Dapatkah TV Edukasi dijadikan Penolong Saat Belajar Dari Rumah?
Eduaksi | 2021-11-22 08:47:25Dunia pendidikan mengalami transformasi besar-besaran selama pandemi Covid-19 ini. Ruang gerak yang dibatasi agar tidak menyebarnya virus Covid-19 ini membuat kegiatan belajar mengajar berubah secara drastis.
Mulai dari pembelajaran online dengan beberapa alat bantu mulai dari Whatsapp Group, Zoom Meeting, Google Meet, Google Classroom dan sebagainya.
Pembelajaran online ini memang tidak begitu âanehâ untuk kita yang tinggal di perkotaan karena sebelum terjadinya pandemi ini beberapa sekolah swasta sudah banyak yang mengaplikasikan beberapa platfrom digital.
Seperti salah satu cabang sekolah yang didirikan Yayasan Al Azhar di Jakarta. Semenjak tahun 2018 sudah mulai menerapkan google classroom sebagai metode pengumpulan tugas anak-anak.
Namun sayangnya, Indonesia memiliki banyak daerah yang memiliki keragaman tantangan tersendiri. Masih banyak saudara-saudara kita yang tidak seberuntung murid-murid di Ibukota.
Fakta Pembelajaran Jarak Jauh di Daerah Pendesaan
Teringat salah satu artikel saya yang tulis di kompasiana mengenai agar pembelajaran online efektif dibubuhi satu komentar dari salah satu pembaca. Ia membicarakan dengan fakta pembelajaran jarak jauh di perkotaan yang saya tulis dengan di pendesaan yang jauh dari keakraban gawai dan ketersediaan sinyal internetnya Indonesia.
Hal itu pun dialami oleh ibu kandung saya sendiri yang berprofesi sebagai seorang guru di salah satu kabupaten di Sukabumi. Faktanya pembelajaran jarak jauh di daerah pendesaan sangatlah tidak mudah. Jangankan google classroom, ketersediaan gawai bagi seluruh murid sangatlah terbatas.
Mayoritas penduduk Kabupaten Sukabumi juga bekerja di bidang pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (https://sukabumikab.go.id/). Belum lagi kebanyakan murid ibu saya juga orang tuanya menjadi tenaga kerja di luar negeri (TKI/TKW). sehingga mereka diasuh para nenek dan kakek.
Miris sekali, sebagian murid memilih membantu orang tua atau kakek/nenek mereka bekerja di ladang. Ya, daripada kebingungan karena tidak bisa bersekolah secara online.
Beberapa siswa yang beruntung memiliki gawai bisa dihitung dengan jari dalam satu kelas. Namun, tetap tidak efektif. Ibu saya bercerita, jika yang mengumpulkan tugas online itu pasti kurang dari setengah jumlah kelas.
Sudah dibuatkan solusi agar mereka dapat berkumpul di salah satu temannya untuk mengerjakan tugas bersama. AKan tetapi, tetap pelaksanaan pembelajaran jarak jauh masih di luar harapan. Walaupun ada yang memiliki gawai, tentu harus mengisi pulsa dan kuota menjadi tantangan selanjutnya.
Sedih ya rasanya, ternyata banyak saudara-saudara kita di zaman merdeka kesuiltan belajar karena kuota dan gawai.
Pemerintah bersama kemdikbud pun mengandeng TV Edukasi untuk membantu pembelajaran dari rumah bagi seluruh rakyat Indonesia. Mulai 1 April 2021 hadir tayangan Belajar dari Rumah (BDR) di TV Edukasi.
Bisa Belajar Bersama TV Edukasi
TV Edukasi (TVE) adalah stasiun televisi di Indonesia yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Jika dulu bisa hanya dinikmati dengan antena biasa. Hari ini, TV Edukasi bisa dinikmati dengan TV Kabel, di gawai ataupun streaming lewat computer yang terhubung dengan internet. Selain itu, TV Edukasi juga dapat dinikmati lewat UseeTV dari IndiHome.
Serunya lagi menikmati TV Edukasi dengan UseeTV juga dilengkapi fitur TV on Demand (TVOD) jadi kita bisa menikmati tayangan ulang program TV tersebut selama 7 hari ke belakang.
Beberapa waktu lalu, saya mencoba mengajak anak sulung saya untuk menonton TV edukasi ini. Kami mencoba menonton dr.sains yang sudah ditayangkan dua hari lalu. Kami jadi belajar cara membuat kilat dengan percobaan sederhana. Dengan alat dan bahan di rumah. Nah, ini juga bisa jadi solusi anak-anak untuk memilih ragam pilihan acara yang âsantun dan mencerdaskanâ (sesuai dengan taglinenya) sesuai dengan mata pelajaran yang diinginkan.
Setelah menikmatinya secara langsung, saya coba sampaikan kepada ibu saya manfaat dari TV Edukasi ini. Meskipun kini sudah Pertemuan Tatap Muka di sekolah ibu saya, TV Edukasi ini bisa jadi alternatif solusi. Meskipun beberapa murid tetap belum bisa menikmati karena tidak memiliki TV dan tidak tertangkap jaringan TV Edukasi.
Jadi ketika ditanya bisakah TV Edukasi sebagai solusi pembelajaran jarak jauh di daerah pendesaan jawabannya bisa. Bisa dengan syarat, masyarakat sudah memiliki TV dan jaringannya. Namun, ini merupakan satu langkah maju untuk menjawab tantangan pendidikan kita.
Selamat menikmati Tayangan TV Edukasi yang komunikatif, jernih dan variatif. Ingat nontonnya gratis bisa streaming dari internet atau menggunakan aplikasi UseeTV GO. Semoga anak-anak di seluruh Indonesia tetap bisa merdeka belajar ya!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.