Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hendra Suhendra

Mengulik Manfaat Perayaan Idul Adha Bagi Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat

Edukasi | Thursday, 07 Jul 2022, 15:06 WIB

Artikel ini saya tulis satu minggu sebelum Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Juli 2022. Mumpung sebentar lagi memasuki momen Idul Adha, saya akan sedikit mengulas apa saja manfaat positif dari perayaan Idul Adha yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

Hari raya Idul Adha biasa disebut juga ‘Hari Raya Haji’ atau ‘Hari Raya Kurban’ dan dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Pada hari itu, kaum muslimin dari seluruh dunia sedang menunaikan ibadah haji dan melaksanakan wukuf di Arafah.

Sementara bagi kaum muslimin yang belum mampu menunaikan ibadah haji, memiliki kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dengan cara menyumbangkan hewan kurban.

Prosesi Penyembelihan Hewan kurban di Tempat TInggal (Dokumen Pribadi)

Apabila seseorang memiliki rezeki lebih, maka bisa menyumbangkan hewan kurban, mulai dari kambing, domba, sapi atau kerbau. Apalagi berkurban memiliki pahala yang sangat besar jika dilakukan dengan ikhlas mengharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Memahami Makna Perayaan Idul Adha

Idul Adha sendiri memiliki makna yang sangat dalam. Tidak hanya dari sisi spiritual saja (seperti pelaksanaan ibadah haji maupun ibadah kurban), akan tetapi juga memiliki manfaat serta dampak positif bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat.

Manfaat sosial dalam perayaan berkurban sangat besar. Selain mampu mengesampingkan sikap individualistis, Idul Qurban juga dianggap bisa membuang jauh-jauh sifat memamerkan kekayaan.

Idul Adha juga mampu menumbuhkan rasa kebersamaan serta sikap solidaritas satu sama lain, tanpa membeda-bedakan suku, usia, pendidikan dan latar belakang, sehingga menimbulkan sikap sosial yang tinggi di tengah masyarakat.

Hari Raya Kurban Membantu Meningkatkan Pergerakan Roda Ekonomi Masyarakat

Selain menumbuhkan sikap sosial antar sesama, perayaan hari raya kurban juga mampu memberikan dampak positif pada peningkatan roda perekonomian di masyarakat.

Sebagai gambaran, perputaran roda ekonomi dimulai dari petani atau peternak hewan (sapi atau kambing) yang menjual hewannya kepada masyarakat secara langsung. Namun ada juga yang menjualnya kepada pemborong atau kita sebut saja juragan hewan ternak.

Beberapa Ekor Kambing Siap Disembelih (Dokumen Pribadi)

Selanjutnya, tidak jarang para pemborong akan membawa hewan ternak tersebut ke kota besar dengan menggunakan truk. Hal ini dilakukan, karena perekonomian masyarakat perkotaan lebih baik jika dibanding di pedesaan, sehingga akan mendapatkan keuntungan yang lebih.

Jika tidak punya lahan, biasanya pemborong akan menyewa lahan kosong yang letaknya strategis untuk menjual hewan-hewan ternak tersebut.

Tidak berhenti di situ saja, juragan ternak biasanya akan membeli pakan ternak berupa rumput atau alang-alang untuk pakan hewan ternak dari para pencari rumput.

Lantas, hewan ternak tersebut akan dijual kepada masyarakat. Nanti saat pelaksanaan pemotongan hewan, akan melibatkan banyak peran masyarakat sekitar, misalnya saja peran ustadz untuk menyembelih hewan kurban, lalu ada warga yang kebagian tugas memotong, membersihkan dan mendistribusikan hewan kurban kepada warga.

Dari ilustrasi di atas, beberapa orang yang terlibat di dalamnya, mulai dari peternak, supir truk, pemilik lahan (tanah kosong) hingga tukang pencari rumput memiliki peluang yang sama untuk meraih rezeki-Nya.

Berkat Idul Qurban juga, banyak warga yang hidup serba kekurangan merasakan kebahagiaan tatkala Idul Adha tiba, karena biasanya mereka akan mendapatkan jatah daging kurban.

IndiHome dan Makna Idul Adha Bagi Masyarakat

IndiHome atau kepanjangan dari Indonesia Digital Home merupakan salah satu produk internet provider layanan dari Telkom Group (PT Telkom Indonesia Persero).

Sebagai pengguna IndiHome sejak 2020 lalu, saya merasa sangat terbantu dalam mengakses beragam informasi melalui jaringan internet cepat dan stabil, mulai dari melihat konten di media sosial, membaca artikel, komunikasi secara online hingga mengakses konten audio-visual melalui tayangan video di YouTube dan lain sebagainya.

Sejak Idul Adha 2020, saya jadi lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan informasi seputar perayaan Idul Adha melalui tayangan video di YouTube maupun berbagai konten artikel yang tersebar di internet.

Dengan demikian saya bisa memahami secara mendalam bahwa pelaksanaan Hari Raya Idul Adha memiliki dampak positif terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat.

IndiHome juga memahami kebutuhan internet yang semakin tinggi di tengah masyarakat saat pandemi Covid-19 melanda tahun 2020. Maka dari itu, IndiHome memberikan berbagai promo menarik sebagai bentuk hiburan di rumah.

Salah satunya adalah Paket IndiHome (Dengan Akses Netflix). Promo yang berlaku hingga 31 Juli 2022 ini, menyuguhkan tayangan lewat platform Netflix yang bisa diakses dari berbagai perangkat, seperti laptop, handphone, smart TV dan tablet.

Promo Netflix dari IndiHome

Pengguna wajib melakukan aktivasi akun lewat link yang dikirimkan Netflix ke email yang terdaftar di Aplikasi myIndiHome.

Melalui momen Idul Adha ini, pengguna layanan IndiHome bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk saling berbagi dengan cara yang mudah dan praktis.

Pengguna bisa melakukan donasi kepada sesama dengan menukarkan 500 poin myIndiHome (atau setara dengan Rp 10.000) melalui Aplikasi myIndiHome.

Mungkin nilainya tidak seberapa, akan tetapi nominal yang kita sumbangkan akan sangat berarti bagi mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan uluran tangan dari kita.

Yuk, jangan lewatkan kesempatan untuk saling berbagi di momen Idul Adha ini, agar kita sama-sama bisa menebarkan kebahagian kepada orang-orang di sekitar kita!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image