Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rangga Sahputra

Solusi Brilian Negara Kuat, Prabowo Sebut Pentingnya Pertahanan dan Pangan

Info Terkini | Tuesday, 05 Jul 2022, 05:57 WIB

Setiap negara mencita-citakan rakyatnya hidup dengan makmur, sejahtera dan maju. Untuk mencapai sebagai negara yang maju tidak hanya memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah saja.

Namun, ada banyak faktor yang mendukungnya salah satunya SDM, penguasaan teknologi, keamanan dll. Faktor kekuatan militer dan Pertahanan negara yang kuat juga menjadi salah satu ciri menjadi sebuah negara yang maju.

Pada saat ini dengan majunya teknologi, perang di era modern jenis perang cukup beragam dengan mengandalkan teknologi. Hanya saja, perang Rusia dan Ukraina telah mematahkan pendapat yang menyatakan perang secara langsung tidak terjadi.

Fenomena Rusia vs Ukraina telah berdampak luas secara global dan seluruh negara di dunia mulai berbenah dalam kekuatan militer. Pelajaran yang sangat berharga bahwa kapan saja serangan dan ancaman akan datang, untuk itu pertahanan harus diperkuat.

Pertahanan sebagai hal fundamental dalam eksistensi sebuah negara yang kedepannya menuju bangsa maju dan besar. Yang tidak kalah pentingnya, adalah ketahanan pangan dalam negara menjadi kebutuhan mendasar.

Seperti krisis pasokan gandum juga terdampak secara global karena konflik militer pada kedua negara tersebut.

Tidak bisa dipungkiri, bila pasokan pangan tersendat atau terhenti maka memiliki dampak yang signifikan.

Krisis pangan dalam sebuah negara akan menjadi masalah yang serius karena memiliki dampak yang luas bagi warganya.

Untuk itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut pertahanan dan swasembada pangan sebagai solusi brilian. Sebab, dua hal tersebut sebagai faktor mendasar untuk menjadikan sebuah negara menjadi maju dan kuat.

Sebelumnya, Kemenhan Prabowo Subianto memberi pemaparan dalam Rembuk Nasional dan Rapat Pleno Pusat Pengurus ke-1 Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang digelar di Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, Bali.

Kegiatan diikuti para guru besar, pengurus perguruan tinggi swasta di seluruh Indonesia dan juga perwakilan mahasiswa. Dalam pertemuan itu, Prabowo yang dikenal solutif memaparkan tentang pentingnya pertahanan negara dan swasembada pangan. Sebab menurutnya, menjadi negara yang kaya haruslah kuat.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pertahanan Indonesia yakni dengan membangun sumber daya manusia (SDM) melalui dunia pendidikan, seperti membangun prodi sarjana di Universitas Pertahanan (Unhan). Upaya ini juga wujud Prabowo yang dikenal sebagai tokoh yang selalu memperjuangkan Indonesia yang adil dan makmur terus peduli dengan pendidikan anak-anak Indonesia. Sejalan dengan itu Menhan juga menjabarkan agar Indonesia harus memperkuat swasembada pangan. Di antaranya seperti penanaman gandum.

"Perang di Ukraina membuktikan bahwa kita tidak boleh tergantung sama pangan dari luar," katanya.

Selain mewujudkan swasembada pangan, terobosan ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan. Karena itu, dia mengajak semua pihak, terutama generasi muda untuk peduli dengan pertahanan dan swasembada pangan. Prabowo mengapresiasi ide APTISI yang menghadirkan edukasi pertahanan dalam kegiatan tersebut.

Dia berharap pemaparannya dapat memberi wawasan kepada insan pendidik dan mahasiswa dalam memahami pentingnya pertahanan negara. "Intinya adalah tentang pembangunan nasional, bagaimana menjadi negera yang kuat," ujarnya.

Pemaparan yang menarik dan penuh keakraban membuat hadirin menyimak dengan seksama. Bahkan beberapa dari mereka memotret materi yang disampaikan Prabowo. Pada akhir acara, Prabowo dan pengurus APTISI saling memberikan cenderamata.

Sumber: Sindonews.com

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image