Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Seli Lisman

Mengenal 5 Pelatih Timnas Indonesia Yang Punya Masalah Dengan PSSI Selain Shin Tae- yong

Olahraga | Saturday, 06 Aug 2022, 01:18 WIB

Mengenal 5 Pelatih Timnas Indonesia Yang Punya Masalah Dengan PSSI Selain Shin Tae- yong

Shin Tae- yong bukan satu- satunya pelatih timnas Indonesia yang bermasalah dengan PSSI. Sedikitnya lima pelatih Timnas Garuda versi sebelumnya juga cukup kewalahan menghadapi PSSI.

Kontroversi yang terjadi dengan Shin Tae- yong bermula dari komentar anggota Exco PSSI Haruna Soemitro di podcast JPNN.COM. Haruna banyak melontarkan kritikan yang ditujukan kepada pelatih asal Korea tersebut.

Shin Tae- yong sendiri telah membuat beberapa pernyataan kritis tentang PSSI dalam wawancara dengan media Korea. Hubungan pelatih dengan PSSI mengalami pasang surut. Namun, kedua belah pihak masih memiliki kontrak hingga 2023.

Shin Tae- yong adalah kasus terakhir pelatih kepala tim nasional Indonesia tidak akur dengan PSSI. Lantas siapa saja pelatih timnas Indonesia yang tidak sependapat dengan PSSI?

5 Pelatih Timnas Indonesia Yang Memiliki Masalah Dengan PSSI

Pelatih Timnas Alfred Riedl

PSSI sempat berselisih dengan Alfred Rield pada awal 2011. Saat itu, pelatih asal Austria itu dipecat setelah membantu timnas Indonesia finis kedua di Piala AFF 2010. Saat itu, PSSI dan sepak bola Indonesia tahu diskriminasi.

Alfred Riedl juga dituding memprovokasi pemain timnas Indonesia asuhan Wim Rijsbergen dengan menggelar pertemuan ilegal. PSSI, setelah berganti arah, mengangkat kembali Alfred Rield dalam dua edisi lagi, 2013- 2014 dan 2016.

Pelatih Timnas Luis Manuel Blanco

Luis Manuel Blanco juga masuk dalam daftar pelatih yang tidak setuju dengan PSSI. Pelatih asal Argentina itu ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia menggantikan Alfred Rield pada 7 Februari 2013.

Namun, Luis Manuel Blanco mendapat perlakuan tidak menyenangkan setelah dipecat. Pasalnya dikabarkan beberapa dari anggota eksekutif( Exco) tidak mengetahui perihal penunjukan Luis Manuel Blanco, sehingga PSSI menyesuaikan kontraknya.

Luis Manuel Blanco tidak terima perlakuan tidak profesional dari PSSI. Bahkan, saat itu, Luis Manuel Blanco sempat melaporkan perihal pemecatannya tersebut kepada pihak Kedutaan Besar Argentina di Indonesia.

Pelatih Timnas Wim Rijsbergen

PSSI sempat berselisih dengan pelatih timnas Indonesia Wim Rijsbergen pada 2011. Saat itu, PSSI memecat Wim Rijsbergen pada 2012 setelah 182 hari direkrut. Timnas Indonesia menelan sederet hasil negatif di kualifikasi Piala Dunia 2014.

Apalagi, PSSI juga disebut- sebut dipecat karena pelatih tidak cocok untuk pemain timnas Indonesia. Para pemain melakukan mogok kerja setelah ditegur Wim Rijsbergen menyusul kekalahan 0- 2 dari Bahrain.

Pelatih Timnas Luis Milla

Drama ketegangan pelatih ini terjadi usai Asian Games 2018, dimana TimnasU-23 Indonesia di bawah asuhan Luis Milla tak bisa melangkah jauh di turnamen. PSSI tidak senang dengan Luis Milla yang jauh dari capaian target yang disepakati.

Kontrak pelatih timnas Indonesia ini akhirnya tidak diperpanjang. Menurut Edy, pihaknya bersedia memperpanjang kontrak Luis Milla, namun dia tidak mau kembali ke Indonesia untuk menanggapi ajakan dari PSSI tersebut.

Pelatih Timnas Simon McMenemy

PSSI kembali bentrok dengan pelatih timnas Indonesia pada 2019. Saat itu, posisi ini dipegang oleh Simon McMenemy. Rentetan hasil negatif timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2022 membuat isu pemecatan Simon McMenemy mengemuka.

PSSI kemudian mengikuti kemauan publik dengan memecat pelatih tersebut. Namun, PSSI tidak secara tegas memecatnya. Simon McMenemy telah dikondisikan untuk selalu mendampingi timnas Indonesia saat itu, meski hanya duduk di tribun.

Sekian ulasan terkait 5 pelatih timnas Indonesia yang punya masalah dengan PSSI selain Shin Tae- yong dan mungkin perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat sebagai referensi untuk mengenal skuad garuda muda Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image