Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Johanes Sutanto

Gengs, Jangan Terlambat Sadarnya, Dana Pensiun Jangan Dianggap Sepele

Eduaksi | Friday, 17 Jun 2022, 16:28 WIB

Saat berbicara tentang dana pensiun, tidak sedikit dari kita yang menjawab nanti-nanti dengan beragam dalihnya. Padahal yang namanya pensiun itu sebuah kepastian. Ini hanya soal waktu.

Dihadapkan pada dua fakta ilmiah terkait pensiun berikut ini, semoga saja banyak dari antara kita semakin sadar dan sudah sedini mungkin menyiapkannya.

Fakta pertama, ternyata 9 dari 10 orang Indonesia sama sekali tidak siap untuk pensiun. Tidak siap untuk pensiun ini konkretnya tidak siap secara keuangan.

Fakta kedua, 70% pensiunan di Indonesia mengalami masalah keuangan, 20% tetap bekerja di masa pensiun demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan, 10% pensiunan hidup tenang dan nikmat di masa pensiun.

Mau hidup kayak apa di masa pensiun ini pilihan yang ditentukan oleh keputusan masa kini. Mau hidup susah atau senang itu pilihan. Mau hidup tetap mandiri secara keuangan atau menjadi beban bagi anak atau orang lain itu juga pilihan.

Satu hal yang pasti kehidupan di masa pensiun ditentukan oleh gaya hidup saat ini. Bagaimana pun juga semua orang akan mengalami dan menjalani yang namanya hidup di hari tua atau di masa pensiun, kecuali untuk mereka yang atas kehendak lain meninggal dunia di usia muda.

Pensiun adalah sebuah keniscayaan. uang untuk menjalani kehidupan saat tua juga sebuah keniscayaan. Apalagi dengan rata-rata angka harapan orang Indonesia yang semakin meningkat menjadi 72 tahun maka kalau pensiun umumnya sudah dimulai pada usia 56 tahun, tentu ada tuh sisa kehidupan 16 tahun yang harus dijalani.

Selain hidup di usia pensiun yang tak lagi produktif sehingga pemasukan uang pun biasanya berkurang, ternyata sudah banyak penyakit yang bisa menyerang untuk tubuh rentan di hari tua. Kalau mau jeli, masa tua juga identik dengan keluar-masuk rumah sakit yang biasanya juga butuh duit nggak sedikit.

Bagaimana pun yang namanya uang sangat penting untuk kehidupan di hari tua. So, menyiapkan dana pensiun itu jangan disepelekan. Ini bukan soal untung-rugi, melainkan demi kehidupan yang bahagia sebelum hidup ini berakhir.

Semakin dini menyiapkan dana pensiun maka kepastian jaminan kebahagiaan hidup di usia senja itu menjadi nyata dibanding mereka yang menggangap sepele menyiapkan dana pensiun sejak dini. Sejak ini bisa diartikan saat sudah mendapatkan gaji pertama, yakni dengan menyisihkan sebagian kecilnya untuk hari tua. Hasilnya lebih optimal manakala sudah dilakukan sejak dini.

Menyiapkan dana pensiun pun sekarang tak melulu dengan ikut program dana pensiun. Saat ini dana pensiun sudah bisa disiapkan secara mandiri, semisal dengan diinvestasikan di produk-produk reksa dana yang sesuai. Untuk pilihan mandiri ini, tentu butuh yang namanya komitmen kuat menyisihkan secara teratur.

Investasi reksa dana pun toh sudah gampang dan serba online, semisal dengan platform IPOTFund yang sudah terintegrasi di aplikasi IPOT milik PT Indo Premier Sekuritas.

Supermarket reksa dana online terbesar di Indonesia ini kini menjajakan 277 reksa dana dari 43 Manajer Investasi (MI), yang termasuk di dalamnya jenis reksa dana ETF. Return yang dari investasi yang dilakukan secara teratur sejak dini hasilnya akan optimal sehingga bisa menjamin kesejahteraan di hari tua.

Ingat, cepat atau lambat yang namanya pensiun itu akan dialami setiap pekerja. Siapa pun pasti ada saat dimana harus berhenti bekerja, entah karena usia atau PHK. So, selain untuk kepastian keberlanjutan kehidupan, dana pensiun juga penting untuk kualitas dan kelayakan kehidupan di hari tua.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image