Di Usia 23 Tahun Manusia Jarang Tertawa, Soctravo Siap Membuatmu Tertawa Bahagia
Gaya Hidup | 2022-06-28 16:42:55Bandung - Sebanyak 1,4 juta orang pada 166 negara yang berbeda dilakukan penelitian terkait seberapa banyak tertawa atau tersenyum dalam sehari. Penelitian ini dilakukan oleh dua profesor psikolog di Stanford Graduate School of Business, Jennifer Aaker dan Naomi Bagdonas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata seseorang mulai berkurang frekuensi tertawa dan tersenyum saat memasuki usia 23 tahun. Penelitian ini dipublikasikan dalam bentuk sebuah buku dengan judul “Humour, Seriously”.
Dalam bukunya dijelaskan alasan berkurangnya tawa atau senyum seseorang ketika memasuki usia 23 tahun ialah karena pekerjaan dan beban lainnya.
“Kita tumbuh dewasa, memasuki dunia kerja, dan seketika menjadi ‘orang-orang penting dan serius’, menukar tawa dengan dasi dan celana panjang,” tulis dalam buku tersebut.
Soctravo selaku agen wisata memadukan konsep traveling dengan volunteer, siap untuk mengajak kaum muda tertawa bahagia dengan memberikan pengalaman yang tak akan terlupakan. Soctravo menyajikan berbagai program traveling dengan keseruan kegiatan sosial yang berbeda tiap perjalanannya.
Dengan konsep Creative Voluntourism, Soctravo mengajak para kaum muda untuk melakukan kegiatan volunteer dan wisata secara unik dan tak terlupakan.
Dengan gabungan aktivitas volunteering ini dapat meningkatkan rasa bahagia dan meningkatkan kesehatan mental seseorang. Hal ini dibuktikan dari penelitian terbaru dari Journal of Happiness Studies yang menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas relawan terbukti lebih bahagia dibandingkan yang tidak.
Joseph sebagai salah satu peserta yang pernah mengikuti perjalanan Soctravo membagikan pengalamannya.
“Selain kita bisa wisata, kita bisa berbagi bersama terus berbagi kebahagiaan senyuman, dan yang paling berkesan adalah ketika di hutan Cisangkal dengan kegiatan mengajar, jelajah hutan, api unggun dan lain-lain,” ucapnya.
Selain dari aktivitas volunteeringnya, Soctravo juga mengajak peserta untuk turut merasakan keasrian dari desa wisata dengan atraksi wisatanya yang otentik. Terdapat Nandini yang juga peserta dalam beberapa perjalan Soctravo ini. Ia menuturkan perasaannya setelah mengikuti beberapa keberangkatan Soctravo di kuartal pertama tahun 2022 ini.
“Jadi merasakan bahwa kebahagiaan tidak harus mewah dan mahal, dengan eksplor pedesaan tuh bisa buat kita bahagia, terus dari beberapa kegiatannya jadi tahu bahwa bahagia itu sederhana dengan melihat anak-anak yang di sana tersenyum aja sudah lebih dari cukup,” tuturnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.