Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Moch. Hsyam,S.Ag.,S.Pd

Ikatan Hati Orang Beriman

Agama | 2022-07-24 14:15:07

Ikatan Hati Orang Beriman

Oleh : Moch. Hisyam

Sesungguhnya Allah swt telah mengikat hati-hati orang yang beriman dengan ikatan yang kuat. Ikatan yang menjadikan mereka saling bersaudara satu dengan yang lainnya. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara.” (QS Al-Hujurat (49) : 10).

Ikatan yang mengikat orang-orang yang beriman bukanlah ikatan nasab, suku, ras dan bukan pula diikat dengan harta dunia, akan tetapi mereka diikat dengan ikatan hati, yaitu ikatan keimanan. Artinya, siapapun mereka asalkan mereka itu beriman maka mereka semua adalah saudara-saudara kita.

Oleh karena itu, ikatan hati orang beriman bisa didefinisikan sebagai kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah. Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” (HR Muslim).

Ikatan keimanan merupakan ikatan Allah SWT yang menjadikan ikatan orang-orang yang beriman menjadi hebat dan kuat. Adanya kerenggangan, dan keretakan hubungan persaudaraan sesama orang yang beriman diakibatkan kealpaan dan kecerobohan kita melupakan tali keimanan saat menjalin hubungan persaudaraan sesama orang yang beriman.

Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk mengadakan ishlah dan perbaikan bila terjadi gesekan antar kaum mukminin. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (QS Al-Hujurat (49) : 10).

Selain itu, ada tiga tali ikatan yang terkait dengan persaudaraan yang harus kita bentangkan dan kita ikatkan saat menjalin ikatan hati dengan sesama orang yang beriman. Pertama, tali persaudaraan “Al-Ukhuwwatun mabniyatun ‘ala almutathollibaati laa ‘ala al id’aa aat” Artinya, “Persaudaraan itu diikat dengan ikatan apa yang orang lain suka, bukan atas tuntutan hak.” Jelasnya, jangan berpikir tentang apa yang harus saya dapatkan, akan tetapi berpikirlah apa yang bisa kita berikan untuk menguatkan jalinan ikatan persaudaraan.

Kedua, tali ikatan fikih. “Al aslu fii dammi almuslimi wa ‘irdhihi wamaalihi alhurmatun.” Artinya, “Hukum asal darah muslim, hartanya, dan kehormatannya adalah terjaga (dilarang dirampas). Rasulullah SAW bersabda, “Setiap Muslim dengan Muslim lainnya adalah haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” (H.R. Muslim)

Ketiga, tali ikatan hati. “Itqooul qolbi yatsmuru itsqooal jawaarih.” Artinya, “Hati yang terjaga baik akan berbuah pada anggota badan yang terjaga.”

Bila kita mampu menjaga dan merawat tali ikatan keimanan ini maka rahmat Allah SWT akan tercurah kepada kita baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat dan bangsa. Diantaranya berupa keamanan, kenyamanan, keharmonisan, kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin.

Semoga Allah swt mengikatkan hati kita dan menguatkan ikatan hati kita sehingga kehidupan kaum Muslimin ada dalam keridoan-Nya dan memberi dampak positif bagi kehidupan masyarakat pada umumnya. Amin. wallahu’alam***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image