Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rangga Sahputra

Pengajuan Holding Defend ID PMN Rp 3 T Sangat Wajar

Info Terkini | Thursday, 23 Jun 2022, 06:07 WIB

Holding Defend ID sebagai holding BUMN Industri Pertahanan banyak memberikan banyak manfaat. Tidak hanya bermanfaat bagi holding maupun Pemerintah, tapi juga pada pemangku kepentingan lainnya.

Industri Pertahanan Nasional telah banyak menghasilkan produk alutsista yang berkualitas dan diakui dunia. Bahkan, sudah banyak produk alutsista hasil karya anak bangsa yang dipesan dan digunakan negara lain.

Untuk itu, keberadaan Holding Defend ID harus terus mendapatkan dukungan khususnya Pemerintah.

Sebab, melalui holding ini diharapkan mempercepat kemandirian produksi dan modernisasi alutsista dalam negeri. Mengingat, kita masih belum bisa sepenuhnya mengandalkan produk dalam negeri untuk alutsista.

Dengan kata lain, masih mengandalkan import dalam alutsista dan pembelian langsung produk mutakhir.

Holding Defense ID mengajukan Penyertaan Modal Nasional (PMN) senilai Rp 3 Triliun. Kebutuhan tersebut untuk empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pagu indikatif tahun anggaran 2023.

Jumlah tersebut sangat wajar, bahkan kalau perlu ditambah lagi mengingat kebutuhan mendesak dalam pertahanan. PMN untuk BUMN tidak hanya mencari keuntungan semata seperti di luar negeri, tapi mengemban program.

Program percepatan kemandirian dan modernisasi alutsista salah satu bagian dari keberadaan holding ini.

Meskipun dengan pasti memberikan keuntungan untuk negara dan turut serta membantu ekonomi masyarakat.

Jadi, dengan adanya PMN tersebut akan menyehatkan Holding Defend ID dan semakin berkembang lebih baik.

Sudah bukan rahasia lagi, alutsista dalam negeri perlu melakukan peremajaan dan pemutakhiran. Terlebih lagi, ancaman kali ini datang dari berbagai penjuru yang tidak mengenal waktu dan tempat.

Perang Rusia vs Ukraina menjadi pelajaran berharga, ternyata sampai saat ini perang langsung masih terjadi. Padahal, banyak istilah perang secara tidak langsung seperti proxy war, perang hibrida dan lainnya perlu diantisipasi.

Dengan kemandirian dan modernisasi alutsista diharapkan pertahanan semakin kuat dalam menjaga NKRI.

Sebagaimana diketahui, Holding Defend ID mengajukan permohonan untuk Penyetaraan Modal Negara (PMN) dengan total Rp 3 triliun, untuk empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pagu indikatif tahun anggaran 2023.

Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan, pengajuan PMN penguatan modal investasi ini untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penguasaan teknologi Holding Defend ID, dan juga untuk mendukung modernisasi serta pemenuhan essential ferce 100% pada 2024.

Adapun, terdapat empat fasilitas yang akan dibiayai oleh PMN ini, diantaranya pembangunan fasilitas radar nasional oleh PT LEN Industri (Persero) sebesar Rp 347 miliar, dan pembangunan fasilitas galangan kapal baru dan peningkatan kapasitas oleh PT. PAL Indonesia (Persero) Rp 890 miliar.

Kemudian, peningkatan kapasitas produksi pesawat N219, CN235 dan revitalisasi fasilitas pendukung produksi Rp 900 miliar oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero). Peningkatan kapasitas produksi munisi kaliber kecil sedang dan besar, modernisasi lini produksi senjata serta medium tank dan ranpur Rp 843 miliar oleh PT Pindad (Persero).

Bobby menjelaskan, latar belakang usulan PMN tersebut adalah untuk memperkuat stabilitas politik hukum dan HAM, percepatan modernisasi Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia, dan untuk peningkatan kontribusi industri pertahanan dalam negeri.

Kontribusi indhan dalam negeri terhadap pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional di atas 50% dari anggaran belanja Kemenhan pada 2024," jelas Bobby saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.

Selain itu, jika dilihat dari industri pertahanan dalam negeri, saat ini belum terjadi ekosistem industri pertahanan yang terintegrasi. Sehingga Holding dari industri pertahanan mampu membangun kolaborasi inovasi nasional dan pembentukan ekosistem industri yang mandiri dan kuat.

Kemudian, penguatan modal investasi juga dibutuhkan karena industri pertahanan diperkirakan akan menyumbang 5,8%-5,9% Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2023. Serta, perlunya meningkatkan fasilitas produksi dan penguasaan teknologi.

Sumber: Kontan.co.id

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image