Terusir Mertua, Hingga Punya Anak Dua
Curhat | 2022-07-29 09:55:07Biduk Rumah Tangga Mantan PSK
Terusir Mertua, Hingga Punya Anak Dua
" Yank, cepetan kekuar. Aku kebelet pipis"
Aku malu istriku, jujur detak jantungku dagDigdug. Malu, mau keluar," jawab suamiku dalam kamar mandi.
" Tak usah malu, kita kan sudah sah jadi suami". Sanggahku penuh semangat
Itu lah malah pertamaku bersama suamiku, dikos-kosan yang dulu, aku tempati saat masih aktif menjadi PSK. Dan aku memilih keluar dari rumah mertuaku. Usai ijab kabul, adalah jalan terbaik yang dipilih suamiku. Usai adegan adu argumen yang penuh dengan linangan air mata serta kemarahan keluarganya.
Jujur harus kuakui !!, Betapa jantanya suamiku, dirinya rela keluar rumah orang tuanya hanya demi aku, istrinya. Hingga rela hanya membawa baju yang dipakainya saja.
Hahaha sekian lama aku kenal. Aku baru sadar serta baru mengetahui sifat asli suamiku. Pada dasarnya dia pemalu. Lama kelamaan akhirnya malam itu. Kuputuskan aku lah yang harus mengambil inisiatif menyerang seagresif mungkin. Daripada menunggu suamiku yang pemalu beraksi duluan. Hahah bisa-bisa sampai siang hari engga mulai-mulai. Yah, gini-gini juga kan aku sudah mahir bab begituan.
Dan aghhh malam pertama yang indah buat suamiku. Sedangkan aku malam yang penuh gairah, entah malam pertama keberapa buatku, karena aku sendiri pun tak mengetahuinya.
Hari bulan tahun berlalu. Karir suamiku terus meroket. Aku sendiri pokus pada usaha butik sambil ngurus buah hati tercinta.
Dibilang mapan, ya. Cukuplah sudah punya ini dan itu, berkat kerja keras kami berdua. Tapi sayang, sang kakek nenek anaku. Hingga kini tak muncul berkunjung ke rumah mungil kami. Entah!!! Sebegitu bencikah mereka terhadap ku dan suamiku.
Tapi sudah lah, toh kami sudah bahagia, tanpa belas kasih sayang dari mereka. Walaupun terkadang rengekan anak-anak, akan rasa keingintahuan kakek neneknya, membuat aku dan suami ku jengah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.