Penutupan Program Intensif Mahir Membaca Alquran ALC Idaqu
Info Terkini | 2021-11-05 16:41:23Pada hari Kamis (4/11), Program Intensif Mahir Membaca Al-Qurâan (MMA) yang digelar oleh Al-Qurâan & Languages Center (ALC) Idaqu telah resmi selesai. Semasa pembelajarannya kelas MMA juga dihadiri oleh Dr. Zayd Al-Ghoily dan Syeikh Salim Somlah yang ikut menâtasmiâ para peserta sambil memberikan motivasi dalam belajar.
Kegiatan yang digelar tiap baâda shubuh hari senin dan kamis ini menargetkan para lansia yang ingin belajar mengaji. Ibu Hafsah dari Aceh contohnya, walaupun umurnya sudah mencapai 76 tahun yang masih sangat semangat dalam belajar menghafal Al-Qurâan.
Sejak awal dimulai memang Ustadz Zikran sebagai Direktur ALC menyatakan program ini lebih difokuskan kepada lansia yang berumur lebih dari 40 tahun. Diharapkan setelah selesai mengikuti MMA selama kurang lebih 3 bulan, mereka bisa membaca huruf-huruf hijaiyah dan makhraj sesuai dengan Al-Qurâan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
âAlhamdulillah setelah 3 bulan banyak yang progress dan sudah lebih bagus bacaanya mudah-mudahan acara ini bisa berlanjut ke part ke duanya untuk para peserta-peserta yang masih buta huruf atau belum terlalu bagus dalam membaca Al-Qurâan,â ucap Ustadz Zikran pada Kamis (4/11).
Masih banyak program-program ALC yang sedang berjalan saat ini seperti Learn Mandarin with Native, belajar mandarin dengan native, offline setiap rabu dan kamis di Institut Daarul Qurâan pada jam 10.00 WIB. Kemudian ada Online Learn English with native, belajar dengan Mr. Shannon setiap hari rabu jam 13.00 untuk level advance. Kemudian ada Learn Arabic with Native dengan jam belajar per prodi dari hari senin sampai sabtu.
âAdapun untuk kedepannya, semoga ALC bisa menggelar daurah bahasa arab tingkat SMP se-Tangerang dan akan ada kembali kelas untuk memperbaiki bacaan Al-Qurâan,â tutup Ustadz Zikran.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.