Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Bayu Safutra

5 Dampak Buruk Fast Food Bagi Kesehatan

Gaya Hidup | 2022-07-03 13:35:10

Fast food adalah produksi makanan massal yang dirancang untuk penjualan komersial. Fast food berfokus dengan inti dari namanya yaitu kecepatan pelayanan. Makanan ini menargetkan para remaja dan orang kantoran yang butuh waktu singkat untuk mendapatkan makanannya. Selain itu, makanan ini dapat dijadikan sebagai andalan ketika lapar atau hanya sebagai camilan. Makanan ini tentunya berbeda dengan junk food yang notabene nya adalah makanan rendah gizi.

Fast food sendiri mulai muncul di abad ke-20 karena tempat tinggal masyarakat yang memilih apartemen dengan dapur yang sempit. Restoran fast food bermunculan di Amerika hingga penjuru dunia. Kehadiran fast food di berbagai penjuru dunia tentunya memerlukan penyesuaian dengan selera lidah lokal tempat cabang didirikan. Di Indonesia sendiri restoran fast food mulai berkembang di tahun 1950-an mulai dari Bakmi, KFC, HokBen, hingga McDonalds. Di tahun 2000-an orang-orang memiliki tempat untuk makan dan nongkrong di kedai kopi, yaitu starbucks.

Seiring berkembangnya waktu, orang-orang makin menggemari fast food karena cepat dan rasa enaknya yang bikin ketagihan. Namun, tentunya ada risiko dari mengonsumsi makanan cepat saji yang berlebihan terhadap kesehatan konsumennya.

Beberapa dampak buruk yang mengancam konsumen makanan cepat saji adalah :

1. Meningkatkan tekanan darah

Makanan cepat saji kaya akan natrium yang berfungsi sebagai pengawet dan meningkatkan cita rasa. Mengonsumsi natrium lebih dari batas normal bisa meningkatkan tekanan darah. Semakin lama, tekanan darah akan semakin tinggi yang dapat memicu risiko serangan jantung.

2. Meningkatkan kolestrol

Fast food dimasak dengan minyak yang mengandung lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi makanan dengan lemak jenuh yang tinggi ini dapat meningkatkan kolestrol jahat yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Menambah berat badan

Makanan cepat saji tentunya mengandung lemak dan kalori yang tinggi. Kalori ini berasal dari karbohidrat yang diproses. Konsumsi karbohidrat nyatanya tidak membuat rasa kenyang bertahan lama, malah memicu rasa lapar dalam sekejap sehingga meningkatakan nafsu makan. Hal ini akhirnya meningkatkan risiko penambahan berat badan bahkan hingga obesitas.

4. Menyebabkan jerawat.

Lemak yang tinggi dalam makanan cepat saji tidak hanya meningkatkan risiko kolestrol. Namun, dapat juga menyebabkan penumpukan lemak hingga dapat menyebabkan jerawat.

5. Menyebabkan diabetes

Fast food berisi karbohidrat kosong yang berisi gula tinggi, seperti dalam saus yang digunakan dalam makanan. Dengan rasa makanan yang adiktif membuat konsumen ingin terus memakannya.

Bagi orang yang memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan siap saji, mungkin sekarang saatnya membatasi konsumsinya. Caranya dengan memilih menu makanan yang porsinya lebih sedikit dari yang biasanya dikonsumsi sehingga dapat mengurangi asupan kalori yang dikonsumsi. Selain makanannya, minuman bersoda di restoran cepat saji juga mengandung sekitar 200-300 kalori. Maka dari itu, mulai sekarang bisa mengganti soda dengan air mineral atau es teh biasa.

Dari beberapa dampak buruk yang telah disebutkan, sebaiknya membatasi atau menghindari makanan siap saji dengan mengonsumsi makanan sehat setiap hari.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image