Ada Apa dengan Polisi?
Info Terkini | 2022-08-11 11:10:58Rasululloh ﷺ Telah Bersabda:
*“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Alloh, dan di sore hari melakukan sesuatu yang dibenci Alloh”.* (HR. Thabrani Sanadnya Shohih, Rujuk Tulisan ini: https://retizen.republika.co.id/posts/109350/nasehat-bagi-penegak-hukum-akhir-zaman Atau di https://modalusaha.com/16-informasi/akhir-zaman/86-syurthah-polisi-tentara-jaksa-hakim-akhir-zaman).
Polisi sedang menumpuk dosa. Mereka lagi bergelimang *istidraj*. Tak sadar bahwa tengah dihadiahi azab yg berbentuk kenikmatan oleh Alloh. Maka mereka bebas berbuat zalim tapi tetap diagungkan. Semena-mena tapi tetap berkuasa. Leluasa mempertontonkan ketidakadilan kepada si lemah, tanpa sadar bahwa wajah Alloh terletak pada orang-orang miskin dan rakyat yang teraniaya.
Polisi juga sedang menabung musuh. Tiap kali ada ulama, pejuang, aktivis atau rakyat tak berdosa yang dizalimi, saat itu pulalah bertambah manusia calon penganiaya polisi. Hingga suatu saat akan membludak jumlah manusia yang nekat ingin membalaskan dendamnya. Dengan brutal, sadis, dan kejam. Hingga mata polisi akan terbelalak, tak menyangka bahwa azab neraka jahanam telah hadir lebih cepat di depan mata mereka.
Bayangkan. Ketika polisi mempersekusi Imam Besar Habibana IB HRS Hafizhahulloh Ta'ala, berapa juta rakyat yg dalam sekejapan mata telah dijadikan musuh besar oleh polisi.
Saat membui Dr. Syahgandha Nainggolan, dkk, berapa ribu aktivis berbagai organisasi yang mengutuk polisi.
Di kala H. Munarman, SH diseret dan dibutakan matanya dengan tutup kain hitam, berapa rakyat yang heran ternganga dan kemudian marah sembari menyumpahi polisi.
Di malam jahanam ketika 6 Syuhada Rakyat Sipil di KM.50 Ja-Pek (Jakarta-Cikampek) tewas dibantai, disayat-sayat tubuhnya, dan diberondong peluru sekujur badan mereka, berapa malaikat yg menyaksikan, menangis, dan melaknat perbuatan biadab polisi itu.
Jadi jangan heran kalau kebinasaan polisi nanti akan sangat mengerikan. Tak akan sanggup kita melihatnya, terlebih jika sebagian diantara mereka adalah kerabat dan keluarga kita. Mereka, para polisi baik itu, akan ikut menanggung azab karena diam ketika ketidakadilan merajalela. Lebih takut tak bisa makan ketimbang menegakkan hukum Alloh.
Polisi saat ini telah menjadi musuh bersama. Menjelma sebagai PKI, Polisi Komunis Indonesia. Tak heran rakyat sudah menjadikan polisi sebagai common enemy.
Buktinya, hati rakyat tak tenang tiap kali bertemu polisi. Sebisa mungkin tidak berhubungan dengan polisi. Lihat polisi seperti melihat setan. Sampai-sampai seragam coklat polisi diidentikkan dengan isi WC yang berwarna coklat kehitaman. Persis seperti hitam pekatnya mental polisi di bawah rezim dajjal sekarang.
Sambil berpesta pora dan menyebarkan tawa iblis, sesungguhnya polisi sedang menuju kepunahannya. *Istidraj* dari ALLOH ﷻ adalah sesuatu yang betul-betul telah melenakan mereka.
Korps berseragam coklat dan hitam itu tak paham bahwa tangan-tangan berpeluru dan kaki-kaki bersepatu lars mereka yang jumawa menginjak hak para pencari keadilan itu, sesungguhnya sedang berbaris menuju jahanam.
Jutaan rakyat tak berdosa dari seluruh penjuru Nusantara saat ini tengah menangis. Tak rela ulama difitnah, kyai ditangkapi, ustadz mereka dipersekusi, dan Agama Islam diradikalisasi.
Dari jutaan mulut rakyat yang merasa dizalimi itu, kini menggema do'a-do'a yang belum pernah mereka panjatkan sebelumnya. Do'a yang sebenarnya mereka pun tak tega mengucapkannya.
Dengan hati tersayat, benak menahan kepedihan, wajah berurai air mata, jari jemari tertangkup menengadah, dan bibir yang bergetar menahan amarah, Do'a maha dashyat pun dilantunkan...
Rakyat meminta agar laknat cepat diturunkan kepada polisi, oligarki, rezim, dan buzzeRp yang menjadi penjahat bagi kaumnya sendiri.
Rakyat memohon agar Alloh segerakan azab yang amat sangat pedih kepada mereka!
Karena rakyat tahu *tidak ada hijab diantara Do'a orang yang teraniaya dengan Alloh Azza wa Jalla*. Tiada penghalang antara Alloh dengan makhluk-Nya.
Do'a-do'a umat teraniaya itu akan terbang melesat menembus langit, langsung kepada Sang Pencipta. Tanpa menunggu Malaikat menyampaikannya.
Naudzubillahimindzaliq.
Semoga Alloh mengabulkan semua Do'a rakyat Indonesia.
Aamiin Allohumma Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin ???????? AHADUN AHAD ☝???? Allohu Akbar ✊ Isy Kariman Aw Mut Syahidan (Hidup Mulia atau Mati Syahid)
Hasbunalloh Wanikmal wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir
ALFAQIR ILLALLOOH Azza Wa Jalla,
*Abu Fayadh Muhammad Faisal Al Jawy al-Bantani* *
SEORANG Hamba Yang Mengharap Ridho RabbNya
* Baca Info ini Tulisan Penulis:
- https://penanews.net/10-ulama-besar-yang-dipenjara-dan-di-kriminalisasi-oleh-rezim/
- https://penanews.net/salah-satu-pintu-surga-itu-bernama-densus-88/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.