Keramik Berbasis Hydroxyapatite (HAp) : Ide Bahan Alternatif Untuk Implan Tulang
Info Terkini | 2022-06-04 08:00:32Dari data Korlantas Polri pada tahun 2021, kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 jiwa sebanyak 10.553 menjadi korban berat. Korban luka berat diperkirakan mengalami patah tulang hingga kehilangan anggota tubuhnya yaitu tangan, kaki dan jari jemarinya. Selain kecelakaan, orang yang mengalami kanker tulang juga harus melakukan pengangkatan tulang untuk dilakukan perbaikan dan juga diganti agar tidak menimbulkan cacat permanen. Untuk kemajuan ilmu dalam bidang material ini, permasalahan tersebut dapat diatasi dengan mengganti tulang dengan bahan keramik sebagai alternatif pengganti baja tahan karat (stainless steel). Tulang berupa jaringan keras yang mempunyai modulus elastisitas dan kekuatan tarik yang tinggi. Jika diamati maka pengganti tulang yang paling mendekati adalah bahan logam dan keramik. Pada bidang kesehatan, biasanya keramik digunakan untuk perbaikan, rekontruksi dan penggantian tulang dan gigi. Selain itu, digunakan untuk bagian lembut (tissue) dari tubuh. Keramik memiliki kemampuan yang mudah mengoptimalkan biomineral, karena alasan ini lah keramik sangat cocok untuk pengganti tulang atau aktivitas bedah. Tulang memiliki komposit dengan massa jenis yang berbeda-beda dengan komponen utamanya bernama osteon, yang digunakan untuk peredaran darah dan susunan saraf. Bahan yang biasanya digunakan adalah Polyethylene. Namun apabila digunakan dalam jangka waktu yang panjang akan berbahaya karena tidak tahan gaya geser.
Apabila dibandingkan dengan material yang lain seperti Polyethylene, penggunaan Hydroxyapatite (HAp) lebih terbatas digunakan di bidang biologi. Batu karang menjadi sumber utama dari HAp. Biasanya HAp diproduksi untuk pengobatan klinik karena pengaplikasiannya yang mudah. Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan Hydroxyapatite untuk basis keramik pengganti tulang yaitu Hydroxyapatite (HAp) memberikan kenyamanan di dalam tubuh (biocompartable). Selain itu , HAp juga cepat beradaptasi di dalam tubuh manusia, saat bersamaan tubuh tidak akan merasakan apa-apa apabila ada benda asing di dalamnya. Hydroxyapatite mempunyai kemampuan pengikat ke tulang yang baik. Jika kita lihat ide ini bisa menjadi alternatif untuk implan tulang yang bisa dikembangkan di Indonesia, ini dapat menjadi kemajuan Indonesia di bidang kesehatan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.