Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Abdul Rosyid

Pengertian dan Manfaat Sholawat Wahidiyah

Agama | Saturday, 18 Jun 2022, 14:21 WIB

Pengertian Dan Manfaat Sholawat Wahidiyah - Sholawat Wahidiyah atau lebih dikenal dengan Wahidiyah tentunya tidak lepas dari manfaat sholawat Wahidiyah itu sendiri, dalam kesempatan ini akan kami jelaskan apa itu pengertian dan manfaat dari Sholawat Wahidiyah.

Pada kesempatan kali ini Wahidiyahdemak.com berusaha memperjelas apa itu Sholawat Wahidiyah dan manfaatnya, karena Pada umumnya umat masyarakat masih belum seberapa tahu tentang apa itu Wahidiyah yang masih dianggap aneh dan asing didengar baik oleh orang islam maupun selain agama Islam yaitu Agama Hindu, Agama Budha, Agama Kristen Protestan, Agama Katolik, Agama Kong Hu Cu khususnya agama yang ada di Negara Indonesia dan umumnya Agama yang ada di Negara Luar Negeri dan juga ada yang mengatakan bahwa Wahidiyah Sesat dan menyesatkan.

Pada zaman yang serba gampang dan mudah mencari informasi tentunya orang yang ingin mengetahui dan kenal apa itu Sholawat Wahidiyah dia cari melawati Internet sebagai salah satu mencari info tercepat tetapi tidak bisa dijadikan pedoman kalau yang informasi yang ada di internet itu benar 100 % maka harus dibutuhkan kejelian dan kebenaran dalam membaca informasi dan tidak asing dan aneh bila masih banyak yang tidak mengetahui sebenarnya apa itu manfaat Sholawat wahidiyah atau apa itu Wahidiyah sebagaimana di atas.

Sebelum kita sampaikan tentang Manfaat Sholawat Wahidiyah pada umumnya, tidak ada salahnya Wahidiyah.me mengupas apa itu Sholawat Wahidiyah terlebih dulu agar pemahaman kita tentang Manfaat Sholawat Wahidiyah lebih jelas dan gampang untuk di fahami oleh kita semua.

SHOLAWAT WAHIDIYAH

Pengertian Sholawat

Sholawat menurut bahasa sangatlah tidak asing bagi orang islam bahwa dalam Kitab Rowaai’ Al-Bayan Tafsiiru Ayat Al-Ahkaam, katya beliau Muhammad ‘Ali Al-Shabuuny yang berada di jus 2 halaman 364 “Sholawat” menurut arti bahasa mempunyai arti “do’a”, “kasih sayang”, “memuliakan dan memuji”.

Adapun Pengertian Sholawat menurut istilah sangat beraneka ragam sesuai dengan pandangan para ulama dalam mendefinisikan Sholawat itu sendiri. Sebagian Ulama berpendapat bahwa Sholawat Allah Shubhanahu Wa Ta'ala kepada Nabi Shallallohu 'Alaihi Wa Sallam adalah memuliakan dan memuji beliau.

Sholawat dari Allah Shubhanahu Wa Ta'ala kepada Kanjeng Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa penambahan rohmat dan kemuliaan (rohmat ta’dhim), sedangkan sholawat kepada selain Beliau SAW (bagi orang mu’min) berupa rohmat dan maghfiroh (kasih sayang dan ampunan).

Adapun Sholawat Malaikat kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah bagi Beliau SAW, dan yang kepada selain Beliau Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam (bagi orang mu’min) berupa permohonan rohmat dan maghfiroh.

Itulah pengertian Sholawat pada umumnya yang sudah masyhur dikalangan umat Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam.

Pengertian Wahidiyah

Sebelum kita lanjutkan pada pembahasan tentang Manfaat Sholawat Wahidiyah itu sendiri mari kita pahami apa itu Wahdiyah. Menurut arti bahasa, kalimat “وَاحِدٌ” artinya ESA. الوَاحٍِدُ" artinya “Yang Maha Esa”. Kemudian kata الوَاحِدُ ditambah dengan بَاءُ النِّسْـبَة dan huruf “ta’ marbuthoh”, sehingga menjadi الوَاحِدِيّــَة berarti “yang mengesakan”.

Kata الوَاحٍِدُ identik dengan kata الاحَدُ yang maksudnya berarti “المـُنْفَردُ”, yaitu tiada yang menyamai bagi-Nya atau tiada bersama lain-Nya.

Nama “WAHIDIYAH” diambil dan tabarukan dari dan kepada Asmaul-A’dhom “Al-WAAHIDU” yang terdapat di dalam rangkaian Sholawat yang pertama (”ALLOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD” dan seterusnya.

Kata “WAHIDU” artinya “SATU”, Satu tidak terpisahkan lagi. Mutlak satu, azalan wa-abadan. Satunya Alloh tidak seperti satunya makhluk.

Diantara khowasnya “WAAHIDU”, seperti disebutkan dalam kitab Sa’aadaatud Daraini, Rasulullah SAW bersabda yang artinya kurang lebih: “AL-WAAHIDU” termasuk Asma Allah Yang Agung (Amaa-ul-A’dhom) yang barang siapa berdoa dengan kalimah itu akan diijabahi dan barang siapa memohon dengan kalimah itu maka akan dikabulkan.

Para ahli haqiqat mengatakan bahwa diantara khowasnya (hasiatnya) “AL-WAAHIDU” yaitu menyembuhkan rasa kebingungan, rasa rupek, rasa gelisah dan susah dalam hati. Barang siapa membacanya dengan sepenuh hati (hudlur) sebanyak 1000 x, maka dia dikarunia Allah SWT tidak mempunyai rasa takut dan khawatir kepada makhluk, sedangkan takut kepada makhluk itu adalah sumber dari bencana dunia dan akhirat.

Lembaran Sholawat Wahidiyah/DPP PSW

Pengertian Sholawat Wahidiyah

Dari penjelasan Wahdiyah.me di atas tentunya bisa kita fahami apa itu Sholawat Wahidiyah, dalam hal ini coba kita lihat pengertian Sholawat Wahidiyah dari Anggaran dasar Penyiar Sholawat Wahidiyah itu apa.

Pengertian Sholawat Wahidiyah sesuai Anggaran Dasar Penyiar Sholawat Wahidiyah

Sholawat Wahidiyah sebagaimana dalam Anggaran Dasar Penyiar Sholawat Wahidiyah (AD PSW) Masa Khidmah 2016-2021 pada BAB 1 tentang Pengertian Umum Pasal 1 Ayat 1 yaitu:

- Sholawat Wahidiyah adalah serangkaian doa Sholawat Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam sebagaimana tertulis di dalam Lembaran Sholawat Wahidiyah, termasuk cara dan adab pengamalannya.

- Sholawat Wahidiyah, alhamdulillah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dikaruniai berbagai manfaat dan faedah, antara lain dan terutama berfaedah menjernihkan hati, membuahkan ketenangan batin dan ketenteraman jiwa, serta peningkatan daya ingat/ sadar/ ma’rifat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa dan Rosul-Nya Shollallohu ‘alaihi wasallam.

- Sholawat Wahidiyah mempunyai kandungan berupa suatu sistem yang disebut “AJARAN WAHIDIYAH”.

- Sholawat Wahidiyah dan Ajaran Wahidiyah lahir dan mulai disiarkan pada Kamis Kliwon malam Jum’at Legi 10 Mei 1963 M / 16 Dzulhijjah 1382 H dan telah diijazahkan secara mutlak oleh Muallif Rodliyallohu ‘anhu, untuk diamalkan dan disiarkan kepada masyarakat luas tanpa pandang bulu dengan ikhlas tanpa pamrih dan dengan bijaksana.

Yang dimaksud Sholawat Wahidiyah yang tertulis dalam lembaran Sholawat Wahidiyah sebagaimana pada gambar berikut.

Lembaran Sholawat Wahidiyah

Sholawat Wahidiyah menurut Prof. Dr. Nur Syam, S.Si

Adapun pendapat yang berbeda tentang Sholawat Wahidiyah sebagaimana yang diutarakan oleh Prof. Dr. Nur Syam, S.Si bahwa Sholawat Wahidiyah merupakan interpretasi terhadap Islam yang dilakukan secara genius oleh pendirinya dan ditransformasikan secara terus menerus sehingga menjadi habitualisasi di dalam kehidupan sehari-hari.

Sholawat Wahidiyah merupakan tasawuf lokal yang menjadi ajang bagi para penganutnya untuk memenuhi gelegak keilahian dan menjadi wadah bagi pemenuhan kebutuhan spiritual yang tidak ada habis habisnya. Ia menjadi medium untuk mengekspresikan gelegak ketuhanan dan kulminasi pengalaman keilahian yang tak kunjung henti.

Itulah pengertian daripada Sholawat Wahidiyah yang masih sedikit orang mengetahuinya, maka dalam kesempatan ini Wahidiyah.me juga menjelaskan tentang Manfaat Sholawat Wahidiyah itu sendiri.

Tentunya Sholawat Wahidiyah atau Membaca sholawat banyak sekali dasarnya baik di dalam Al Qur'an, Hadist dan juga pendapat para Ulama, maka dalam kesempatan kali ini Wahidiyah.me sebelum kita lanjutkan tentang manfaat Sholawat Wahidiyah terlebih dulu apa dasar daripada membaca Sholawat.

DASAR DAN HUKUM MEMBACA SHOLAWAT

Dasar mengamalkan atau membaca sholawat kepada Baginda Nabi kita Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam adalah firman Allah Shubhanahu Wa Ta'ala dalam Surat Al-Ahzab, ayat 56 :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya kurang lebih :

“Sesungguhnya ALLOH dan para Malaikat-Nya membaca sholawat kepada Nabi (Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam); Wahai orang-orang yang beriman bacalah sholawat dan sampaikan salam sebaik-baiknya kepadanya" (QS. 33 Al-Ahzab, 56).

Sholawat dari Allah Shubhanahu Wa Ta'ala kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa penambahan rohmat dan kemuliaan (rohmat ta’dhim). Sedangkan yang kepada selain Baginda Nabi SAW berupa rahmat dan maghfiroh (kasih sayang dan ampunan).

Adapun sholawat para Malaikat yang kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa permohonan rohmat dan kemuliaan kepada Alloh bagi Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam, dan yang kepada selain Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berupa permohonan rohmat dan maghfiroh.

Mengenai kedudukan hukumnya membaca sholawat, ada beberapa pendapat dari para Ulama. Ada yang mengatakan wajib bil ijmal, ada yang mengatakan wajib satu kali semasa hidup dan ada yang berpendapat sunnah. Pendapat yang paling masyhur adalah sunnah muakka-dah. Akan tetapi membaca sholawat pada tahiyat akhir dalam sholat hukumnya wajib oleh karena sudah menjadi sebagai rukunnya sholat.

Bagi kita para pengamal Sholawat Wahidiyah dan pada umumnya kita kaum mukminin dan kaum muslimin, disamping memperhatikan pendapat para Ulama tentang kedudukan hukum membaca sholawat seperti di atas, yang lebih penting lagi adalah menyadari dengan konsekwen bahwa membaca sholawat kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam merupakan kewajiban moral dan keharusan budi nurani tiap-tiap manusia lebih-lebih kita kaum mukminin, Sebab :

Pertama ; kita diperintah membaca sholawat seperti ayat tersebut di atas.

Ke dua ; kita semua berhutang budi kepada Baginda Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam yang tidak terhitung banyak dan besarnya dhohiron wa bathinan syar’an wa haqiqatan.

Ke tiga ; faedah dan manfa’at bacaan sholawat kembali kepada yang membaca. Bahkan disamping pembaca sendiri - keluarga, masyarakatnya dan makhluq-makhluq lain juga ikut merasakan manfaat dan barokahnya bacaan sholawat. Manfaat dan barokah yang luas sekali, baik untuk kepen-tingan di dunia maupun di akhirot. Manfaat lahir dan manfaat batin, manfaat materiil dan manfaat sepiritual. Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sendiri tidak berkepentingan dan tidak tergantung kepada bacaan sholawat dari ummatnya. Adanya perintah membaca sholawat, justru manfaatnya kembali kepada ummat sendiri, untuk mengangkat derajat, untuk meningkatkan iman, taqwa dan mahabbah-nya kepada ALLOH Wa ROSUULIHI Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam

Adapun dasar dari Membaca Sholawat Wahidiyah sebagaimana penjelasan yang Slalulillah.com utarakan tentang Dasar dan Hukum Membaca Sholawat di atas.

FAEDAH DAN MANFAAT BACAAN SHOLAWAT WAHIDIYAH

Faedah dan Manfaat membaca atau Bacaan Sholawat termasuk Sholawat Wahidiyah ada banyak sekali Sabda Rosul Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam yang menerangkan fadlilah atau keutamaan dan manfaat membaca sholawat pada umumnya. Dan juga banyak Hadits yang memberi peringatan dan bahkan kecaman terhadap mereka yang lengah dan kurang perhatian terhadap bacaan sholawat.

Adapun Manfaat dan Hadits-hadits yang menerangkan tentang Faedah atau keutamaan dan Manfaat membaca Sholawat antara lain seperti di bawah ini :

Sebagia Resep Obat Penyakit Nifaq

Sesuai Sabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya Kurang lebih :

“Barang siapa membaca sholawat kepadaku satu kali, maka ALLOH membalas sholawat kepada-nya sepuluh kali; dan barang siapa membaca sholawat kepadaku seratus kali, maka ALLOH menulis di antara kedua matanya : “bebas dari munafiq dan bebas dari neraka”, dan ALLOH menempatkannya besok pada Yaumul Qiyamah bersama-sama dengan para syuhadak”. (Riwayat Thabrani dari Anas bin Malik RA)

Dari Hadist di atas kita bisa fahami bahwa betapa besarnya keuntungan yang dapat diperoleh dengan bacaan sholawat kepada Nabi SAW. Satu kali dibalas sepuluh kali; sepuluh kali dibalas seratus kali, dan seratus kali membaca sholawat dicatat dan dijamin bebas dari nifaq dan bebas dari neraka, disamping digolongkan dengan para Syuhadak. Bahkan lebih dari itu. Sholawat dari ALLOH Shubhanahu Wa Ta'ala kepada hamba-NYA jauh lebih berharga, tidak dapat diperbandingkan dengan bacaan sholawat dari para hamba-NYA.

“Nifaq” adalah penyakit mental yang sudah menjadi wabah masyarakat (mental epidemi). Seseorang yang ter-jangkit penyakit nifaq disebut “Munafiq”. Penyakit terse-but jika tidak diadakan penanggulangan dan pengobatan pasti akan membawa kehancuran dan kesengsaraan ummat manusia. Sebab di dalam sifat nifaq itu tersimpan “nuklir jahat” yang sangat besar potensialnya dan paling dahsyat dampak kehancurannya. Lebih dahsyat dari bom nuklir di Hirosima, Jepang. Energi potensialnya yang jahat itu tidak hanya bisa menghancurkan satu kota atau satu negara, tetapi bahkan mampu menghancurkan dunia seisinya !

Sebagaimana Firman Alloh Shubahanahu Wa ta'ala dalam Surat ke 30 Ar-Rum ayat 41 yang arinya kurang lebih :

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya ALLOH merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” (30-Ar-Rum: 41).

Meyakini akan kebenaran hadits di atas, kita sebagai orang mukmin seharusnya berani dengan konsekwen menjadikan bacaan sholawat kepada Nabi Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam sebagai “resep obat penyakit nifaq” yang bersarang di dalam hati kita masing-masing. Kita dan keluarga kita. Bahkan bagi kita dan bagi ummat masyarakat.

Itulah salah satu manfaat daripada Membaca Sholawat termasuk Sholawat Wahidiyah Kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam.

Membaca Sholawat termasuk Sholawat Wahidiyah sebagai amal kebagusan, sebagai penghapus keburukan dan sebagai pengangkat derajat bagi pembacanya

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya Kurang lebih :

“Ya benar, telah datang kepadaku seorang pen-datang dari Tuhanku kemudian berkata : “Barang-siapa diantara ummatmu membaca sholawat kepadamu satu sholawat, maka sebab bacaan sholawat tadi ALLOH menuliskan baginya sepuluh kebaikan dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan, dan membalas sholawat kepadanya sepadan dengan shalawat yang ia baca” (H.R. Imam Ahmad dari Abi Thalhah Al-Anshory).

Dengan hadits nomor di atas ini seharusnya lebih mantap perhatian kita terhadap bacaan sholawat kepada Nabi kita Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam.

Dalam hadits disebutkan bahwa membaca sholawat sebagai amal kebagusan, sebagai penghapus keburukan dan sebagai pengangkat derajat bagi pembacanya, yakni derajat di sisi dan menurut pandangan ALLOH Shubhanahu Wa Ta'ala.

Lebih utamanya manusia di sisi Nabi Muhammad Sholalohu 'Alaihi Wa Sallam besok pada hari qiyamat

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya Kurang lebih :

“Sesungguhnya lebih utamanya manusia di sisi-Ku besok pada hari qiyamat ialah mereka yang lebih banyak membacanya sholawat kepadaku”. (Hadits Hasan riwayat Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud)

Seluruh ummatnya Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaiihi Wa Sallam tentu ingin dirinya berada dekat dengan Rosululloh Sholallohu 'Alaiihi Wa Sallam lebih-lebih besok pada yaumul qiyamah.

Apakah kita sudah konsekwen dengan keinginan itu ? Artinya ; bagaimana usaha kita agar supaya berada dekat dengan Rosululloh SAW ? Marilah kita perhatikan hadits di bawah ini!.

Membaca Sholawat bermanfaat diberkan kedudukan yang istimewa oleh Alloh Shubhanahu Wa Ta'ala

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya kurang lebih :

“Barang siapa yang lebih banyak di antara kamu sekalian bacaan sholawat-nya kepadaku, dialah yang lebih dekat kedudukan-nya dengan aku” (H.R. Al-Baihaqy dari Abi Umamah)

Sekalipun hadits tersebut menggunakan kalam khabar, akan tetapi tekanannya adalah kalam insya’ yang memberi jaminan atau garansi.

Membaca Sholawat bermanfaat atau berfungsi sebagai istighfar dan pemperoleh Jaminan Maghfiroh dari Alloh SWT.

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya : “Bacalah kamu sekalian sholawat kepadaku, maka sesungguh-nya bacaan sholawat kepadaku itu menjadi penebus dosa dan pembersih bagi kamu sekalian; Dan barang siapa membaca sholawat kepadaku satu kali, maka ALLOH memberi sholawat kepadanya sepuluh kali”. (Riwayat Ibnu Abi ’Ashim dari Anas bin Malik RA)

Dari hadits tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam berfungsi sebagai istighfar dan memperoleh jaminan maghfiroh dari ALLOH SWT.

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya : “Perbanyaklah bacaan shoalawat kepadaku ; karena sesungguhnya bacaan sholawatmu kepadaku itu merupakan maghfiroh atas dosa-dosa kamu sekalian, dan carilah kedudukan dan wasilah kepadaku . (Hadits Riwayat Ibnu ‘Asakir dari Hasan Bin Ali Ra.)

Sholawat sebagai pengawal Do'a dan sebagai pembersih amal

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya : “Bacaan sholawatmu kepadaku itu merupakan pengawal bagi do’amu dan meridlokan Tuhanmu, serta sebagai pembersih amal-amalmu”. (Riwayat Ad-Dailami dari Sayyidina ‘Ali, Karromalloohu Wajhah).

Sholawat sebagai kunci pembuka hijab

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya : “Segala macam doa terhijab (terhalang / tertutup), sehingga diawali dengan pujian kepada ALLOH ‘Azza wa Jalla dan bacaan sholawat kepada Nabi SAW kemudian berdo’a, maka do’a itu diijabahi". ( H.R. An-Nasa-i dari Abdullah bin Yasar RA)

Dari hadits tersebut jelas bahwa bacaan Sholawat kepada Nabi SAW merupakan “kunci pembuka hijab” bagi do’anya hamba kepada ALLOH SWT dan menjadi jaminan terkabulkannya suatu do’a. Dengan kata lain berdo’a kepada ALLOH SWT yang tidak disertai atau yang tidak mengandung sholawat Nabi SAW tidak bisa sampai kepada ALLOH. Jangankan dikabulkan.

Mendatangkan baginya seratus macam hajat kebutuhannya

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya : “Barang siapa membaca sholawat kepadaku tiap hari 100 (seratus) kali maka ALLOH mendatangkan baginya seratus macam hajat kebutuhannya; yang 70 macam untuk kepentingan akhiratnya, dan yang 30 macam untuk kepentingan di dunianya”. (Dikeluarkan oleh Ibnu Mandah dari Jabir RA).

Sudah barang tentu kita tidak boleh menyalahgunakan hadits tersebut dengan menganggap cukup memperbanyak bacaan sholawat saja tanpa berusaha atau ikhtiar dalam soal-soal yang kita diwajibkan berusaha atau berikhtiar. Sama sekali tidak boleh. Suu-ul adab dan beri’tikad buruk. I’tikad buruk kepada ALLOH SWT WAROSUULIHI SAW Kita tetap diwajibkan berusaha, bekerja dan melaksana-kan bidang-bidang yang menjadi tugas kewajiban kita dengan setepat mungkin dan sesempurna-sempurnanya. Istilah di dalam Wahidiyah harus “YUKTII KULLA DZII HAQQIN HAQQOH” .

Atas dasar hadits tersebut itulah antara lain di dalam pengamalan Sholawat Wahidiyah 40 hari ada bagian sholawat yang harus dibaca 100 kali, yaitu sholawat yang pertama (ALLOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD ) Dengan demikian tidak perlu diragukan bahwa banyak persoalan-persoalan / problema hidup dan bermacam-macam hajat atau kepentingan dikaruniai jalan keluar setelah mengamalkan Sholawat Wahidiyah selama 40 hari.

Sebelum meninggal melihat tempatnya di Surga

Bersabda Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam :

Artinya : “Barang siapa membaca sholawat kepadaku setiap hari seribu kali dia tidak akan mati sehingga dia melihat tempatnya di surga”. (HR. Adl-Dliya’ dari Anas bin Malik RA).

Kita juga tidak boleh menyalahgunakan hadits nomor ini ! Akan tetapi kita harus yakin kebenaran hadits tersebut dan seharusnya berusaha merealisir keyakinan kita itu demi meningkatkan iman dan taqwa serta mahabbah kita kepada ALLOH WA ROSUULIHI Sholallohu 'Alaihi Wa Sallam !

Itulah sedikit banyak uraian tentang Pengertian dan Manfaat Sholawat Wahidiyah yang kami utarakan di wahidiyahdemak.com dari buku-buku Wahidiyah diantaranya Buku Kuliah Wahidiyah, Tuntunan Mujahadah dan Acara-Acara Wahidiyah, Artike Beliau K. Zainuddin Tamsir Madiun dan sebagainya. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadikan tambah mantab dan yakinnya untuk memperbanyak membaca Sholawat Wahidiyah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image