Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Menur Tadahsih

Periklanan Syariah

Agama | Friday, 12 Aug 2022, 15:36 WIB

Manusia merupakan hamba allah, maka sudah sewajarnya manusia harus menjalankan kehidupan dengan prinsip nya sebagai petunjuk langsung darinya dalam menjalani kehidupan ini. Allah telah menurunkan Alquran sebagai pedoman dan pembimbing manusia untuk mencapai keberhasilan di dunia dan akhirat.

Dalam surat Al-baqarah ayat 2 “Kitab Alquran ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa” jadi tidak masuk akal apabila manusia tidak ada berpedoman kepada Alquran. Sebab hanya Allah yang mengetahui segala tentang manusia dan bumi yang di ciptakannya.

Dalam periklanan di inonesia ini dalam memasarkan produk-produk islam harus diyakini dan di pahami oleh bagian penting dalam pemasaran yang berdasarkan islam yang tidak boleh di pisahkan, karena semakin ramai dan tingginya pertumbuhan perusahaan dan institusi yang berlandaskan nilai-nilai islam seperti institusi keuangan islam yang mempromosikan penikmatnya kepada orang ramai.

Azharuddin (2007) mengatakan meskipun hukum islam yang bersumber dari pada Al-Quran dan Al-Hadis tidak secara langsung menyentuh tentang permasalahan komunikasi pemasaran dan iklan. Akan tetapi sebagai agama yang bersifat universal tentunya segala bentuk permasalahan bolehlah ditemukan cara pemecahannya melalui Islam, Allah S.W.T dalam firman-NYA telah menentukan batasannya meskipun secara global, sebagai mana ayat al-Qur’an Surah al-An’am : 38 yang artinya:

“ Tidak ada sesuatupun yang kami luputkan dalam al – Kitab, .”7 . Berasaskan ketentuan tersebut, jelaslah bahawa segala permasalahan yang ada, baik permasalahan klasik maupun komtemporari semuannya telah tercakup dalam al-Qur’an, meskipun secara global. Sedangkan al-Hadist adalah sebagai penjelasan kepada al-Qur’an yang bersifat global tersebut.

Menurut Abdul Aziz (2006) Islam menjelaskan bahawa dalam suatu urus niaga jual beli haruslah diasaskan dengan adanya kerelaan, baik dari pengeluar maupun pengguna sebagaimana firman Allah S.W.T pada surah al-Nisah : 29

“Wahai orang-orang yang beriman ! janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas asas suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”

Iklan boleh dijadikan sebagai media penyampai amanah. Menurut Qardawi (2001) Amanah merupakan salah satu moraliti keimanan. Allah SWT menyebutkan sifat orang-orang mukmin yang beruntung adalah yang memelihara amanah : “ dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah dan janji-janjinya” (Al Mu’minun : 8). Rasulullah sebagai seorang peniaga juga terkenal dengan sifat amanahnya. Dalam prinsip amanah, terdapat ada tiga kriteria asas yang boleh diselarikan dengan iklan iaitu kejujuran, tidak memuji berlebihan dan jaminan untuk perkhidmatan kembali.

Keimanan terhadap Allah SWT memberikan suatu kekuatan kepada iklan untuk menjalankan hukum yang ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulnya. Dengan prinsip tauhid tersebut, maka selari dengan sebuah iklan haruslah memiliki kriteria-kriteria: mengunakan pakaian yang menutup aurat (sebagai penghias diri), tidak bersumpah dalam beriklan dan berpenampilan berakhlak serta sopan.

Rujukan: Mohd. Radzi Othman (2005), Ekonomi dalam perspektif Al-Qur’an dan Al Sunnah, USM, P.Pinang , Malaysia.

Dalam islam endorsement diperbolehkan, yang tidak di perbolehkan yaitu jika dalam endorsment itu mengandung suatu modus penipuan yang merugikan calon pembeli sudah pasti di haramkan karena dalam islam kita di wajibkan untuk berperilaku jujur.

Meskipun banyak produk iklan yang tidak di peruntukan untuk perempuan, sudah banyak pelaku industri iklan perempuan yang sudah di perlakukan setara, misalnya pada saat itu kementrian RI menayangkan iklan masyarakat mengenai bahaya rokok, pada saat itu tidak begitu menarik bagi saya korban adalah seorang perokok, lalu pada tahun 2015 kementrian kesehatan menayangkan iklan layanan masyarakat yang lebih menarik, seorang prokok pasif. Dalam iklan ini adalah seorang permpuan, tetapi perokok pasif bukan hanya perempuan saja.

Agama merupakan hubungan keyakinan seorang terhadap Tuhan yang diwujudkan dalam bentuk kepatuhan pada sistem yang berupa prinsip, nilai-nilai moral yang sesuai dengan keyakinan tersebut. Agama terkadang menjadi pendorong bagi seseorang dalam membeli atau menggunakan suatu produk. Misalnya, bagi seorang Muslim, tidak diperbolehkan untuk menggunakan makanan maupun produk yang mengandung bahan yang diharamkan. Hal tersebut juga menjadi pertimbangan pengeluar dalam memasarkan produk, terutama di negara yang majoriti penduduknya Muslim.

Indonesia dapan menjalankan prinsip-prinsip menurut syariat islam, dengan meningkatnya iklan media, akan tetapi banyak iklan yang tidak mengandung nilai-nilai islam, terutama di negara yang majoritinya adalah muslim, Balik lagi ke pertanyaan sebelumnya, oelh karena itu iklan menurut perspektif islam harus mematuhi prinsip-prinsip Tauhid.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image