepada anak sejak berada di jenjang taman kanak-kanak.Beliau mengharapkan Implementasi program tersebut dilaksanakan dengan metode pembelajaran yang baik dan pelatihan kepada guru agar dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan data yang didapat dari hellosehat.com,kemampuan berhitung pada anak baru bisa optimal ketika anak sudah berusia 6 tahun.Berdasarkan data yang didapat dari detik.com,rata-rata usia anak yang memasuki jenjang taman kanak-kanan yaitu 4 tahun.Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa anak-anak pada jenjang taman kanak-kanak masih belum siap untuk mempelajari matematika.

Hasil penilaian PISA mengenai skor kemampuan literasi di Indonesia pada tahun 2018 yaitu 371 dan menunjukkan tren penurunan hingga tahun 2022 yaitu 359,sedangkan skor kemampuan berhitung di Indonesia pada tahun 2018 yaitu 379 dan mengalami penurunan hingga tahun 2022 yaitu 366.Dari hasil penilaian PISA tersebut,kemampuan literasi di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan kemampuan berhitung siswa.Oleh karena itu,pemerintah sebaiknya memberikan perhatian yang lebih baik terhadap kemampuan literasi dibandingkan kemampuan berhitung siswa.

Banyak siswa yang memiliki anggapan mengenai pelajaran matematika yang rumit,memiliki banyak simbol,rumus yang kompleks,dan membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi untuk memahaminya.Anak yang berada di jenjang taman kanak-kanak lebih sering melakukan imajinasi dan cenderung sulit untuk berkonsentrasi.Oleh karena itu,anak yang masih berada di jenjang taman kanak-kanak kemungkinan besar akan mengalami stress dan merasa takut terhadap pelajaran matematika sehingga ketakutan tersebut akan berlangsung hingga anak tersebut dewasa yang pasti berpengaruh terhadap proses berpikir.

Dengan demikian,pemerintah sebaiknya memperkenalkan pelajaran matematika pada saat anak tersebut sudah siap untuk menghindari resiko stress dan rasa takut terhadap matematika.Pemerintah juga sebaiknya lebih memberikan perhatian kepada kemampuan literasi anak daripada kemampuan berhitung anak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image