Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Damas Endri Artomo

Street Coffe Vespa: Menjadi Pembeda di Tengah Banyaknya Kedai Kopi di Jogja

Kuliner | Saturday, 06 Aug 2022, 06:34 WIB

Mencari tempat untuk menikmati secangkir kopi dengan suasana yang bebeda bukanlah perkara yang mudah. Tujuhtiga Kopi menawarkan pengalaman ngopi yang menarik bagi para pelanggannya. Pedagang kopi ini menjual dagangannya dengan konsep street coffe. Ia memodifikasi kendaraaan vespanya sedemikian rupa dengan dilengkapi box sebagai tempat barang dan peralatan berjualan agar dapat digunakan untuk menjajakan aneka minuman kopi, tentu hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli. Lokasinya yang strategis di pusat kota Jogja tentu membuat street coffe ini ramai dengan pembeli.

Tujuhtiga Kopi didirikan oleh Dimas Ronggo, mahasiswa asal Madiun yang awalnya merantau ke Jogja untuk kuliah namun sekarang mempunyai bisnis kopi yang bernama Tujuhtiga Kopi. Nama Tujuhtiga Kopi sendiri diambil dari tahun pembuatan vespa yang ia miliki yaitu tahun 1973. Vespa yang ia pakai untuk berjualan sendiri tak lain adalah warisan dari bapaknya. Ia berjualan kopi di jalan Mangkubumi, utara Hotel Grand Zuri Yogyakarta. Tujuhtiga Kopi sendiri menyediakan menu seperti kedai kopi pada umumnya. Minuman yang paling laris dan sering dibeli konsumen adalah es kopi susu, salted caramel, dan blueberry latte. Namun lucunya, Tujuhtiga Kopi ini sering dikira sebagai penjual ronde karena konsep berjualannya yang unik. Biasanya Dimas Ronggo mulai buka berjualan pada jam 5 sore hingga jam 1 malam. Dimas Ronggo mulai berjualan dari tahun 2018 awal. Berangkat dari keresahan Dimas Ronggo yang melihat banyaknya kedai kopi yang buka di Jogja pada tahun

2018 ia mulai berinovasi dan ingin menjadi sesuatu yang berbeda dengan kedai kopi lainnya. Jika pada umumnya penjual kopi membuka coffe shop namun berbeda dengan dirinya. Akhirnya, ia membuka street coffe dengan kendaraan vespanya yang disulap menjadi warung berjalan. Dulu ia berjualan di depan Plaza Ambarukmo atau Amplaz. Namun pada awal 2020 ia baru memutuskan untuk pindah berjualan di jalan Mangkubumi.

Meskipun terbilang sederhana, namun orang yang datang untuk membeli kopi disini bisa dibilang banyak. Ide kreatif dan inovasi yang dilakukan Dimas Ronggo sukses menarik perhatian orang yang bosan membeli kopi di tempat dengan konsep yang begitu-begitu saja. Konsumen utama Tujuhtiga Kopi adalah anak muda, terutama penggemar vespa. Banyak dari kalangan komunitas vespa singgah untuk ngopi sambil berbagi pengalaman disana. Karena tempat yang terbuka dan sederhana inilah para pembeli betah berlama-lama disana; ngopi, bercengkrama, ditemani suara dan gemerlap lampu kendaraan yang lalu lalang membuat suasanya menjadi tambah syahdu. Karena erat kaitannya dengan vespa Dimas Ronggo pun sampai membuat tagline untuk street coffenya, yaitu ‘ngopi sembari ngopling’. Karena latar belakang Dimas Ronggo adalah seorang penghobi vespa mungkin ini yang membuatnya berfikir ada peluang untuk memulai bisnis yang serupa tapi tidak sama dengan lainnya. Hal tersebut dapat menjadi motivasi untuk kita semua bahwa selagi kita memiliki kreatifitas dan inovasi maka kita bisa memanfaatkan peluang bisnis yang ada.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image