Spektakuler! SMP DAFI Sidoarjo Kembangkan Program Belajar Berbasis Proyek
Eduaksi | 2021-11-01 19:40:58Retizen Republika.co.id. SMP Darul Fikri Sidoarjo (SMP DAFI Sidoarjo) yang beralamat di Jalan Putra Bangsa Anggaswangi dan Sarirogo Kabupaten Sidoarjo ini sungguh luar biasa dalam menerapkan pengembangan kurikulum yang berbasis implementasi merdeka belajar. Kegiatan ini dinamakan PJBL (Project Based Learning) dengan mengusung tema "This is The Art of My Meaningful Learning".
Kegiatan ini diinisasi oleh seluruh guru SMP Darul Fikri Sidoarjo yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Ustadz Basuki Rakhmad, M.Pd. Seperti yang dilansir oleh kontributor Retizen republika.co.id, Ustadz Riza Hary Agustin, S.Pd yang didapuk sebagai Penanggung Jawab kegiatan ini mengatakan bahwa kegiatan ini telah dicanangkan sejak lama. Kegiatan PJBL ini dilaksanakan sebagai tongkat estafet keberlanjutan dari kegiatan-kegiatan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya melalui daring (online) dari tahun 2019 sampai 2021 ini. Kegiatan dilaksanakan secara online karena saat itu masa pandemi Covid-19 yang masih sangat berbahaya bagi para santri untuk sekolah tatap muka. Di tahun 2019 - 2021, SMP Darul Fikri Sidoarjo telah meluncurkan banyak karya yang sudah dilahirkan oleh para santri putra dan putri yang luar biasa dan serius dalam melaksanakan kegiatan. Sehingga banyak karya lahir seperti buku Insight Seri 1 dan 2, produk penyiraman tanaman otomatis, pembuatan dispenser dari bahan yang ditemukan oleh santri di rumah masing-masing serta pembuatan hand sanitizer dari rumah masing-masing.
Oleh karena itu, tidak heran banyak karya berupa tulisan buku maupun produk yang selalu dipamerkan oleh pihak sekolah atas hasil kerja keras para santri menciptakan (create) sesuatu yang bermanfaat. Pada tahun 2021 - 2022 ini, kembali dilanjutkan oleh pihak sekolah dan menjadi pertemuan tatap muka pertama kali antara para santri dan para guru untuk menerapkan program merdeka belajar. Diharapkan, SMP Darul Fikri Sidoarjo menjadi salah satu tolok ukur bagi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan kurikulum berbasis proyek ke depannya. Kegiatan pada tahun ini dilaksanakan selama kurang lebih dua Minggu yakni 18 - 28 Oktober 2021 dengan dilengkapi Presentasi Karya dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2021 kemarin.
Tujuan dari Program PJBL ini diterapkan adalah untuk memberikan ruang dan kesempatan bagi potensi para santri dalam memenuhi minatnya agar bisa tumbuh dan berkembang sehingga menjadi sebuah skill / kemampuan yang kelak akan bermanfaat bagi para santri. Nama program ini sudah dikenal dengan cukup luas yakni "DAFI PROJECT". "Kami senang melihat karya anak-anak yang begitu luar biasa dikembangkan oleh mereka sendiri dan didukung oleh para guru yang diperankan sebagai fasilitator. Hal ini sangat sesuai dengan konsep merdeka belajar yakni para santri aktif berkarya dan para guru menjadi pendamping dan pengarah kegiatan saja.
Harapan yang disampaikan oleh Ustadza Riza dan para guru adalah menjadikan hal ini sebagai pembekalan para santri dalam pengalaman belajar dan ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan mereka selanjutnya. Serta konsep merdeka belajar bagi para santri dan merdeka mengajar bagi para guru bisa berlanjut ke program PJBL gelombang selanjutnya. Dan yang paling utama adalah program ini mendidik para santri untuk membiasakan diri dalam menghadapi segala masalah dengan berfikir kritis, logis yang berlandaskan agama yang kuat. Sehingga pengembangan belajar di abad 21 ini telah dialami langsung oleh mereka bahkan sekolah hebat seperti yang dilakukan oleh SMP Islam Terpadu Darul Fikri Sidoarjo. Semoga sukses selalu dalam melanjutkan misi mencetak para santri penghafal Al-Qur'an, dan Berprestasi di bidang akademik maupun non akademik.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.