Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alycia Febytha Maruti

Sosialisasi Politik Terhadap Keluarga

Politik | Tuesday, 02 Nov 2021, 20:27 WIB

Sosial politik ialah sesuatu atau sebuah lanjutan dari pengetahuan yang berisi tentang nilai politik yang proses sosialisasi itu sendiri dapat membuat orang-orang mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sangat luas. Pembelajaran mengenai sosialisasi politik ini seseorang itu sendiri dapat mempelajari keperibadiannya sendiri maupun orang lain.

Latar belakang keluarga itu sendiri merupakan asal mula terbentuknya keluarga, yang di dasarkan pada beberapa aspek kehidupan. Salah satunya adalah status sosial ekonomi. Status sosial ekonomi adalah kedudukan individu yang dilihat berdasarkan unsur ekonomi. Seperti unsur pendapatan, pendapatan, pendidikan, sosial sampai dengan agama.

Pada prosesnya, sosialisasi politik terjadi melalui interaksi yang terjadi antara anggota keluarga, yaitu orang tua dengan individu. Di mana orang tua selaku significant others dan sosok yang paling berpengaruh dalam keluarga, orang tua memiliki peran yang paling strategis dalam mengajarkan sekaligus menanamkan nilai, norma dan peran ke dalam diri individu.

Menurut Endang Sri Indrawari dalam penelitiannya mengakatakan bahwa, tinggirendahnya status ekonomi dalam keluarga sangat mempengaruhi intensitas komunikasi antar anggota keluarga ,Intensitas komunikasi ini nantinya juga akan berpengaruh kepada proses sosialisasi politik dalam keluarga. dan Adapun menurut Muhammad Zulfa Alfaruqy ia mengatakan manusia membutuhkan kehadiran orang lain karena dengan kehadiran itu manusia merasa nyaman dari ancaman lingkungan,baik secara fisik maupun psikologi.

Keluarga atau lebih khususnya orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter berpolitik individu sejak mereka kecil, dengan begitu saat nanti individu mulai beranjak dewasa individu sudah memiliki pola pikir yang matang dan cermat untuk bisa mengambil keputusan dan berpartisipasi secara langsung dalam ranah politik.

Meski keluarga otoritas terkuat bagi anggotanya tapi menurut penelitian ditemukan bahwa sikap politik anak dan sikap politik orang tuanya berbeda dengan sikap politik teman sebayanya anaknya ia bingung ia harus mengikuti sikap orang tuanya atau memilih aspirasi dari teman sebayanya yang kejadian seperti ini banyak mengakibatkan goplut sebagai upaya menghindari perbedaan pilihan politik.

Pada penerapan pemahaman atau nilai-nilai yang mengandung unsur politik dalam keluarga terjadi melalui proses komunikasi, yang mana dari komunikasi ini akan menghasilkan interaksi. Komunikasi berarti memiliki tafsiran kepada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan gerak-gerik badaniah, sikap, dan perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Keberhasilan sosialisasi politik dalam mempengaruhi politik individu tentunya tidak terlepas dari komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anaknya.

Pada penerapan pemahaman atau nilai-nilai yang mengandung unsur politik dalam keluarga terjadi melalui proses komunikasi, yang mana dari komunikasi ini akan menghasilkan interaksi. Komunikasi berarti memiliki tafsiran kepada perilaku orang lain yang berwujud pembicaraan gerak-gerik badaniah, sikap, dan perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Keberhasilan sosialisasi politik dalam mempengaruhi politik individu tentunya tidak terlepas dari komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anaknya.

Menurut opini yang saya dapat bahwa sosok orang tua sangat penting dalam penerapan politik terhadap keluarganya sendiri dan sosok orang tua itu sebagai panutan bagi individu. Mulai dari cara bertutur kata,cara menghadapi masalah. Peran keluarga atau orang tua dalam pendidikan politik tidak lain adalah untuk memberikan pemahaman kepada individu tentang hak dan kewajiban, serta tanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image