Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Ikhsan Hidayat

Selain Mendapat Syafaat, Inilah Keutamaan Shalawat

Agama | Sunday, 10 Oct 2021, 22:52 WIB

Manusia diciptakan ialah untuk beribadah kepada Allah. Sebagai bentuk ketundukan dan ketaatan, maka, ibadah termasuk shalawat merupakan bentuk penghambaan. Sebagaimana dalam surat ad-Dzariyat ayat 56: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Hamba yang taat adalah hamba yang selalu berusaha melakukan amal ibadah, meningkatkan dan berlomba-lomba dalam kebaikan.

Namun, disebabkan beberapa hal, suatu amalan bisa saja tidak diterima. Karena niat misalnya, seseorang sudah melakukan amal kebaikan akan tetapi niatnya yang belum benar, maka akan berkurang pahalanya, atau bahkan tidak diterima. Begitupun dengan riya’ yang membuat berkurangnya pahala.

Untuk itu, ada amalan yang ketika kita melakukannya, akan diterima. Amalan itu berupa Shalawat. Betapa istimewanya shalawat yang pasti diterima, sebab ibadah lain bisa saja diterima, ada pula yang tidak diterima.

Telah dijelaskan di dalam al-Ahzab ayat 56:

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Dari ayat tersebut, jelas bahwa Allah dan Malaikat yang didekat-Nya menyanjung, memuji dan mendoakan Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, kita sebagai hamba dianjurkan untuk memperbanyak bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan lain dari shalawat yakni sebagaimana di dalam sebuah hadits “Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali” (HR. Muslim).

“Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh sholawat, menghapus darinya sepuluh dosa dan mengangkat derajatnya sepuluh derajat.” (HR. An Nasa’i)

Tafsir al-Munir menjelaskan tentang pemaknaan surah al-Ahzab ayat 56 bahwa Allah SWT menjadikan tinggi derajat Muhammad SAW. Allah yang memberitakan hal ini kepada hamba-Nya yang beriman. Dan akan memberikan pahala yang berlipat bagi mereka yang bershalawat kepada Nabi.

Tentu ini mudah dilakukan. Namun tahukah bahwa bershalawat dengan mengucap kalimat singkat saja, itu sudah dinilai ibadah. Kita pun berharap agar benar-benar diakui dan layak dianggap sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Dan di akhirat kelak akan ada syafaat dari beliau untuk kita semua. Aamiin.

Maka, betapa ruginya umat Islam di dalam kesehariannya ketika belum bisa meluangkan waktu untuk bershalawat kepada Nabi. Walaupun tidak bertemu, dengan bershalawat, seorang muslim berarti telah menunjukkan rasa cintanya kepada Baginda Nabi. Sebagai umatnya, sudahkah kita mengamalkan sunnah? Sudahkah kita bershalawat kepadanya?

Selain itu, ada manfaat lain ketika menyelipkan shalawat di dalam doa. Yakni akan diterima dan in syaAllah terkabul doa seorang hamba. Dari sahabat Ali ra Nabi bersabda: “Segala doa terhalangi (tidak dikabulkan), sampai dibarengi dengan ucapan shalawat atas Nabi Muhammad.”

Betapa beruntungnya umat Islam karena Rasulullah merupakan utusan yang memberikan syafaat di akhirat kelak. Ingatlah bahwa Shalawat merupakan jalan terbaik untuk mendapatkan syafaat. Maka, perbanyaklah shalawat. Ringan. Namun tetap istiqamah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image