Hadapi Era Milenial, UMS Bekali Mahasiswa dengan Pelatihan Mubaligh
Eduaksi | 2022-07-30 12:52:52PABELAN-Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui Biro Kemahasiswaan melakukan Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah (P3M) di lingkungan UMS, agar siap berdakwah di era milenial.
Acara yang dilaksanakan pada Kamis (28/7/22), itu mengundang perwakilan organisasi mahasiswa berbasis kaderisasi dan dakwah, yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM); Hizbul Wathan (HW); Tapak Suci (TS); UKM Namlah (Debat Bahasa Arab); Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ar-Rasail; Mahasiswa Pecinta Al-Qur’an (MPQ); dan Lembaga Dakwah Kampus dan Pengabdian Masyarakat (LDPM-PM).
Kegiatan ini juga menghdirkan relawan masjid kampus yakni, relawan Masjid Hj. Sudalmiyah Rais, dan relawan masjid Fadlurrahman. Total peserta sebanyak 46 peserta.
Mahasri Shobahiya Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag, selaku Kepala Bagian Kaderisasi dan Da’wah menyampaikan setiap calon peserta diminta membuat action-plan serta mampu meghafal minimal juz ke 30.
"Dalam tahap pra-workshop, calon peserta diminta membuat makalah action-plan yang akan dilakukan selama mendapat penugasan dakwah tersebut secara konkrit. Juga, para calon peserta yang hendak mengikuti wajib hapal minimal juz 30 sebagai bekal terjun ke masyarakat," ujar Mahasri, Jumat (29/7/22)
Penguatan mubaligh mahasiswa ini mengahdirkan dua pembicara yaitu Azaki Khorudin selaku Founder Ibtimes.id dan Nabhan Mudrik Alyaum S.Geo. selaku CEO Ibtimes.id, dengan dua materi berkenaan dakwah milenial dan pemanfaatan konten media sosial dalam berdakwah.
Dari kegiatan ini harapannya peserta dapat memanfaatkan media sosial untuk berdakwah dengan konten-konten yang baik, layak ditonton, relevan dengan zaman serta peserta dapat merintis sertifikasi kos.
"Agar selanjutnya dapat dilaksanakan bersama sertifikasi kos yang baik untuk memudahkan orangtua mahasiswa dalam pencarian kos dan monitoring anaknya," ujar Mahasri. (Atta/Humas)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.