Kisah Pemuda Penggali Sumur yang Terperangkap Kenikmatan
Gaya Hidup | 2021-11-05 14:36:31Cerita ini diambil dari Khutbah Hari Raya Idul Fitri (Rabu, 12 Mei 2021)
Zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda yang sehari-hari bekerja sebagai penggali sumur. Suatu hari saat sedang menggali sumur tiba-tiba ia menemukan batu, batu yang belum pernah dilihat sebelumnya. Begitu indah, pemuda itu yakin dalam hatinya bahwa, itu batu berharga, batu yang memiliki nilai.
Rasa penasaran bergejolak, hingga pemuda itu, beranjak dan berangkat untuk memastikan itu batu apa yang ia temui itu. Dia pergi ketempat asah batu di desanya, setiba disana, ternyata dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, tukang asah batu di desanya tidak tahu jenis batu yang pemuda itu bawa.
"Anak muda, jika kamu ingin tau apa jenis batu ini, pergilah ke Kota," suruh tukang asah batu.
Ia pun mendengar arahan itu dan berangkat ke kota. Setiba disana, ia bertemu dengan tukang asah batu, ternyata tukang asah batu di kota juga tidak tau jenis batu itu.
"Anak muda pergilah ke Ibukota Provinsi. Disana tukang asah batu lebih hebat, profesional, mereka punya alat untuk mengetahui jenis batu itu," tukang asah batu kembali memberikan arahan kepada pemuda itu.
Berangkatlah pemuda itu ke Ibukota Provinsi, singkat cerita bertemu dengan tukang asah batu di Ibukota Provinsi, diambil batu pemuda itu, dimasukkan kedalam laboratorium, begitu dikeluarkan, tukang asah batu berkata ;
Anak muda engkau beruntung, inilah batu yang dicari-cari oleh manusia, inilah batu yang dinamakan orang dengan sebutan berlian. Tidak orang yang sanggup membeli kecuali raja, kalau memang kamu ingin mengubah nasib, supaya tidak menjadi lagi sebagai tukang gali sumur. Pergilah ke istana dan tawarkan kepada raja berlian ini.
Setelah melewati beberapa pos pemeriksaan, pemuda itu tiba di istana dan berjumpa dengan raja. Tawar menawar pun berlangsung. Akhirnya raja sepakat untuk membeli berlian pemuda itu.
"Tapi syarat dan ketentuan berlaku. Syaratnya adalah batu ini saya beli bukan dengan uang, bukan dengan dinar, bukan juga dengan dirham. Tapi batu ini saya beli dengan kesempatan. Kalau bisa wahai anak muda, berikan batu itu kepada saya, saya berikan kesempatan kepadamu selama tiga jam untuk masuk kedalam gudang istana. Ambil semua barang yang ada di gudang istana sesukamu, sebelum waktunya habis," imbuh Raja menawarkan.
Pemuda itu menerima tawaran raja, batu berlian itu diserahkan untuk raja. Pengawal istana kemudian mengantar pemuda itu ke gudang istana.
Betapa terkejutnya pemuda itu, begitu tiba di dalam gudang istana ada banyak benda-benda berharga. Disitu ada emas, perak, perunggu dan barang-barang berharga lainnya. "Inilah kesempatan saya menjadi miliarder, tidak sanggup lagi menggali sumur," ucap pemuda itu dalam hati
Tapi sebelum diambil barang berharga itu untuk dikeluarkan dari dalam gudang, ternyata ada godaan, godaan pertama yaitu makanan, melihat ke kanan, makanan sangat lezat, dilihat kiri, minuman sangat nikmat-nikmat. Dilihat kedepan buah-buahan yang masih sangat segar-segar.
Sehingga pemuda tersebut terkecoh, karena menganggap waktu 3 jam masih panjang, ia memutuskan makan-makanan itu selama satu jam. Setelah makan, ia minum-minuman yang segara segar. Begitu juga dengan buah-buahan, pemuda itu tertarik juga untuk memakannya.
Ketika makanan dan minuman itu sudah memenuhi perutnya, pemuda itu pun mengantuk. Kebetulan disampingnya juga ada kasur yang terbuat dari permadani yang sangat indah. Tidak pernah dia lihat sebelumnya. Pemuda itu pun memanfaatkan sisa waktu 2 jam lagi untuk tidur di permadani itu. Rencananya sejam terakhir bangun, dan membereskan semua barang barang. Pemuda itupun tertidur pulas.
Waktu 2 jam berlalu tanpa disadari anak muda itu. Pengawal menghampiri dan membangunkannya dari tidur. "Wahai anak muda, waktu yang diberikan raja sudah habis. Bangun !,".
Anak muda itu terjaga, dua jam sisa sudah habis. Namun, pemuda itu bangun dengan buru-buru, lalu ia mengambil sebatang emas. Pengawal istana mengetahui aksinya itu, lalu memintanya untuk meletakkan kembali ke semula.
"Tidak ada yang dikeluarkan apapun lagi, waktumu sudah habis. Kesempatan anda tidak dimaksimalkan dengan baik," tegas pengawal.
Akhirnya keluarlah sang pemuda dari gudang dengan membawa nasib yang sama. Ketika pergi tadi dia berstatus sebagai pemuda penggali sumur, ketika pulang sekarang dia juga tetap berstatus sebagai pemuda penggali sumur. Tidak ada yang berubah, padahal kesempatan dan keberuntungan sudah menghampirinya.
Pelajaran yang dapat dipetik ; Ibarat seorang hamba yang menetap sementara di bumi Allah. Begitu juga kisah pemuda itu. Selama hidup yang singkat ini, maksimalkan pada hal-hal yang bermanfaat, menjalankan perintah dan menjauhi larangan. Jangan sampai kita tergoda akan kenikmatan dunia. Jangan sampai kita tersadar seperti pemuda tadi. Sadar ketika sisa hidup kita di dunia telah habis.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.