Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image rifkyadi kurniawan

Berdamai dengan Masa Lalu

Eduaksi | Thursday, 25 Nov 2021, 18:42 WIB

Judul : Nanti kita cerita tentang hari ini

Pengarang : Marchella FP

Penerbit : PT Gramedia, Jakarta

Tahun terbit : Mei 2019

Jumlah halaman : 208

Presentasi : Rifky Adi Kurniawan

202110410311094

Faemasi-C

Marchella Febritrisia atau lebuh dikenal dengan nama Marchella FP adalah seorang penulis kelahiran Jakarta pada tahun 1990. Pernah menempuh pendidikan di universitas bina nusantara jurusan Desain komunikasi visual, dan pernah mendapat penghargaan Writer of the year 2019 (IKAPI Award untuk buku Nanti kita cerita tentang hari ini). Sebelumnya Marchella juga juga menerbitkan beberapa buku, diantaranya Generasi 90an, Diary Suka-suka Generasi 90an, dan Generasi 90an: Anak Kemaren Sore. Dan buku ini adalah buku keempatnya, dan termasuk buku yang best seller pada masanya.

Buku ini berjudul Nanti kita cerita tentang hari ini, tentu setelah melihat judul buku ini kita dapat memikirkan apa isi didalamnya, yakni bagaimana kita mengambil pembelajaran di masa lalu, dan bagaimana kita mengambil mengaplikasikannya di masa depan. Oleh karena itu buku ini sangat cocok untuk para pembaca yang masih belum berdamai dengan masa lalu.

Buku ini mengajarkan kita bahwa tidak semua masa lalu merupakan awal untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Karena biasanya ada seseorang yang tenggelam dalam masa lalu, dan itu menjadikannya orang itu tidak berkembang. Oleh karena itu, buku ini sangat menarik untuk dibaca.

Buku ini berisi tentang pengalaman seorang ibu yang membesarkan anaknya dengan penuh perhatian, dan juga sang ibu selalu menasehati anak-anaknya dengan sabar. Oleh karena itu buku ini juga cocok dibaca oleh kaum perempuan yang kelak akan menjadi seorang ibu di masa yang akan datang.

Banyak kata-kata motivasi yang dapat kita ambil dari buku ini, sangat cocok bagi mereka yang haus akan motivasi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. Karena biasanya sebuah motivasi bisa membangun pribadi seseorang agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun kita juga harus mengaplikasikan motivasi yang kita ambil dari buku ini kedalam dunia nyata, karena motivasi tanpa adanya tidakan akan tidak menghasilkan apapun.

Dalam buku Nanti kita cerita tentang hari ini kita bisa mengerti bahwa keluarga adalah hal yang yang sangat penting bagi kehidupan kita. Khususnya orang tua, karena orang tua adalah seorang yang mengajarkan kita tentang kehidupan, tempat kita mengeluarkan keluh kesah kita Ketika menghadapi masalah. Saya berbicara seperti ini karena saya merasakan Ketika saya berada di titik paling buruk, orang pertama yang terlintas di pikiran saya adalah ibu saya. Ketika saya menceritakan masalah kepada ibu saya, beliau selalu mempunya solusi atas semua masalah yang ada pada diri saya, dan juga beliau selalu memotivasi saya, agar saya merasa bahwasannya saya punya seorang yang memperhatikan saya. Oleh karna itu, buku ini sangat cocok untuk mereka yang masih menganggap keluarga adalah hal yang tidak penting.

Buku ini juga mengajarkan kita tentang tidak takut akan sebuah kegagalan, karena sebuah kegagalan adalah Langkah awal menuju kesuksesan. Seperti kata pepatah “berakit-rakit kehulu bersenang-senang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Oleh karena itu, buku ini sangat cocok untuk mereka yang selalu merasa gagal di hidupnya, dan buku ini bisa membantu untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan jiwa optimis.

Buku ini juga mengajarkan kita tentang memahami sedih dan senang. Kedua sifat ini memang sewajarnya di miliki oleh manusia, tapi jika kita terlalu terbawa kadalam rasa kesedihan itu sangat tidak baik untuk fisik maupun mental kita, karena jika kita terlalu larut dalam kesedihan itu otomatis tubuh kita merasa seperti kurang sehat, dan secara mental kita akan selalu merasa down. Begitu juga sebaliknya, kita jangan pula terlalu larut dalam rasa kesenangan karen itu bisa membuat kita bisa mengentengkan segala pekerjaan, dan itu bisa membuat kita menjadi lalai, dan bisa memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan kita.

Ada satu kalimat yang saya sangat ingat di dalam buku ini, “Bumi itu gak hanya berputar untuk kita. Jadi, jangan egois!”. Maksud dari kalimat itu adalah kita harus selalu menghormati dan merhagai pendapat orang lain, tidak selalu pendapat kita saja yang harus di dengarkan. Jangan pernah egois atau merasa paling benar, karena semua manusia dimata tuhan semuanya sama, diciptakan dari tanah dan akan Kembali lagi ketanah. Maka dari itu bagi kalian yang masih merasa selalu diatas, merasa paling sempurna dari orang lain, sangat saya anjurkan untuk membaca buku ini, dan berharap setelah membaca buku ini kalian menjadi sadar, dan mulai menurunkan ego kalian masing-masing.

Tetapi menurut saya terdapat kekurangan di buku ini, yaitu buku ini tidak memiliki halaman disetiap lembarnya. Karena menurut saya halaman itu sangat penting untuk sebuah buku, dan juga mempermudah para pembaca untuk mengingat batas halaman yang telah kita baca.

Setelah saya membaca buku ini, dapat saya simpulkan inti dari isinya, yaitu semua orang pasti memiliki masa lalu yang kelam atau pun masa lalu yang baik. Oleh karena itu jika kalian memiliki masa lalu yang kelam jangan terlalu larut kedalamnya, karena itu nisa menjadi pelajaran di masa yang akan datang. Dan juga sebaliknya jika kalian memiliki masa lalu yang bahagia juga jangan terlalu merasa senang, karena hidup itu seperti roda, kadang diatas kadang dibawah. Dan juga pesan yang paling utama adalah jangan pernah menyepelekan keluarga, karena keluarga adalah hal yang sangat berharga lebih dari apapun. Semuanya hanya perlu direnungi dan dipahami.

Rifky Adi Kurniawan

Mahasiswa farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image