Jalan kaki? Why Not...
Gaya Hidup | 2022-07-17 22:17:50Aktivitas fisik tidak perlu rumit. Sesuatu yang sederhana seperti jalan kaki setiap hari dapat membantu kita menjalani hidup yang lebih sehat. Berjalan kaki adalah olahraga gratis dan mudah disesuaikan dengan rutinitas harian. Yang dibutuhkan untuk mulai berjalan adalah sepasang sepatu untuk berjalan yang kokoh. Namun, sering kali, kita enggan berjalan kaki terlalu jauh untuk kegiatan sehari-hari. Bahkan untuk pergi ke warung atau minimarket yang hanya beberapa meter dari rumah, kita lebih suka menggunakan kendaraan bermotor.
Semakin cepat, jauh, dan semakin sering Anda berjalan, semakin besar manfaatnya. Misalnya, Anda mungkin mulai sebagai pejalan kaki biasa, dan kemudian berjalan lebih cepat dan berjalan satu mil dalam waktu yang lebih singkat daripada pejalan kaki rata-rata, mirip dengan pejalan kaki bertenaga. Anda juga dapat mengganti periode jalan cepat dengan jalan santai. Jenis latihan interval ini memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan kebugaran kardiovaskular dan membakar lebih banyak kalori daripada jalan kaki biasa. Dan latihan interval dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat daripada jalan kaki biasa
Dikutip dari Mayo Clinic, jalan cepat secara teratur dapat memberikan manfaat antara lain :
1). Menjaga berat badan yang sehat dan menurunkan lemak tubuh
2). Mencegah atau mengelola berbagai kondisi, termasuk penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, kanker, dan diabetes tipe 2.
3). Meningkatkan kebugaran kardiovaskular
4). Menguatkan tulang dan otot
5). Meningkatkan daya tahan otot
6). Meningkatkan tingkat energi
7). Meningkatkan suasana hati, kognisi, memori, dan kualitas tidur
8). Mingkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh
9). Memperkuat sistem kekebalan tubuh
10). Mengurangi stres dan ketegangan
Teknik Berjalan Kaki
Mengubah jalan normal menjadi langkah kebugaran membutuhkan postur yang baik dan gerakan yang terarah. Idealnya, inilah teknik atau gerakan tubuh saat berjalan :
1). Mengangkat kepala. Anda melihat ke depan, bukan di tanah.
2). Leher, bahu, dan punggung rileks, tidak kaku tegak.
3). Mengayunkan lengan dan sedikit menekuk siku.
4). Otot perut sedikit menegang dan punggung lurus, tidak melengkung ke depan atau ke belakang.
5). Berjalan dengan lancar, menggulung kaki dari tumit ke ujung kaki.
Benarkah Orang Indonesia Malas Berjalan Kaki ?
Sebuah studi yang dilakukan Stanford University pada 2017 menempatkan Indonesia di posisi pertama sebagai negara yang paling malas jalan kaki. Menurut penelitian itu, rata-rata orang Indonesia hanya berjalan kaki 3.513 langkah per hari, jauh lebih sedikit dibanding catatan global yaitu rata-rata 5.000 langkah per hari. Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa orang Indonesia malas berjalan kaki. Pertama, infrastruktur tidak mendukung. Sebagai pejalan kaki, kita berhak berjalan dengan aman di trotoar. Kedua, faktor iklim dan suhu. Rata-rata temperatur adalah 31-33 derajat Celcius. Jika berjalan kaki 15 menit saja di bawah matahari terik, pasti sudah basah dengan keringat. Meski demikian, sebagian menganggap faktor suhu ini hanya alasan orang Indonesia saja. Sebab, sejumlah negara lain yang juga punya iklim tropis seperti Indonesia ternyata tidak malas jalan kaki.
Setelah mengetahui benefit dari berjalan kaki, sudah seharusnya kita membiasakan diri untuk melakukannya, bahkan pada saat melakukan aktivitas dengan jarak dekat. Selain menguntungkan diri sendiri, berjalan kaki juga membawa dampak yang baik bagi lingkungan karena mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara bahkan pemanasan global. Jadi, jangan pernah enggan untuk berjalan kaki !
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.