Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Maria G Soemitro

Penting! Program Hamil Agar Anak Tidak Stunting

Gaya Hidup | Saturday, 09 Jul 2022, 13:24 WIB
sumber ilustrasi: Canva

Stunting? Apa sih stunting? Pertanyaan ini masih sering saya temui. Paling tidak, saat sedang mengunggah kondisi stunting Indonesia di Instagram, pertanyaan ketaktahuan tentang stunting masih kerap muncul.

Padahal Indonesia sedang mengalami darurat stunting. Sebanyak 24,4 % dari 23 juta anak balita Indonesia Indonesia mengalami stunting. Angka tersebut sudah berkurang dari angka sebelumnya, yaitu 27,67 persen, tapi tetap melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20 persen. (sumber)

Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak. Penyebabnya beragam, mulai dari kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Yang bikin ngenes, ujung tombak pengurangan angka stunting, yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), hanya mendapat anggaran yang sangat kecil. Setiap kader hanya mendapat Rp 50.000 per bulan (sumber)

Sementara kita tahu, tugas kader Posyandu tidak hanya menimbang anak balita dan mencatatnya, tapi juga mengikuti pengkaderan, rapat, mendatangi rumah keluarga balita, juga membuat rekapitulasi dan menuliskannya ke dalam berlembar-lembar form yang sangat rumit.

Daftar Isi:

Indonesia Darurat Stunting, Tugas Kita Bersama

5 Tips Kehamilan Sehat Agar Anak Tidak Stunting

· Program Hamil Agar Anak Tidak Stunting

· Anak Stunting Bisa Berkembang

· Perempuan Hamil Butuh Support System

· ASI, Tak Tergantikan

· Setiap Kehamilan itu Unik

Beruntung saya bergabung dengan Indscript Creative, komunitas blogger dan penulis yang secara rutin berbagi pengetahuan dengan anggotanya. Mulai dari cara membuat tulisan yang benar, menerbitkan buku, hingga materi di luar kepenulisan, seperti investasi, pembiayaan UMKM, dan yang paling gres adalah tentang stunting.

Aktivitas sarapan pagi, karena berlangsung mulai dari pukul 06.30 WIB, pada 1 Juli 2022 silam bertema “Kehamilan Sehat Bisa Cegah Stunting” dan menghadirkan 5 narasumber, yaitu:

· Dokter spesialis kandungan, dr. Eko Setiawan, Sp.OG

· Dokter spesialis anak, dr. Yoga Yandika, Sp.A

· Konselor Laktasi, dr. Adnina Hariningrum, CIMI

· Bidan, Diah Kusuma W, A. Md. Keb

· CEO PT Kehamilan Sehat Sejahtera, Agus Jatmika Soegiarto

Dari banyaknya tenaga medis yang mau berbagi ilmunya, terlihat bahwa kondisi anak stunting menjadi masalah bersama. Karena menyangkut masa depan bangsa, seperti dikatakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr (HC) dr Hasto Wardoyo Sp OG (K)

“Stunting memiliki dampak jangka panjang yang sangat terkait dengan rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini mencakup rendahnya kecerdasan dan meningkatnya resiko penyakit tidak menular dimana akan berpengaruh terhadap dirinya dan dua generasi berikutnya.”

Hasil perbincangan di atas bisa dilihat di channel YouTube Indscript Creative. Namun saya coba rangkum berikut ini:

5 Tips Kehamilan Sehat Agar Anak Tidak Stunting

Program Hamil Agar Anak Tidak Stunting

Banyak calon pasutri dan pasutri yang mengabaikan program hamil. Mereka beranggapan bahwa hamil merupakan proses alamiah. Mereka juga melupakan kondisi tubuh calon ibu yang mungkin belum siap menerima kehadiran janin bayi.

“Mencegah stunting merupakan perjalanan panjang,” kata dr. Eko Setiawan. Periode emas kehidupan seorang anak adalah 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) terdiri atas 270 hari selama kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan buah hati.

Dengan program hamil, calon ayah dan calon ibu bisa melakukan serangkaian persiapan, seperti pemeriksaan kesehatan calon ayah dan calon ibu, pemeriksaan kesuburan, pemenuhan gizi seimbang, vaksinasi serta hal yang terkait lainnya.

Apabila pemeriksaan menunjukkan hasil yang kurang baik, calon ibu berkesempatan mengubah gaya hidup, mulai dari asupan gizi seimbang, mengonsumsi suplemen, cukup istirahat, berolah raga serta sebisa mungkin menghindari stres.

Untuk memenuhi kebutuhan ibu hamil, dr. Eko mengutip hasil penelitian Institute of Medicine mengenai anjuran komposisi suplemen multivitamin- mineral bagi ibu hamil, yaitu: 30 sampai 60 mg besi, 15 mg seng, 2 mg tembaga, 250 mg kalsium, 10 mg (400 IU) vitamin D, 50 mg vitamin C, 2 mg vitamin B6, 300 mg folat dan 2 mg vitamin B12

Setiap Anak Alami Pertumbuhan dan Perkembangan

“Anak balita bukanlah ‘manusia dewasa berukuran kecil”, melainkan sosok kecil yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan,” kata dokter Yoga.

Pertumbuhan menyangkut kuantitatif, yaitu tinggi badan (TB), berat badan (BB), lingkar kepala (LK). Seorang balita mengalami perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya sifat-sifat lama, dan munculnya sifat-sifat baru.

Sedangkan perkembangan menyangkut kualitas. Jangan mencampur adukkan antara pertumbuhan dan perkembangan. Seorang anak balita yang mengalami stunting bisa cerdas karena stimulasinya bagus.

Tetapi untuk jangka panjang, anak stunting berisiko penyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes, dan obesitas, karena selama masa pertumbuhan kebutuhan zat mikro dan zat makro tidak terpenuhi dengan maksimal.

Berikut tabel perkembangan anak sehat yang terdapat buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

sumber: Buku KIA

Setiap orang tua yang mempunyai anak balita, wajib memiliki buku KIA, karena berfungsi untuk mendeteksi seorang anak stunting atau tidak. Jika tinggi badan (TB) anak kurang dari minus dua standar deviasi berdasarkan usianya, dokter/tenaga medis akan melakukan intervensi agar anak bisa tumbuh dan kembang sesuai standar.

Support System Bagi Ibu Hamil

“Saya dari gak suka sayur, ditelateni suami, akhirnya mau makan sayur,” kata seorang teman kala berbincang tips saat hamil.

Kita sering melupakan bahwa seorang ibu hamil tidak tiba-tiba pandai dan memahami apa yang terjadi pada tubuhnya. Ketika bayinya lahir, dia juga tidak tiba-tiba pandai menyusui bayinya.

Ditambah perubahan hormon yang kerap membuat ibu hamil merasa cemas, bingung, maka ibu hamil dan menyusui berpotensi mengalami stres hingga depresi yang mengancam kesehatan mentalnya.

Agar ibu hamil agar dapat melahirkan anak yang sehat, kemudian merawatnya hingga sang anak mencapai tumbuh kembang optimal, dibutuhkan support system, tidak hanya dari suami, juga dari orang tua dan lingkungannya.

ASI, Tak Tergantikan

“ASI dapat menjaga anak kita dari stunting hingga 2,4 kali lipat,” kata dr. Adnina Hariningrum. Tak ada makanan lain yang mempunyai kemampuan demikian hebat, karena itu supaya anak tidak stunting wajib diberikan ASI selama 6 bulan pertama kehidupan.

Agar produksi ASI lancar, suplemen vitamin dan mineral saja tidak cukup. Calon ibu harus menjaga gaya hidup sehat, dan mendapat support system dari suami, keluarga, konselor ASI dan pejuang ASI yang akan memberi masukan/saran sesuai kebutuhannya.

Setiap Kehamilan itu Unik

Tidak seperti gangguan kesehatan yang bisa dikonsultasikan lewat aplikasi atau online, pemeriksaan kesehatan harus dilakukan langsung oleh dokter/bidan. Melalui USG, dokter/bidan bisa mengetahui kondisi tubuh bayi dan ibunya sehingga bisa dilakukan intervensi yang diperlukan.

Dua orang ibu hamil yang usianya sama, berat tubuh serta latar belakang yang sama, bisa jadi memiliki masalah kehamilan yang berbeda. Karena itulah setiap kehamilan dikatakan unik.

Jadi, seperti yang dikatakan Bapak Agus Jatmika Soegiarto, ibu hamil jangan percaya begitu saja dan mengikuti saran konten-konten di internet. Terlebih jangan percaya mitos yang mungkin akan menyesatkan.

Presiden Jokowi berharap kondisi stunting di Indonesia turun dengan cepat menjadi 14 persen. Sulit dilakukan apabila hanya mengandalkan ibu-ibu Posyandu sebagai ujung tombak pengurangan angka stunting.

Jadi yuk, kita ikut berusaha menurunkan angka stunting sesuai dengan kemampuan kita. Salah satunya dengan menulis atau mengunggah kondisi stunting di Indonesia melalui akun media sosial.

https://www.republika.co.id/berita/re9q6p320/tanpa-usaha-keras-sebanyak-12-juta-ibu-terancam-lahirkan-anak-stunting

https://ruzka.republika.co.id/posts/163094/kader-posyandu-dan-posbindu-di-depok-dapat-insentif

https://www.republika.co.id/berita/r2pgm2415/mengenal-apa-itu-stunting

https://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/pwijoi459/network

Channel YouTube tentang Kehamilan Sehat Cegah Stunting: https://youtu.be/vptvPLkl25A

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image