Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Rukhan Asrori, S.S.

Dahsyat! DAFI Al Qur'an Science Cetak Generasi Anti Bullying, Ini Caranya

Eduaksi | Wednesday, 17 Nov 2021, 14:39 WIB
Sejumlah delegasi santri putra SMP - MA DAFI Sidoarjo Ikuti Pelatihan Super Santri Anti Bullying 2021

Retizen. Republika.co.id. DAFI Al Qur'an Science benar-benar dahsyat dalam memberikan layanan terbaik bagi santrinya. Kembali membuat pencapaian luar biasa dalam memberikan pelatihan yang jarang digelar oleh sebuah sekolah. Kegiatan ini dinamakan Super Santri Berakhlaq dan Peduli 2021. Hal ini dilakukan bersamaan dengan memperingati Root's Day atau Hari Anti Bullying 2021.

Luar biasa! satu kata yang tak terlepas dari pandangan bahwa DAFI Al Qur'an Science mengundang salah satu fasilitator terbaik nasional yakni Ibu Budiyati, S.Pd., M.Pd. Dan para peserta santri yang diundang ada puluhan. Dan mereka ini telah dipilih secara selektif oleh para wali kelas dengan dibantu oleh tim kesiswaan dan tim bimbingan konseling yang bertindak sebagai panitia. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari payung besar program Kemdikbud dimana bertujuan mengkampanyekan isu perundungan pada anak yang saat ini sangat buming di kalangan nasional.

Acara ini sangat meriah dilaksanakan yakni dengan adanya sambutan hangat oleh Direktur DAFI Al Qur'an Science pada tanggal 05 November 2021 lalu. Beliau menyampaikan tentang ibadah-ibadah muamalah sangat mendominasi. Dan itu menjadi ukuran datanganya pertolongan dari Allah SWT. Selain itu, beliau menambahkan bahwa "kita menolong saudara lain, maka Allah SWT akan menolong kita". "Apakah hari ini kita sudah menolong siapa?", kata Ustadz Agus Hariadi, S.Pd.I. Sedikit melontarkan bahwa kesempurnaan iman itu diukur dari pandainya menjaga lisan dan hatinya.

Seperti dilansir oleh kontributor retizen republika.co.id, Ustadza Putri Setyowati, S.Pd selaku ketua pelaksana dalam kegiatan ini bilang bahwa kegiatan ini merupakan tindakan nyata dan bentuk keseriusan DAFI Al Qur'an Science Sidoarjo dalam mencegah dan menuntaskan segala masalah perundungan atau bullying yang kerap terjadi di lingkungan pesantren pada umumnya. Beliau menuturkan bahwa pelaksanaan kegiatan ini selama empat hari. Tanggal 5, 6, 14 dan 20 November 2021.

Materi pertama juga disampaikan oleh Ustadza Putri Setyowati sendiri dalam menyampaikan terkait "Apa pengertian kata SUPER?", sambung Ustadza Putri terhadap para peserta. Beliau juga memberikan motivasi yang luar biasa di awal acara sebelum materi bullying disampaikan oleh Bu Budiyati nantinya. Ustadza Putri juga menyampaikan bahwa "Golden Age" adalah semua tahap usia. Contohnya saat bayi masa keemasannya adalah belajar merangkak. Tidak ketinggalan, Ustadza Putri menyampaikan adanya bukti bahwa usia "Golden Age" dengan salah satu surah di Al Qur'an yakni Q.S. Ar Rum Ayat 54 perihal "Masa Anak - Dewasa - Tua". Maka beliau juga mengingatkan bahwa, "Kita tetap menjaga lima perkara sebelum lima perkara" yang kerap sekali di dengar oleh khalayak masyarakat pada umumnya.

Dan, dengan terpilihnya 40 santri ini terdiri dari santri SMP dan MA DAFI Sidoarjo yang merupakan hasil seleksi secara ketat oleh tim guru ini menjadi peserta super santri diharapkan menjadi ujung tombak di sekolah nanti. Dalam pelatihan ini benar-benar menyeleksi santri dengan kriteria yang telah memenuhi syarat sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut. Di samping itu, tujuan penyelenggaraan dari kegiatan ini juga merupakan program preventif terhadap kegiatan-kegiatan perundungan agar tidak terjadi di lingkungan sekolah berbasis pesantren seperti di DAFI Al Qur'an Science.

Selanjutnya materi dilanjutkan oleh Bu Budiyati, S.Pd., M.Pd untuk menyampaikan intisari dari apa itu bullying. Beliau bertanya kepada para peserta super santri, "Apa hal pertama kali yang dirasakan saat mendengar kata bully?". Perwakilan super santri menjawab, "Gak enak, sakit hati, dikucilkan maupun tidak nyaman".

Bu Budiyati, S.Pd., M.Pd saat menyampaikan materi anti bullying kepada para peserta santri terpilih.

Pada hari kedua, pelatihan dilanjutkan dengan para peserta super santri membuatkan poster yang berhubungan dengan pengenalan arti dari bullying denga tema "Stop Bullying" dengan menggunakan bantuan media laptop sebagai sumber referensi aktual. Dan hasil karya peserta super santri pun di unggah di media sosial DAFI Al Qur'an Science. Tugas ini bersifat kelompok sehingga dalam proses kegiatan ini bertujuan membentuk sikap kolaboratif dan kerja sama yang baik antar santri agar bisa menghasilkan karya yang inspiratif dan bisa memberikan spirit bagi mereka untuk tetap semangat menjadi agen perubahan yakni super santri.

Aksi Nyata dari para super santri saat materi berlangsung dan dibahas oleh Bu Budiyati, S.Pd., M.Pd.

Pada hari ketiga tanggal 14 November 2021, pelatihan ini dilanjutkan dengan kegiatan anti bullying oleh Bu Budiyati bahwa para santri diminta untuk menunjukkan aksi nyata dengan slogan "ayo membuat perubahan". Nuansa aura positif dimunculkan oleh para super santri tersebut dengan melakukan kegiatan yang positif. Ustadz Khafidz Ardiansyah, S.Pd yang merupakan panitia dari kegiatan ini menyampaikan bahwa para santri pada hari ketiga ini harus membuktikan secara nyata dengan sebuah aksi yang kasat mata dan bisa memberikan efek serta tindak lanjut dengan nuansa aura positif yang senantiasa tetap menjadi mercusuar bagi sekolah ini dan santri-santri lain. Harapannya setelah kegiatan pelatihan ini adalah semoga tingkat masalah bullying ditekan semaksimal mungkin, dan tidak ada kegiatan perundungan ini sehingga mencapai nol persen di lingkungan DAFI Al Qur'an Science Kabupaten Sidoarjo ini.

Dan sebagai acara puncaknya nanti akan dilaksanakan pada tanggal 20 November 2021 mendatang dari serangkaian kegiatan dalam peluncuran program anti bullying dengan memperkenalkan 40 agen perubahan dari para super santri DAFI Al Qur'an Science.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image