Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Pradipta riris

RELIEF DAN ARSITEKTUR CANDI JAGO

Sejarah | Saturday, 04 Jun 2022, 07:44 WIB

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah budayanya, hal ini disebabkan karena sebelumnya bentuk negara Indonesia adalah berupa kerajaan. Selama perkembangannya kerajan-kerajaan tersebut menghasilkan peninggalan-peninggalan yang dapat dijadikan sumber sejarah. Di Jawa Timur sendiri terdapat banyak kerajaan bercorak Hindu-Budha, salah satunya yaitu Kerajaan Singhasari. Kerajaan Singhasari merupakan salah satu kerajaan yang ada di Jawa Timur. Lokasi Kerajaan ini diperkirakan berada di daerah Singosari, Kabupaten Malang. Kerajaan Singhasari memiliki peninggalan kebudayaan, seperti prasasti, arca, hingga candi. Candi merupakan suatu contoh bangunan yang menyatukan antara kesenian, kesustraan, dan kepercayaan agama . Aspek kesenian dapat dilihat pada struktur, pahatan dan patung-patung dalam candi tersebut. Sedangkan aspek kesustraan dapat dilihat dalam cerita yang ada pada relief dan terdapat pengaruh agama serta alasan dari bangunan candi tersebut dibuat. Terdapat beberapa alasan terhadap dibangunnya candi. Yang pertama candi merupakan suatu bangunan suci untuk pemujaan kepada dewa. Selanjutnya candi digunakan sebagai tempat pendharmaan bagi raja atau keluarga kerajaan.

Gambar 1: Candi jago (sumber: wikipedia.org)

Candi Jago adalah salah satu candi peninggalan Kerajaan Singhasari. Candi ini merupakan sebuah pendharmaan bagi Raja Wisnuwardhana yang mana merupakan raja Singhasari ke -4. Candi jago ini memiliki keunikan karena pada bagian atap candi sudah tidak utuh lagi, akan tetapi terdapat sebuah bekas bilik candi yang hanya menyisakan sebuah pintu yang masih kokoh dengan ditopang oleh dinding pada kanan dan kirinya. Candi Jago atau Jajaghu terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang Candi Jago termasuk candi yang beraliran agama Hindu-Buddha.

Candi ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Adityawarman sebagai tempat pendharmaan bagi Raja Wisnuwardhana. Arsitektur Candi Jago termasuk kedalam gaya Candi majapahit karena terdapat beberapa candi Majapahit yang menyerupai bentuk dan arsitektur Candi Jago. Gaya dan arsitektur yang dimiliki Candi Jago disusun seperti punden berundak sehingga menyerupai gunung Mahameru. Bangunan candi terlihat sudah tidak utuh lagi, hanya menyisakan bagian kaki dan sebagian badan candi.

Situs candi jago memiliki informasi yang lengkap berkaitan dengan peradaban Bindu dan Buddha di Indonesia. Selain itu Candi Jago memiliki keberagaman relief yang kaya, hanya sedikit candi yang memiliki keragaman relief. Relief-relief tersebut diantaranya yaitu relief Ari Darma, Arjuna Wiwaha, Kunjarakarna, dan relief berceritakan kisah hewan (fabel), seperti cerita katak dan ular (tantri), cerita kerbau dan buaya, carita singa dan lembu (nandakaprakaran), cerita kura-kura dan angsa, cerita singa dan kambing. Adapun relief-relief yang ada pada Candi Jago ini mengandung pesan moral yang dapat dijadikan sebagai pelajaran dalam kehidupan.

Purwanto, K. 2005. Candi Jago dan Cerita Kunjarakarna dalam Konteks Masa Kini. Malang: FISIP UMM. Dari https://www.acicis.edu.au/wp-content/uploads/2015/03/PURWANTO-Katherine.pdf

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image