Faktor Kepemimpinan dan Faktor Manajemen Administrasi Pembangunan Dalam Pengembangan Kelembagaan
Politik | 2022-06-23 10:23:09Administrasi pembangunan pada dasarnya bersumber dari administrasi negara. Dengan demikian, administrasi negara berlaku juga pada administrasi pembangunan. Jadi, adanya sistem administrasi negara mampu menyelenggarakan pembangunan yang menjadi prasyarat bagi berhasilnya pembangunan. Pembangunan lembaga menurut Milton J. Esman didefinisikan sebagai perencanaan, penataan dan bimbingan untuk organisasi-organisasi baru yang disusun untuk mewujudkan perubahan dalam nilai, fungsi, teknologi fisik dan sosial serta menetapkan, mengembangkan dan membina hubungan dan pola tindakan baru untuk memperoleh dukungan dan kelengkapan dari lingkungannya
Pada perkembangan selanjutnya, pembangunan kelembagaan tidak lagi dianggap memadai, karena kelembagaan yang diharapkan ternyata tidak terwujud sesuai yang diharapkan. Berbagai program pembangunan, terutama dibidang pertanian, kesehatan dan pendidikan, pengembangan industri, pengembangan sumber daya, dan kelayakan ekonomi menemukan kegagalan. World Bank yang mensponsori pengembangan kelembagaan mengemukakan bahwa kegagalan itu disebabkan karena kurangnya kelayakan pada administrasi. Maka, diperlukan reformasi dibidang administrasi di semua tingkat (nasional, regional, lokal) dan di semua badan-badan pemerintahan. Pembangunan kelembagaan kemudian berubah menjadi Institutional Development (ID) atau pengembangan lembaga. Pada tahap ini pengembangan kapasitas dan kapabilitas pemerintahan mendapat perhatian yang besar, karena dianggap faktor-faktor tersebutlah yang menjadi penyebab utama atas lambatnya hasil pembangunan masyarakat.
Bagi negara-negara berkembang, pembaharuan administrasi negara menurut Bintoro Tjokroamidjojo (Ginanjar,1996:ix), dilakukan dengan pendekatan administrasi pembangunan, yaitu pada aspek kelembagaan, ketatalaksanaan atau manajemen, dan sumber daya manusia. Karena administrasi negara merupakan bagian dari sistem sosial masyarakat, keterlibatan masyarakat harus diikutsertakan secara aktif. Oleh karena itu, ada berbagai aspek yang saling mempengaruhi dalam administrasi pembangunan, yaitu aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial-budaya, aspek perkembangan ilmu, teknologi, dan lingkungan fisik, dan aspek institusional.
Pembangunan sebagai kegiatan yang kompleks yang meliputi berbagai disiplin, sektor, kepentingan, dan kegiatan, memerlukan lembaga yang mampu menampung dan menyalurkan berbagai aspek tersebut. Dwijowijoto (2003:296-318) mencatat ada beberapa faktor yang menjadi kunci bagi keberhasilan ataupun kegagalan bagi pembangunan salah satu diantaranya adalah faktor kepemimpinan dan faktor manajemen.
Faktor Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi faktor pertama yang menjadi keberhasilan pembangunan karena kepemimpinan memiliki peran yang sesuai terhadap visi dan misi dari pembangunan. Pada setiap organisasi, pemimpin memiliki peran yang sangat besar kepada organisasinya. Jika tidak ada yang memimpin organisasi tersebut maka organisasi itu tidak akan berjalan sesuai yang diinginkan. Profesor Gunawan Sumodiningrat menyebutkan ada lima kunci kepemimpinan, yaitu :
1. Karakter
Pemimpin adalah individu yang paling berpengaruh di lingkungannya. Maka, pemimpin harus memiliki “Triple C” : concept (membuat konsep), competence (kompetensi), dan connectedness (kekuatan jaringan).
2. Kredibilitas
Pada kredibilitas kepemimpinan Steven M. Bornstein dan Anthony F. Sands (1996) menyebutkan bahwa ada lima inti kredibilitas, yaitu : conviction (keyakinan), character (karakter), courage (keberanian), composure (ketenangan/kesabaran), dan competence (kompeten).
3. Nilai
Tugas dari kepemimpinan adalah memberikan nilai bagi organisasi yang dipimpinnya. Nilai ini adalah kemampuan untuk menata visi dan misi di masa depan dengan akurat, sesuai dengan kondisi yang dihadapi, dan menjalankannya secara operasional.
4. Keteladanan
Dengan keteladanan, seorang pemimpin dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi organisasinya untuk menjalankan tugas-tugasnya.
5. Harapan
Pemimpin yang memberi harapan adalah pemimpin yang open minded atau membuka mata para pengikutnya akan tantangan yang akan dihadapi di masa yang akan datang dan memberikan solusi bagaimana cara mengatasinya bersama-sama.
Faktor Manajemen
Dari konsep besarnya, manajemen merupakan urutan pekerjaan yang dapat dibenarkan secara keilmuan, yaitu: Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, Kepemimpinan, dan Pengendalian. Tugas manajemen pembangunan adalah membangun dan mempersiapkan lembaga yang dibutuhkan agar pembangunan dapat berhasil mencapai sasarannya. Untuk itu, organisasi pemerintah perlu dibangun agar dapat berfungsi sebagai alat pembangunan.
Manajemen pembangunan menempatkan peran pada Pemerintah Sentral. Pemerintah menjadi agent of change dari suatu masyarakat dalam negara berkembang dan karena perubahan itu adalah perubahan berencana maka disebut agent of development. Pemerintah mendorong melalui kebijaksanaan, program-program, proyek-proyek, serta peran perencanaan dan budget. Dengan perencanaan dan budget juga meningkatkan investasi sektor swasta. Faktor manajemen juga membuat organisasi berfungsi secara optimal.
Selain faktor kepemimpinan dan faktor manajemen ini ada faktor lain yang juga menjadi pengaruh bagi berhasil atau tidaknya suatu administrasi pembangunan, yaitu faktor kelembagaan, faktor sistem nilai, dan faktor kekayaan alam suatu bangsa. Reformasi administrasi bertujuan mengupayakan agar individu atau kelompok, dan institusi dapat mencapai tujuan yang lebih efektif. Aspek lain dari reformasi administrasi adalah perubahan sikap dan perilaku. Dengan demikian, isi reformasi administrasi meliputi aspek institusional atau kelembagaan dan aspek perilaku.
Referensi:
Dr. Sahya Anggara, M. (2016). Administrasi Pembangunan Teori dan Praktik. Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
Gagul, F. Manajemen dan Administrasi Pembangunan. academia.edu.
Repository.uin-suska.ac.id. Bab II Landasan Teori 2.1 Pembangunan.
Triana, R. W. Reformasi dan Pembangunan Lembaga Melembagakan Tata Kepemerintahan dan Pelayanan Publik. Journal Unair.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.