Resensi Buku Mantappu Jiwa Karya Jerome Poline
Eduaksi | 2021-11-26 16:58:19Judul Buku : Mantappu Jiwa Pengarang : Jerome Poline Sijabat
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Jakarta, 2019
Tebal Buku : 224 halaman
Peresensi: Diva Mulya Agustin/ Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang
Jerome Poline Sijabat, lahir di Jakarta, 2 Mei 1998. Lahir ditengah situasi yang sulit karena krisis moneter pada Mei 1998. Namun didukung oleh keluarga yang selalu mendukungnya, Jerome mendapatkan beasiswa penuh program sarjana Matematika Terapan Mitsui Bussan di Waseda University Jepang. Merantau di Negeri Sakura, Jerome memulai perjalanan kariernya di Youtube dengan channel âNihongo Mantappuâ pada tahun 2018.
Nihongo Mantappu kini telah mencapai lebih dari 7,8 juta subscriber yang mengambil tema tentang Jepang, Pendidikan, dan matematika. Alasan Jerome menulis buku ini yaitu untuk menceritakan bagaimana dia menghadapi setiap persoalan dihidupnya. Dimulai dari Jerome lahir yang dekat dengan kerusuhan pada 1998.
Bagaimana keluarga berusaha menyekolahkannya dengan kondisi ekonomi yang terbatas, sampai pada akhirnya Jerome berhasil mendapatkan beasiswa penuh S1 di Jepang. Buku Mantappu Jiwa tidak hanya menceritakan tentang cerita sedih seorang Jerome Poline Sijabat.
Namun Mantappu Jiwa ini adalah cacatan perjuangan Jerome Poline dari semasa hidupnya yang penuh liku. Penuh perjuangan hingga dia mampu menjadi orang hebat seperti sekarang. Buku Mantappu Jiwa karya Jerome Poline ini berisi kisah hidup Jerome sejak dia lahir sampai bisa kuliah di Jepang dan menjadi Youtuber terkenal. Ternyata keinginan Jerome untuk kuliah sudah ada sejak dia Sekolah Dasar.
Karena alasan yang sangat sederhana, yaitu dia ingin pergi ke luar negeri seperti teman-temannya. Kisahnya pun mengalir hingga bagaimana Jerome mencari beasiswa S1 penuh di luar negeri sejak Sekolah Menengah Pertama, perjuangannya belajar matematika dan ikut banyak lomba sejak Sekolah Menengah Atas, serta jatuh bangunnya untuk mendapatkan beasiswa NUS, NTU, dan akhirnya mendapat beasiswa di Mitsui Busan ke Jepang. Setelah sampai di Jepang dengan beasiswa penuh, perjuangan Jerome Poline masih belum berakhir.
Jerome masih harus belajar Bahasa Jepang dari nol. Belajar Matematika, Kimia, dan Fisika dalam Bahasa Jepang. Beradaptasi di negara asing sampai akhirnya berhasil lulus menjadi mahasiswa di Waseda University. Di waktu senggang, Jerome membuat konten Youtube di channelnya yaitu Nihongo Mantappu, yang sekarang memiliki hampir 7,88 juta subscribers.
Bagi penonton Youtube Nihongo Mantappu, buku ini sebenarnya tidak menceritakan hal yang baru dari seorang Jerome. Jerome sendiri sudah membuat video tentang kisahnya mendapatkan beasiswa di bagian âCerita Perjuangan Beasiswa Full Kuliah ke Luar Negeriâ. Tapi yang menarik dari buku ini yaitu lebih menonjolkan tentang kerja keras Jerome untuk mendapatkan beasiswa. Cerita kegagalan yang biasanya tidak diceritakan mendetail, di buku tersebut dituliskan bahwa hasil yang didapatkan tidak dapat diperoleh secara instan.
Semua butuh perjuangan dan usaha yang maksimal Saat membaca buku tersebut, cara belajar Jerome yang sangat giat supaya bisa lulus N1 Bahasa Jepang dengan belajar selama 12 jam sehari. Saya sebagai pembaca buku tersebut rasanya tersindir. Karena memang di balik kesuksesan, ada perjuangan setengah mati untuk mencapainya. Dan didalam buku itulah Jerome berbagi pengalaman tentang berbagai kegagalan dan rasa pantang menyerah untuk menggapai mimpi yang telah kita buat. Kelebihan buku Mantappu Jiwa ini yaitu memiliki ilustrasi yang menarik dan halaman yang berwarna-warni. Buku ini memudahkan pembaca untuk mencerna atau memahami isi yang terkandung didalamnya.
Saya selesai membacanya selama tujuh hari. Selain ilustrasi keluarga dan teman-teman Jerome, ada banyak ilustrasi contohnya seperti soal matematika yang menghiasi buku tersebut. Saya berpikir mengapa banyak sekali ilustrasi mengenai matematika pada awalnya. Namun semua terjawab ketika saya membaca halaman-halaman selanjutnya. Semua yang terkandung dibuku tersebut memiliki makna sendiri. Dengan contoh soal yang Jerome buat memiliki jawaban yang sama.
Tetapi cara menjawab soal itulah yang berbeda. Contoh soal yang memiliki arti yaitu banyak cara untuk menemukan jawaban dari setiap persoalan. Karena ada banyak jalan menuju Roma. Yang saya sayangkan dari buku ini yaitu mungkin kurangnya porsi cerita tentang bagaimana Jerome Poline bisa menjadi Youtuber terkenal. Karena kisah tersebut hanya ditampilkan pada 50 halaman terakhir didalam buku.
Buku ini juga lebih tertuju pada perjuangan Jerome Poline mendapatkan beasiswa dan lulus Waseda University. Padahal menurut saya sepertinya akan lebih menarik jika ada kisah lucu yang dialami Jerome diawal kedatangannya di Jepang atau persahabatannya.
Namun sejauh ini, buku karya Jerome tersebut menarik dan mudah dibaca. Cerita yang rapi serta memudahkan bagi orang yang baru mengenal Jerome untuk langsung mengetahui kisahnya tanpa harus bingung mencari video di Youtube channelnya. Ilustrasi dan halaman yang berwarna warni juga menjadi nilai plus. Buku ini dapat dibaca oleh semua kalangan. Mulai dari SMP, SMA, dan kuliah karena dapat memotivasi pembaca untuk belajar dan mengejar mimpinya meski dengan segala keterbatasan dan penuh liku. Buku ini memiliki banyak kelebihan.
Bukan hanya cover bukunya saja tetapi juga isi buku yang menarik. Buku yang berisi penuh motivasi dan juga belajar banyak hal. Selain itu bahasa yang mudah dipahami oleh setiap kalangan umur. Rekomended banget untuk yang suka matematika, dan butuh motivasi. Saya sebagai pembaca sangat menyukai buku karya Jerome Poline ini. Sangat cocok dibaca untuk memotivasi diri sendiri. Isi buku yang cukup bagus dan kompleks untuk dibagikan kepada pembaca. Saya sangat berharap dan selalu menunggu buku karya Jerome Poline Selanjutnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.