Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Vinca Melati

Etika-Etika dalam Kehidupan Berbangsa

Politik | 2022-06-06 21:04:42

Etika berasal dari kata ethos yang berarti kebiasaan. Etika juga merupakan salah satu cabang ilmu filsafat aksiologi yang membahas bidang etika yaitu tentang nilai keutamaan dan bidang estetika, nilai-nilai keindahan, serta pemilihan nilai-nilai kebaikan. Jadi, Etika merupakan disiplin ilmu yang bertujuan untuk mempelajari tentang moral untuk merenungi perilaku kita dalam menjalani kehidupan ini.

Dalam etika kita diajak untuk merefleksikan secara kritis tentang nilai baik dan buruk. Dan ada akhirnya kita bisa mencapai kebaikan (moral) dan menjauhi keburukan. Etika memungkinkan berjalannya kehidupan sosial yang harmonis dan juga damai. Dengan mencermati adanya berbagai perbedaan kondisi masa lalu dan masa kini dan juga di masa depan, maka diperlukan etika kehidupan berbangsa yang mengacu kepada cita-cita persatuan dan kesatuan, ketahanan, kemandirian, keunggulan dan kejayaan, serta kelestarian lingkungan yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Etika dalam kehidupan berbangsa adalah rumusan yang bersumber dari ajaran agama, dan bersifat universal, dan juga bersumber dari nilai-nilai luhur budaya bangsa yang tercermin dalam Pancasila sebagai acuan dasar dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa. Pokok-pokok etika dalam kehidupan berbangsa mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportivitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, dan martabat diri sebagai warga negara.

Berikut beberapa etika dalam kehidupan berbangsa, yaitu:

1. Etika Sosial dan Budaya

Dalam etika sosial dan budaya dimaksudkan untuk lebih menumbuhkan dan mengembangkan etika kehidupan berbangsa yang berbudaya tinggi dengan menghargai dan mengembangkan budaya nasional yang bersumber dari budaya daerah. Sangat diperlukan ditumbuhkembangkannya kembali rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling mencintai dan saling tolong menolong di antara sesama warga bangsa.

2. Etika Politik dan Pemerintahan

Etika dalam politik dan pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan juga efektif serta menumbuhkan suasana politik demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa bertanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat, saling menghargai perbedaan, jujur dalam persaingan, kesediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan mewujudkan keseimbangan hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa.

3. Etika Ekonomi dan Bisnis

Dalam etika ekonomi dan bisnis memiliki tujuan agar prinsip dan perilaku ekonomi dan bisnis, baik oleh perorangan, institusi, maupun pengambil keputusan dalam bidang ekonomi bisa melahirkan kondisi ekonomi yang bercirikan persaingan yang jujur, berkeadilan, mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi, daya tahan ekonomi dan kemampuan saing, dan terciptanya suasana kondusif untuk pemberdayaan ekonomi yang berpihak kepada rakyat kecil melalui kebijakan.

4. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan

Dalam etika penegakan hukum yang berkeadilan dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa tertib sosial dan keteraturan hidup hanya dapat diwujudkan dengan ketaatan terhadap hukum dan seluruh peraturan.

5. Etika Keilmuan

Etika dalam keilmuan bertujuan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan teknologi agar warga bangsa mampu menjaga harkat dan martabatnya serta berpihak kepada kebenaran untuk mencapai kemaslahatan dan kemajuan sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya.

6. Etika Lingkungan

Etika Lingkungan menegaskan pentingnya kesadaran menghargai dan melestarikan lingkungan hidup serta penataan tata ruang harus dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya.

Oleh : Vinca Melati (Mahasiswa Prodi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta).

Picture by Pinterest

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image