Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sapta Maulana

Hidroponik Solusi Menanam Sayuran Sehat Dipemukiman Padat Penduduk

Edukasi | Friday, 05 Aug 2022, 14:57 WIB
Dokumentasi Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Mengenai Hidroponik

Universitas Pendidikan Indonesia melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa S-1. Kuliah Kerja Nyata Tematik tahun ini mengusung tema “Menguatkan dan Meningkatkan Program SDG’s Desa dan Rekognisi MBKM Puspresnas Kemdikbudristek” yang belangsung pada 11 Juli – 10 Agustus 2022.

SDG’s atau Sustainable Development Goals merupakan program pembangunan berkelanjutan yang dicetuskan olah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mencakup 17 poin utama guna menciptakan skema kehidupan berkelanjutan. Adapun SDG’s Desa terdiri atas 18 program yang merujuk pada kearifan lokal. Sejalan dengan hal tersebut, KKN Tematik tahun ini difokuskan pada Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Isu Kesehatan merupakan isu yang sering dibicarakan dikalangan masyarakat, Kesehatan berhubungan erat dengan makanan yang dikonsumsi oleh manusia salah satu contoh makanan sehat yaitu sayur, Sayuran merupakan makanan pokok bagi penduduk Indonesia Hasil penelitian Hermina dan Prihatini (2016) menunjukan bahwa hampir seluruh penduduk Indonesia mengkonsumsi sayur (94,8%), Namun isu tentang peptisida yang digunakan untuk membasmi hama pada tanaman ternyata berdampat buruk bagi Kesehatan manusia bila terkonsumsi, dengan demikian Hidroponik hadir sebeagai solusi pemanfaat lahan kosong untuk mendapatkan sayur yang lebih bersih dan sehat. Mengangkat Tema Desa Sehat dan Sejahtera Kelompok 40 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UPI melakukan sosialisasi dan edukasi tentang kelebihan, media tanam, serta jenis-jenis instalasi hidroponik sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat, kegiatan dilakukan pada hari jum’at 29 Juli 2022, berlokasikan di kelurahan Sukawarna tepatnya di Gedung serbaguna RT 04 RW 05, Sosialisasi dihadiri oleh ibu-ibu PKK RT 04 yang mengikuti protocol Kesehatan.

Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Tentang Hidroponik Yang Dilakukan Oleh Safta Ananda Maulana (22) Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

1. Kelebihan Hidroponik

Hidroponik memiliki beberapa kelebihan yaitu, ( a) tidak memerlukan banyak lahan pertanian, instalasi hidroponik tergolong hemat tempat, hidroponik dapat ditempatkan di plafon atap, taman rumah, bahkan dihalaman depan rumah, (b) media tanam hidroponik yang bervariasi dapat menggantikan tanah sebagai media tanam dapat terhindar dari hama yang ada pada tanah, (c) hidroponik tidak memerlukan banyak air untuk nutrinya, (d) hidroponik menggunakan pupuk nutrisi yang telah diracik biasanya menggunakan AB Mix sehingga kita tidak perlu lagi untuk memberikan pupuk organic

2. Media Tanam Hidroponik

Dalam hidroponik selain menggunakan air sebagai media penyedia hara, kita juga memerlukan media lain guna menopang tanaman agar tidak mudah goyah dan tetap bisa tumbuh tegak. Media tanam yang diperlukan adalah media yang tidak mengandung hara, steril dari organisme pembawa hama/penyakit, porositas tinggi, mampu menahan air, PH normal (5.5 – 7) Media tanam ini juga biasa disebut sebagai media tanam inert, berikut beberapa mediatanam untuk hidroponik yaitu :

· Rockwoll

· Cocopet

· Hydroton

· Sekam Bakar

· Perlite Vermiculite

· Spons

· Kerikil/Pasir

· Hidrogel

· Pecahan Genteng

3. Jenis-jenis Instalasi Hidroponik

Secara besar system instalasi hidroponik dibagi menjadi dua yaitu system air statis dan system air mengalir :

A. Sistem Air Statis

Wick Sistem/ Sistem Sumbu

Sistem ini adalah sistem yang paling sederhana dimana tanaman mendapatkan suplai nutrisi/hara melalui air yang diserap oleh sumbu yang dipasang pada pot. Fungsi sumbu adalah untuk menghubungkan air yang ditampung pada wadah nutrisi dengan akar tanaman yang ditanam pada pot. Proses penyerapan air nutrisi terjadi karena adanya gaya kapilaritas.

Deep Water Culture

Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Jensen (1980) di Arizona dan Massantini (1976) di Italia. Di Indonesia biasa disebut sistem Rakit Apung. Pada sistem ini, tanaman ditancapkan pada lubang styrofoam dengan bantuan busa (aga tanaman tegak). Kemudian lembaran styrofoam ini diapungkan di atas air larutan nutrisi

B. Sistem Air Mengalir

Ebb And Flow

Ebb and flow atau biasa disebut dengan sistem pasang surut ini merupakan salah satu alat hidroponik yang unik karena prinsip kerjanya yaitu tanaman mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pompaan dari bak penampung yang dipompa melewati media kemudian membasahi akar tanaman (pasang), kemudian selang beberapa waktu air bersama nutrisi akan turun (surut) kembali melewati media menuju bak penampungan. Waktu pasang dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut, jadi tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air.

Drip irigation

merupakan salah satu jenis alat hidroponik yang sederhana karena pada prinsipnya hanya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang menetes secara terus-menerus sepanjang waktu. Tetesan diarahkan tepat pada daerah perakaran tanaman agar tanaman dapat langsung menyerap air dan nutrisi yang diberikan.

Nutrient Film Technique ( NFT )

NFmerupakan salah satu tipe spesial dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial. Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal.

Aeroponik

Aeroponik yaitu sistem bertanam dengan akar tergantung bebas di udara. Tanaman mendapatkan nutrisi melalui air yang disemprotkan dalam bentuk butiran kecil atau kabut.Pengkabutan ini berasal dari pompa dari bak penampungan yang disemprotkan menggunakan nozzel sehingga nutrisi yang diberikan akan lebih cepat terserap akar tanaman.Penyemprotan dilakukan berdasarkan durasi waktu yang diatur menggunakan timer. Penyemprotan dilakukan ke bagian akar tanaman yang sengaja digantung. Air dan nutrisi yang telah disemprot akan masuk menuju bak penampungan untuk disemprotkan kembali

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image