Sholawat Wahidiyah Bermanfaat Menjernihkan Hati dan Ma'rifat Billah Wa Rosulihi SAW
Agama | 2022-06-29 07:37:05Penyiar Sholawat Wahidiyah - Sholawat Wahidiyah adalah rangkaian do'a sholawat yang dapat diamalkan oleh siapa saja, tidak pandang bulu, dengan tujuan pokok "Kembali kepada Alloh Wa Rosuulihii Sholalohu 'Alaihi Wasallam (Fafirruu Ilallohi Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alaihi Wasallam) atau dengan istilah "Menjernihkan hati dan Ma'rifat Billah Wa Rosuulihii Sholallohu 'Alaihi Wasallam".
Untuk merealisir tujuan tersebut, Sholawat Wahidiyah melengkapinya dengan seperangkat unit ajaran yaitu: Lillah, Billah, Lir-Rosuul Birrosul, Yakti Kulla Dzii Haqqin Haqqoh, dengan prinsip Taqdiimul aham fal aham Tsummal anfa' Fal Anfa'.
Sholawat Wahidiyah Dan Ajaran Wahidiyah
Sholawat Wahidiyah dan ajarannya adalah suatu konsep yang lengkap dan tuntas tetapi simpel (sederhana), tidak bertele-tele, dan sangat sesuai dengan kehidupan masyarakat global yang menuntut praktis, efektif, dan efisien.
Sholawat Wahidiyah dan ajarannya kalau diamalkan akan menimbulkan daya dobrak yang prima dalam mengatasi kemanjaan nafsu insani yang mewarnai kehidupan manusia yang banyak mengalami depresi (kebingungan), stres, broken (berantakan), goncang gelisah, resah yang semakin santer melanda ke seluruh plosok planet bumi ini.
Sholawat Wahidiyah Termasuk Sholawat Ghoiru Ma'tsuroh
Sholawat Wahidiyah termasuk Sholawat Ghoiru Ma'tsuroh yang memiliki daya pikir yang tinggi karena keindahan bahasa, kesempurnaan struktur, rengek-an, sanjungan, pujian dan penghormatan yang begitu romantis sehingga mampu melahirkan getar-getar jiwa. Pilihan kata begitu sempurna. Kata demi kata kalau terucap akan terasa memiliki pancar yang tajam menelusup ke kalbu dan menimbulkan syauq (rindu yang mendalam), mahabbah (cinta), dan dzauq (rasa sadar).
Prinsip tidak pandang bulu merupakan konsep global yang sesuai dengan tuntutan asasi manusia (hak asasi manusia) dalam kehidupan era globalisasi. Konsep ini merupakan pengejawantahan risalah Rosuulillah Sholallohu 'Alaihi Wasallam yang global pula.
Firman Allah SWT: "Dan AKU tidak mengutus kamu melainkan untuk merahmati seluruh alam" (QS. (21) Al-Asnbiyaa, 107)
Hakekat Sholawat Wahidiyah
Sholawat Wahidiyah dan ajarannya, hakekatnya adalah untuk merealisir dua warisan besar dari Rosuululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam, yaitu Al Qur'an dan Al Hadist. Semakin dalam mengkajinya akan semakin nyata bukti kebenarannya. Terutama kajian yang bersifat empirik (dibuktikan dengan pengamalan dan penerapan).
Sholawat Wahidiyah dan ajarannya mampu membuka tabir rahasia tashawwuf dan bahkan memadukan secara harmonis dengan syari'at. Di Dunia tashawwuf yang salama ini banyak kalangan yang takut dan ragu untuk membuka pintunya terutama di kalangan Muda, namun Wahidiyah membukanya dengan metodologi penghayatan tashawwuf secara sempurna terhadap semua perkembangan usia tanpa menimbulkan dampak negatif jiwani.
Penghayatan ajaran yang mendalam yang dibarengi dengan kontinyuitas pengamalan (mujahadah) akan dapat memberikan jawaban terhadap segala tantangan dunia. Secara otomatis akan lahir sifat-sifat sabar, ikhlas, ridlo, tawakkal, tawadlu', penuh adab (sopan santun) dan lain sebagainya. Dampak positifnya dalam kehidupan antara lain: tentram, bahagia, harmonis, penuh semangat, penuh rasa cinta kasih dan lain sebagainya.
Pengamalan 40 Hari Sholawat Wahidiyah
Pengamalan 40 hari bagi yang akan memasuki dunia Wahidiyah adalah semacam maskawin bagi laki-laki yang mengawini wanita, bukan merupakan syarat yang paten. Tetatpi sejarah membuktikan. Tanpa mengamalkan 40 hari sebagai pembuka pintu, ternyata tidak mampu menghayati secara mendalam ajaran Wahidiyah. Paling hanya sebatas ilmiyah saja. Sedangkan tasawwuf tidak cukup hanya ilmiyah.
Rutinitas pengamalan yang juga lazim disebut Mujahadah, merupakan pemicu yang dapat memacu dalam menaiki tangga tashawwuf untuk menuju ke tingkat (maqom) yang semakin tinggi. (Drs. Imam Machrus Affandi)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.