Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Milky Septiani

Mengenal Rufaidah binti Saad Al-Anshari Radhiyallahu Anha

Agama | Wednesday, 15 Jun 2022, 15:44 WIB
Sumber Gambar: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5637658/mengenal-fenomena-aram-senja-dan-fajar-di-langit

Pada zaman sekarang ini, dunia keperawatan banyak sekali diminati oleh banyak orang. Bagaimana tidak? Perawat adalah salah satu profesi yang sangat dibutuhkan didunia. Menolong orang sakit adalah tugas utamanya. Sekarang ini banyak sekali tokoh perawat terkenal di dunia, namun jarang sekali dari mereka yang mengetahui bahwa 1400 tahun yang lalu telah hidup seorang perawat muslimah pertama di dunia pada zaman Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, dan beliau adalah seorang shahabiyah.

Namanya adalah Rufaidah binti Sa'ad Bani Aslam al-Khazraj Radhiyallahu ‘Anha. Tapi, ia dengan nama Rufaidah al-Aslamiyyah. Al-Aslamiyyah, panggilan itu sendiri, dinisbatkan kepada marganya dari suku Khazraj di Madinah.

Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha lahir di Madinah pada 570 M, ia sangatlah dikenal kepandaiannya dalam hal membaca dan menulis, dan juga merupakan seseorang yang kaya raya. Ia termasuk kaum Anshar, golongan pertama yang menganut Islam di Madinah. Wanita yang meninggal dalam usia 62 tahun ini mempelajari ilmu keperawatan saat ia membantu sang ayah yang seorang dokter.

Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha mempelajari banyak ilmu keperawatan dari ayahnya yang seorang dokter, dengan keberaniannya yang sangat besar ia ikut membantu saat peperangan, dan dengan keahliannya ia sering disebut sebagai sukarelawan bagi korban perang.

Selain itu, Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha juga membangun rumah sakit, yang digunakan untuk membantu para tentara perang yang terluka. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam sendirilah yang memerintahkan kepada para tentara agar dirawat oleh Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha. Dan sekelompok wanita yang lainnyapun ikut dilatih oleh Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha agar menjadi perawat dan membantu para korban perang.

Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha hidup pada abad pertama Hijriyah. Ia merupakan seorang perawat teladan, karena kebaikannya dan mempunyai sifat empati yang tinggi.

Selain menjadi seorang perawat, ia juga seorang pemimpin, organisator, dan mampu memberikan motivasi pada orang lain, serta memiliki peran penting dalam komunitas.

Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha selalu memecahkan masalah sosial yang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Sosoknya sekarang dianggap sebagai perawat kesehatan masyarakat dan pekerja sosial yang menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia Islam.

Selain itu, ia adalah pencetus adanya pembagian waktu kerja atau shift yang berlaku di rumah sakit saat ini. Hal ini terjadi karena ketika perang terjadi agar para korban dapat ditangani dengan baik dan tuntas, Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha membagi jadwal para perawat yang ditunjuk untuk membantunya menjadi dua shift, yaitu shift malam dan shift siang. Di antara para korban yang dirawat Rufaidah hingga sembuh adalah Sa'ad bin Mu'adz. Ia terluka dan tertancap panah di tangannya saat Perang Khandak.

Keaktifan Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha sebagai aktivis sosial, membuatnya selalu gesit dalam melakukan pembelaan kepada kaum miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendi dikan. Ia juga memberikan perawatan bagi orang dengan gangguan jiwa. Semua bentuk empati Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha ia lakukan karena Allah, sebagaimana yang tertulis dalam ( Qur’an Surah Al-Maidah : 2 )

وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

”Dan tolong-menolong lah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat."

Bagaimana? Mengagumkan bukan? Dengan menjadi seorang muslimah, bahkan shahabiyah tidak tidak menghalanginya untuk menjadi wanita yang hebat, Rufaidah Radhiyallah ‘Anha memiliki sosok seorang pemimpin dan pemberani, dengan keberanian dan semangatnya ia banyak membantu orang lain bahkan ketika dalam peperangan. Disisi lain ia juga seorang aktivis sosial, sehingga ia sangat berempati terhadap sesama manusia, tak segan baginya dalam membantu orang lain. Ia tak hanya membantu orang yang sakit, tapi dengan motivasinya ia juga banyak menebar kebaikan melalui karya tulisnya.

Namun, zaman yang kita tinggali sekarang sangatlah jauh jaraknya dari zaman para shahabiyah Radhiyallahu ‘Anha, sehingga jarang sekali kita menemukan sosok wanita seperti Rufaidah Radhiyallahu ‘Anha, kebanyakan orang saat ini semangatnya dalam membantu orang lain tujuannya hanya untuk hal material saja, dan mereka sangat senang menghabiskan waktunya di media sosial yang sedikit sekali manfaatnya, sehingga jumlah orang dengan minat membaca dan mempelajari hal tentang islam sangatlah minim, berbeda jauh dengan wanita shahabiyah di masa lalu.

Oleh karena itu wawasan islam dan para da’i sangatlah diperlukan di zaman sekarang ini, agar mereka bisa mengetahui sejarah islam yang sudah sangat tenggelam oleh zaman, agar nilai-nilai islam bisa kembali hidup dan tersebar luas sedikit demi sedikit.

Referensi

https://www.republika.co.id/berita/pinjl0313/rufaidah-perawat-muslimah-pertama-yang-dipercaya-rasulullah, diakses pada 04 Maret 2022 pukul 16.24 WIB

https://www.islampos.com/sosok-rufaidah-perawat-muslimah-pertama-yang-dipercaya-nabi-muhammad-119413/, diakses pada 04 Maret 2022 pukul 17.00 WIB

Di Bumi Ar Raayah

*Mahasiswi Prodi KPI Angkatan III STIBA Ar Raayah Sukabumi

**Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Komunikasi Islam pada Semester IV

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image