Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dr. Abu Fayadh Muhammad Faisal, M.Pd

Materi Khutbah Jumat: Pemimpin

Politik | Friday, 10 Jun 2022, 19:31 WIB
Foto Bersama di Kantor ICMI ORDA Kota Bekasi

Naskah Materi Khutbah Jum'at

#SilahkanDigunakanDisebarkan

*PEMIMPIN BODOH (IMMARATUS SUFAHA')*

*KHUTBAH PERTAMA*

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,

أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا.

وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا.

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا،

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

Masih ingat Tulisan ini yang dalam Website Penanews.net Terkait: *Waspada Terhadap Ruwaibidhah*, Bener kata Rasululloh saat ini banyak Ruwaibidhah Penyesat Umat/RAKYATnya, Ruwaibidhah ialah seseorang yang dungu/bodoh, tapi dipercaya dan sibuk mengurusi urusan Publik. (HR. Ibnu Majah dari Abi Hurairah). Ingatlah jika diamanahkan untuk jadi PEMIMPIN (dimana saja) harus Jujur, Amanah dan bisa Berkerja sesuai Tupoksi (tugas Pokok dan Fungsi Kerja) masing2 dan tidak mau di intervensi siapa saja begitupun Team intilainnya baik SEKJEN, BENDAHARA, MENTERI/SEKBID2 harus bisa Berkerja sesuai Tupoksinya.

Alhamdulillah, ALLOH ﷻ masih karuniakan iman dan Islam kepada kita sehingga di hari mulia ini, kita bisa berkumpul di tempat mulia ini, bersama dengan orang-orang yang Insyaallah dimuliakan oleh Alloh subhanahu wa ta'ala. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Alloh kepada junjungan alam Nabi Muhammad shallallohu 'alaihi wa sallam.

Pertama dan paling utama, marilah kita terus meningkatkan takwa kita kepada Alloh. Melaksanakan seluruh perintah-Nya dan jauhi seluruh larangan-Nya. Sungguh, takwalah yang menentukan posisi kita dan bersyukur kepada ALLOH Tabarokta Wa Ta'ala yang telah memilih kita menjadi orang Islam. Salah satu karunia paling agung yang Alloh anugerahkan kepada umat Islam adalah Alloh menurunkan kitab terbaik, Al-Quránul Karim. Kemudian mengutus manusia terbaik sebagai Rasululloh ﷺ, dan menjadikan umat Islam sebagai umat terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia, yang memerintahkan kebajikan, mencegah kemungkaran, dan beriman kepada ALLOH ﷻ.

Selain itu, Alloh menjamin untuk menjaga agama Islam. Agama yang Ia ridhai. Alloh menjamin mereka dalam mengemban risalah tauhid ini dan berjihad untuk menegakkan Syariat Islam, agar kalimat Alloh menjadi tinggi dan kalimat orang-orang kafir berada di bawah.

Selanjutnya, kita sampaikan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad ﷺ. yang telah diutus Alloh sebagai uswah hasanah (tauladan hidup terbaik) bagi manusia. Sebagai manusia tauladan, terdapat empat karakter yang melekat pada diri beliau, sekaligus mencerminkan bahwa Nabi dan Rasul adalah manusia pilihan Allah yang maksum. Yaitu, Shidiq (jujur), Amanah (terpercaya), Tabligh (menyampaikan), Fathanah (cerdas).

Oleh karena itu, kita ridha Islam sebagai agama dan Nabi Muhammad sebagai utusan ALLOH ﷻ. Maka marilah kita bertaqwa agar kita menjadi makhluk yang paling mulia di sisi Alloh, diampuni dosa-dosa kita, dan diberi-Nya jalan keluar terhadap problem kehidupan yang kita hadapi. ALLOH ﷻ berfirman:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

_“Siapa saja yang taat kepada Alloh dan bertauhid, pasti Alloh akan memberikan jalan keluar baginya dari segala kesulitan.”_ (Qs. Ath-Thalaq [65]:2).

Dan kita doákan saudara kita yang tidak bisa hadir dalam ibadah Jum’at hari ini, karena sakit atau karena udzur syar’i lainnya. Semoga Alloh sembuhkan penyakitnya, diampuni kesalahannya, dan diterima amal ibadahnya. Aamiin

Jama'ah sholat Jum'at Rahimakumulloh

Kejujuran merupakan karakter orang-orang yang beriman pada Kitab Suci Al-Qurán. Lawan dari kata jujur adalah bohong. Bohong atau dusta adalah sifat buruk yang sangat dibenci oleh ALLOH ﷻ dan Rasul-Nya. Karena kebohongan merupakan induk dari berbagai macam perkara buruk yang tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga orang lain.

Kebiasaan orang-orang kafir dahulu dan juga sekarang, suka membalikkan kenyataan. Orang jujur disebut pembohong, sebaliknya orang bohong disebut jujur, seperti tersebut dalam firman ALLOH ﷻ:

اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ

_“Orang yang membuat kebohongan itu sebenarnya adalah orang-orang yang tidak beriman kepada Al-Qur'an, dan sebenarnya merekalah yang pendusta.”_ (QS An-Nahl (16) : 105).

Ayat ini menyanggah tuduhan orang-orang kafir yang mengatakan ahwa Al-Quran adalah ciptaan Muhammad. Sesungguhnya yang membuat-buat kebohongan itu bukan Rasul ﷺ, tetapi orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat ALLOH ﷻ, baik ayat-ayat kauniyah yang menjelaskan keesaan dan kekuasaan ALLOH ﷻ yang terdapat pada alam semesta ini, maupun ayat-ayat Qur’aniyah yang memberi petunjuk dalam kehidupan ini.

Jadi, bohong adalah budaya orang kafir dan munafik. Bukan kebiasaan Rasul, karena beliau adalah orang yang paling jujur, sempurna ilmu dan amal perbuatannya, kuat keyakinan, dan paling terpercaya. Karena kejujuran dan kebersihan jiwanya, ia diberi nama al-Amin (orang yang jujur).

Agama Islam sangat mencela orang yang suka berdusta dan menyalahi janjinya. Firman ALLOH ﷻ,

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ

_“Sungguh amat besar murka Alloh terhadap kalian karena tidak melakukan perbuatan baik yang telah kalian katakan itu.”_ (QS. Ash-Shaff (61: 3).

Dalam ayat ini, ALLOH ﷻ peringatkan, betapa besar dosa orang yang mengatakan sesuatu, tetapi ia sendiri tidak melaksanakannya. Hal ini berlaku, baik dalam pandangan agama maupun dalam persepsi masyarakat. Menepati janji merupakan konsekuensi iman yang benar dan akhlak yang mulia. Sebaliknya, perbuatan menyalahi janji merupakan tanda munafik serta tingkah laku yang jelek.

Rasululloh ﷺ berwasiat agar umat Islam memiliki sifat jujur dan menjauhi sifat pembohong. Islam tidak akan tumbuh dan berdiri kokoh dalam pribadi orang yang tidak jujur.

Suatu ketika Rasululloh ﷺ ditanya oleh seorang sahabat, "Mungkinkah seorang Mukmin itu pengecut?"

"Mungkin," jawab Rasulullah.

"Mungkinkah seorang Mukmin itu bakhil (kikir)?"

"Mungkin," jawab Rasululloh ﷺ lagi.

"Mungkinkah seorang Mukmin itu pembohong?"

Kini Rasulullah menjawab, "Tidak."

Syeikh Sayid Sabiq Rahimahulloh, penulis Kitab Fiqhus Sunnah, ketika menukil hadis yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi ini menjelaskan bahwa, iman dan kebiasaan berbohong tidak bisa berkumpul dalam hati seorang Mukmin.

Tidak ada manusia yang mau dan suka dibohongi. Perasaan marah, kecewa, sedih, hingga hilangnya kepercayaan kepada orang yang suka bohong pasti kita rasakan. Bahkan para pembohong sendiri tidak suka dibohongi, karena dampak buruk yang ditimbulkannya.

Wakil Presiden I RI, Mohammad Hatta mengatakan, “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun bohong atau idak jujur sulit diperbaiki”.

Tidak jujur menurut Bung Hatta adalah sifat yang sulit diperbaiki. Bahkan, lebih buruk daripada kurang cerdas dan kurang cakap.

Apabila seseorang terbiasa dan mengulangi kebohongan hingga mendapat julukan berat sebagai _The King Of Lip Service_, istilah yang akhir-akhir ini sedang jadi tranding topic di negara kita, maka ia tidak berhak mendapat predikat sebagai mu’min. Karena bohong bukan karakter pengikut Nabi Muhammad ﷺ.

Di antara tipe manusia yang sangat dibenci oleh Alloh, hingga Alloh memberikan hukuman sangat keras, seperti dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad ﷺ adalah : raja atau presiden atau kepala negara atau pejabat pemerintah yang suka membohongi rakyatnya. Dalam hadis Abu Hurairah Radhiyallohu'anhum, Rasululloh ﷺ bersabda :

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ

_Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara oleh Alloh pada hari kiamat, tidak Alloh sucikan, tidak Alloh lihat, dan bagi mereka siksa yang menyakitkan, yaitu : orang tua yang berzina, raja yang suka berdusta, dan orang miskin yang sombong._ (HR. Ahmad 10227, Muslim 107, dan al-Baghawi 3591).

Kita berlindung kepada Alloh dari karakter buruk dan tercela ini. Imam Al Mawardi pun mengungkapkan dalam kitab Adabu Dunya Waddin: "Kebohongan adalah sumber dan akar dari segala kejahatan dan kejelekan karena dampak buruk dan keji yang ditimbulkannya".

Jika pemimpin negara, atau pejabat pemerintah berbohong, maka yang terjadi adalah keresahan yang hebat dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga timbullah rasa saling membenci antar sesama hanya karena beda persepsi. Apabila perbuatan tersebut sudah merajalela ke dalam tubuh rakyat, maka hilanglah rasa senang dan keakraban di kalangan masyarakat. Harmonisasi sosial antara masyarakat menjadi terganggu.

Hingga saat ini, banyak hal yang menjadi masalah di negara kita berawal dari kebohongan. Seperti korupsi, termasuk Penanganan covid 19, Sudah berapa banyak istilah Darurat yang tidak menyentuh pada Substansi. Penanggulangan Covid 19 lebih bermotif bisnis pra Oligarki bersamaan itupula meningkatnya kedatangan TKA CHINA hingga kini, padahal wabah Covid 19 ini asal mulanya dr negara mereka, seakan Pemimpin Bangsa ini telah kehilangan kecerdasannya, rasa kemanusiaan, sudah melupakannya jati dirinya dan rela berbohong demi kekuasaannya.

Berbohong adalah pangkal dari berbagai kejahatan dan penyakit yang berbahaya dalam kehidupan individu dan sosial. Sudah sering terjadi, pemenang Pilpres atau Pilkada, tiba-tiba jadi pihak yang kalah karena adanya kebohongan dalam penghitungan suara, atau saksi berbohong terkait hasil Pemilu. Adanya rekayasa kebohongan, sudah banyak ulama, kyai, atau intelektual yang ditangkap penguasa karena tuduhan bohong, yang direkayasa misalnya tuduhan teroris, intoleransi, radikal, anti Pancasila atau mengkritik pemerintah yang ketakutan terhadap Islam *#Islamophobia*.

Tuduhan radikal, teroris terhadap ulama, kyai, ustadz yang mengkritisi kebohongan penguasa, dan berdakwah untuk tegaknya syariat Islam, yang berujung pada Islamofobia, sama artinya dengan Indonesiafobia (membenci Indonesia). Karena Islamofobia bertentangan dengan konstitusi NKRI yang berdasarkan Ketuhanan YME.

Dalam sebuah video yang membahas mengenai hukuman bagi orang yang mengikuti pemimpin yang suka berbohong, Prof. Dr. Quraisy Shihab mengatakan bahwa jika ada pemimpin berbohong kemudian pengikutnya percaya, maka para pengikut yang percaya tersebut juga terkena siksa. “Kenapa? Karena dia percaya kebohongannya, sehingga dia mengikutinya,” ujarnya.

Jangan kira, kata beliau, ketika mengikuti seorang pemimpin yang sudah diketahui bahwa dia berbohong, lalu pengikut pemimpin tersebut akan bisa terlepas dari tangung jawab? Tidak! Pengikutnya tidak bisa terlepas dari tanggung jawab karena ia lah yang sebenarnya ikut mengukuhkan kebohongan tersebut.

"Karena mengukuhkan seorang pemimpin, yang Anda anggap salah, memberikan dia kekuatan untuk tetap memimpin dan kekuatan itu bersumber dari anda yang mendukungnya, sehingga Anda ikut mengukuhkan kedurhakaan dan kebohongannya itu," kata Quraish Shihab.

Dari Umar bin Khathab, Nabi Muhammad ﷺ bersabda: “Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?

وشِرَارُ أَئمَّتِكُم الَّذينَ تُبْغِضُونَهُم ويُبْغِضُونَكُمْ، وتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ

_“Sebaik-baik pemimpin kalian adalah mereka yang kalian cintai dan mereka pun mencintai kalian. Kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian. Sedangkan seburuk-buruk pemimpin kalian adalah mereka yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian. Kalian melaknat mereka dan mereka juga melaknat kalian.''_ (HR Muslim).

Oleh karena itu, Indonesia harus diselamatkan dari kejahatan akibat kebohongan, dengan menghentikan budaya bohong, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Jujurlah dengan kebenaran, laksanakan perintah Alloh dan jauhi larangan-Nya, serta tinggalkan pemimpin negara yang bohong dan ingkar janji. Semoga Alloh berkenan menyelamatkan bangsa Indonesia dan menurunkan rahmat-Nya bagi orang jujur dan melaknat siapapun yang suka bohong. Aamiin Ya Mujibas Sa'ilin ????????.

.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

*Khutbah II*

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

*****

Breaking News

LOGO ICMI ORWIL JAWA BARAT

*Sukseskan MUSWIL ICMI/Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia di SUMEDANG JAWA BARAT, Pada 13-14 Juni 2022 (Senin-Selasa), Info Buka ini:*

https://sumedang.jatinetwork.com/sumedang-jadi-tuan-rumah-muswil-icmi-jawa-barat-tahun-2022/

*ICMI ORDA Kota Bekasi dan ORSAT seKota Bekasi diantaranya:*

-ICMI Orsat Bekasi Timur

-ICMI Orsat Jatiasih

-ICMI Orsat Jatisampurna

-ICMI Orsat Bekasi Barat

-ICMI Orsat Medan Satria

-ICMI Orsat Bekasi Utara

-ICMI Orsat Pondok Gede

-ICMI Orsat Rawalumbu

*Siap mensukseskan Muswil ICMI di Sumedang Jawa Barat.*

Semoga yang terpilih jadi Ketum ICMI Orwil Jawa Barat Orang yang Amanah dan Menjalankan Program Kerja ICMI Wilayah Jawa Barat dengan Baik dan Mensyiarkan ISLAM yang HAQ Khususnya di Jawa Barat, Barokallohu' fiikum.

*Jika Bermanfaat Info ini Seluas-seluasnya, Silahkan di Share Syukron. Barakallah fiikum*

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image