Menutup Aurat Tanpa Stres
Curhat | 2022-08-02 20:54:32Kasus siswa muslimah di sebuah SMAN di Yogyakarta yang merasa tertekan mengenakan seragam berkerudung sepantasnya menjadi bahan renungan bersama. Ada pelajaran berharga dari peristiwa tersebut.
Seorang siswa muslimah yang kemungkinan sudah baligh ternyata merasa tertekan melaksanakan perintah agama, merasa tidak siap menutup aurat yang jelas wajib hukumnya. Tentu menjadi pertanyaan besar bagi kita, sekolah dari TK hingga menjelang SMA dapat pelajaran apa? Sekolah begitu lama namun abai dan tak siap dengan perintah agama.
Belum lagi munculnya pembelaan terhadap penolakan seragam menutup aurat atas dasar HAM dan lebih parah lagi ajakan mengembalikan ketentuan seragam pendek yang mengumbar aurat.
Semoga menjadi pembuka kesadaran bagi umat Islam, di negeri yang mayoritas beragama Islam, ternyata masih saja ada islamophobia, merasa Islam sebagai ajaran yang menakutkan, stres menjalankan kewajiban.
Lebih jauh lagi, umat Islam sadar bahwa sistem yang ada saat ini mustahil menjadikan seorang muslim kaffah menjalankan syariah. Sadar pula bahwa pendidikan yang seharusnya melahirkan generasi bertakwa malah menjadikan siswa alergi terhadap ajaran agama.
Umat Islam membutuhkan sebuah sistem yang menjamin terlaksananya syariah secara menyeluruh, sistem yang membuat seorang muslim nyaman menjalankan kewajiban menjauhi larangan, sistem yang membuat non muslim hidup tenteram. Sistem tersebut adalah khilafah. Sistem yang menjadikan akidah Islam sebagai pondasi semua sendi kehidupan.
Dan akidah Islam memerintahkan umatnya untuk mendengar dan melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Bukan karena terpaksa, melainkan karena wujud kecintaan dan ketaatan menjalankan aturan dengan sepenuh hati. Menjalankan dengan riang gembira penuh suka cita, atas dasar kesadaran aturan dari Allah dan Rasul-Nya adalah aturan terbaik bagi umat manusia. Menjalankan kewajiban semata berharap ridha Allah SWT. Menjalankan kewajiban karena mengharapkan keselamatan di dunia dan akhirat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.