Adenium, si Merah Muda Cerah Yang Eksis di Media Kering.
Gaya Hidup | 2022-06-26 09:05:09Anda pasti pernah melihat salah satu tanaman cantik penghias rumah bernama Adenium. Bunga adenium di Indonesia dikenal dengan nama Kamboja Jepang, ada juga yang menyebutnya desert rose atau mawar padang pasir. Nama ilmiah tanaman ini adalah Adenium obesum merupakan famili Apocynaceae.
Tanaman ini terkesan sederhana dan mudah dijumpai. Tak heran bila beberapa jenis dari bunga ini harganya tak semahal tanaman hias lainnya. Tidaklah sulit untuk menanam adenium karena tanaman ini mudah beradaptasi di segala tempat dan musim. Tanaman ini juga dapat diperbanyak dengan mudah yakni dengan cara vegetatif, cangkok, sambung dan generatif. Dengan demikian, tanaman ini dapat diperoleh dengan mudah yakni dengan sekadar meminta anakannya pada pemiliknya.
Adenium sangat cocok ditanam pada media dengan sirkulasi udara yang cukup baik. pH yang cocok untuk tanaman ini adalah sekitar 5,5 – 6,5. Tanaman ini tumbuh lebih baik ketika kondisi medianya kering daripada media yang terlalu basah. Genangan air yang memicu terjadinya pembusukan akar dan penundaan bunga akan merusak tanaman ini.
Adenium memiliki daya pikat yang banyak menarik perhatian pecinta bunga. Daya tarik ini dapat terlihat saat kembang-kembangnya mekar. Warna bunganya yang menawan yakni merah muda atau pink yang membuatnya tampak mencolok dan memancarkan keceriaan. Karaktetistik adenium yang lain yakni memiliki bonggol yang terlihat besar dan bisa disusun sesuai selera atau kreativitas pemiliknya. Tak heran jika dimensi perawakan adenium menyerupai tanaman bonsai. Semakin tua usia adenium, bentuk bonggolnya semakin unik dan klasik. Batang adenium lunak dan tidak berkayu, tetapi bisa membesar. Akar adenium akan membesar untuk tempat menyimpan cadangan air yang diperlukannya saat menghadapi masa kekeringan.
Banyak orang mengira adenium sama dengan bunga kamboja. Padahal dari segi karakteristik dan filosofis makna dari kedua tanaman ini berbeda. Untuk membedakan antara adenium dengan bunga kamboja, dapat dilihat dari aspek bunga, pohon, batang, dan akar. Dari asal usulnya saja mereka berdua sudah berbeda. Bunga kamboja berasal dari Benua Amerika, tepatnya di Amerika Selatan. Di Bali, bunga kamboja banyak ditemukan di berbagai pura karena digunakan sebagai properti dalam menjalankan beberapa ritual adat istiadat. Pada jaman dahulu, orang menanamnya di sekitar lahan pemakaman. Pohonnya yang tumbuh tinggi dianggap menjadi naungan orang-orang berziarah dari panasnya matahari. Ada juga orang-orang yang percaya bahwa bunga-bunga kamboja yang berjatuhan di pemakaman terkadang dianggap energi gaib atau mistis. Padahal hal ini wajar, kan ? If the tree is planted in the grave, the flowers will automatically fall on the grave, isn't it ? :) Berbeda dengan bunga kamboja, adenium berasal dari daerah kering di Asia Barat dan Afrika. Di China dan Taiwan, adenium dipercaya memberi energi keberuntungan dan kemakmuran di dalam rumah. Maka, tak heran jika banyak orang menyukai adenium untuk menghiasi rumah mereka sekaligus pemberi energi positif. Para pecinta bunga tentu memiliki alasan tersendiri mengapa memilih ataupun tidak memilih tanaman tertentu untuk menghiasi rumahnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.