Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image sheroneva febiani

Kata Siapa Nasi Uduk Hanya Menggunakan Telur Balado, Simak Keunikan Nasi Uduk yang Satu Ini

Kuliner | 2022-08-05 14:18:02

Ghost Kitchen jadi Warung Nasi Uduk Paru PakDi

Tempat makan yang dibangun pada saat awal munculnya pandemi Februari 2020 ini konon adalah pegawai kantoran yang akhirnya keluar dari pekerjaannya dan menggeluti usaha bidang kuliner. Berawal dari resep rumahan dan ghost kitchen pada akhirnya banyak masyarakat sekitar rumahnya tertarik dan dibantu dengan aplikasi ojek online akhirnya PakDi memberanikan diri untuk membuka warung makan. Saat rata-rata warung makan, kafe dan bisnislainnya hampir bangkrut karena pandemi dan keekonomian makin menurun tetapi Pak Di tetap membangun usahanya dan menekuninya.Rabu, 22 Juni 2022 saya melakukan survey dan wawancara pada warung makan Nasi Uduk Paru PakDi, dengan menggunakan sepeda motor dari rumah. Letak warung makan ini ada di Jalan Besi, Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Saat ini warung makan Nasi Uduk Paru PakDi sudah memiliki cabang ke-2 yang letaknya di Jalan Kaliurang Km.14,5,Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Sleman. Saya melakukan wawancara langsung denganpemiliknya yang kebetulan letak rumahnya tidak jauh dengan outlet pertamanya. “ Kalo yang udah jalan sekarang 2, sekarang mau proses cabang ke 3. Cabang ke 3 ini memang konsepnya lebih ke keluarga.” Keunikan dari Nasi Uduk yang satu ini adalah menjual nasi yang gurih dengan lauk yang tidak biasa yaitu, paru sapi, telur dadar, dan ayam goreng rempah lalu ditaburi serundeng rempah. Lalapannya sendiri menggunakan selada hidroponik serta sambalnya menggunakan trasihomemade khas Pak Di. “Menurut saya semuanya unik. Ada yang bilang parunya enak, ada yang bilang nasinya beda dari yang lain, ada yang lalapannya. Karena saya menggunakan selada hidroponik.” Sebelumnya warung makan Pak Di ini sejak awal berdirinya tidak pernah sepi pembeli. Pada saat awal berdirinya di rumah, Pak Di membuka warung makannya selama 24 jam. Saat ada yang membeli jam 2 pagi tetap beliau layani untuk mengetahui tingkat pemasarannya.“Alhamdulillah disini belum pernah sepi pembeli, tetapi kalau tidak habis memang sering.”Sasaran pembelinya sendiri tidak ada, sehingga harganya cukup terjangkau. Besar harganya mulai dari Rp 11 ribu dan Rp 16 ribu. Tetapi karena sejak awal Nasi Uduk ini di kenal oleh orang dewasa sehingga 80 % pembelinya adalah orang yang sudah berumur 30 tahun ke atas. Pada saat berdirinya nasi uduk ini mahasiswa memang belum efektif untuk mengikuti perkuliahan dan banyak kawasan yang terlockdown.“Yang penting kita tu jualan aja, tidak ada sasaran pembelinya. Tetapi memang sampai pada saat ini pembelinya 80% orang yang sudah berumur 30 tahun keatas mba.”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image