Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fatimah Azzahra

Diam atau Marah, Saat Nabi Muhammad Dihina

Agama | Friday, 01 Jul 2022, 23:48 WIB

Saya pernah bertanya-tanya, "Apa itu cinta?" Benarkah cinta dari mata turun ke hati? Apa definisi sebenarnya dari cinta hingga ada istilah cinta buta, ada juga yang menjadi gila karenanya. Guru ngaji saya bilang, cinta itu keinginan untuk taat. Lain lagi, seorang ustadz bilang, Cinta itu diekspresikan dengan keinginan untuk melindungi. Lantas, bagaimana ekspresi Cinta kita pada Allah, Nabi Muhammad saw, dan islam?

Penistaan Agama (lagi)

Dilansir dari laman Republika.co.id (1/7/2022), Organisasi kepemudaan Islam dan Kristen, Aliansi Pemuda Nusantara menggugat perusahaan yang menaungi operasional Holywings, PT Aneka Bintang Gading sebesar Rp 35,5 triliun ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut dilayangkan karena dugaan penistaan agama yang dilakukan Holywings.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Holywings melakukan promo minuman beralkohol. Bagi yang bernama Muhammad dan Maria akan diberikan minuman beralkohol secara gratis.

Wajar jika umat muslim dan kristen berang. Tak terima nama dua orang suci dalam agama dijadikan nama minuman beralkohol. Padahal, sudah diketahui bersama kalau orang yang bernama Muhammad pasti muslim dan minuman beralkohol ini sesuatu yang diharamkan dalam agama Islam. Jadi, apa maksudnya memberikan minuman haram kepada muslim? Mau muslim menegak minuman haram?

Nasib 3000 Karyawan

Setiap perilaku ada konsekuensinya, begitupun dengan penistaan ini. Enam orang pegawai Holywings yang diduga sebagai otak dari penistaan ini ditangkap oleh pihak kepolisian. Tak hanya itu, outlet-outlet Holywings yang ternyata bermasalah izin usahanya pun ditutup oleh pemerintah.

Muncullah suara meminta empati pada 3000 karyawan Holywings yang katanya mayoritas muslim. Kasihan mereka kehilangan mata pencaharian, apalagi sekarang jaman sedang susah.

Betul, kasihan nian 3000 muslim ini. Terdesak keadaan hingga akhirnya tercebur dan menceburkan diri pada dunia jual beli barang haram. Padahal hilang keberkahan atas penghasilan mereka. Karena kasihan inilah, sudah sepatutnya Holywings tak menjual minuman beralkohol. Mengapa tak diganti dengan menjual barang lain yang jelas halal? Bukankah sudah Allah sediakan makanan dan minuman yang halal daripada yang haram?

Tegas pada Maksiat

Bukan kali pertama penistaan agama terjadi. Sampai bosan rasanya umat kembali beradu argumentasi tentang hal ini. Inilah akibat dari ketidaktegasan sikap dan sanksi pada para penista. Sehingga yang lain merasa akan aman saja jika menista kembali. Inilah juga potret buram kebebasan berpendapat.

Solusi yang dikeluarkan pun tidak solutif. Penistaan agama tak dianggap sesuatu yang serius hingga permohonan maaf dianggap cukup untuk menyelesaikan riuh tentang ini. Umat digiring kembali pada wacana toleransi dan tak usah marah jika nabiyullah dihina toh nabi saja tak marah ketika dicaci, disakiti. Mereka yang berkata demikian lupa bahwa para sahabat nabi marah saat nabi dihina dan nabi mendiamkan mereka.

Ini berarti Rasul membenarkan sikap para sahabat yang marah kala Rasul dihina. Jika sahabat Rasul saja marah? Masa kita yang kualitas iman dan islamnya masih jauh dari sahabat tidak ikut marah saat Rasul dihina, dinista?

Tak hanya marah, tapi juga menuntut sanksi tegas agar kejadian yang sama takkan berulang di masa yang datang.

Berkaca pada Islam

Islam diturunkan tak hanya mengatur urusan diri dengan Allah, tapi juga hubungan dengan manusia lainnya. Termasuk jual beli dan hukum. Islam jelas mengharamkan khamar berapa persen pun dan dalam bentuk apapun. Baik berupa minuman atau makanan. sebagaimana sabda Rasul, "Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap khamar adalah haram.” (HR. Muslim)

Tak hanya itu, laknat Allah atas orang-orang yang bekerja diseputar khamar. Rasul bersabda, "Allah melaknat khamar, orang yang meminumnya, orang yang menuangkannya, penjualnya, pembelinya, orang yang memerasnya, orang yang mengambil hasil perasannya, orang yang mengantarnya dan orang yang meminta diantarkan.” (HR. Ahmad)

Karena sayang dan Cinta pada 3000 saudara muslim yang bekerja di Holywings, sudah sepatutnya kita menuntut Holywings berhenti menjual khamar. Lebih baik menggantinya dengan yang halal.

Didasari rasa sayang dan Cinta pula, kita menuntut ketegasan hukum atas kasus penistaan agama ini. Tegas yang membuat jera para pelakunya.

Wallahua'lam bish shawab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image