Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Sudaryat

Lima Pokok Ajaran Islam

Agama | Friday, 03 Jun 2022, 06:56 WIB

Sekurang-Kurangnya terdapat lima pokok ajaran Islam. Pertama ijtihadan wajtima’an. Bekerja keras atau sungguh-sungguh dan menjaga persatuan. Ajaran Islam memerintahkan kepada para penganutnya untuk bekerja keras dan sungguh-sunguh dalam berkarya. Sikap malas, berleha-leha dalam berkarya harus sangat dihindari setiap muslim.

Rasulullah saw senantiasa berdo’a agar dijauhkan dari sifat penakut dan malas. Allahumma inni a’udzu bika minal jubni wal kasali, Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari sikap penakut dan malas.

Kedua, menjaga persatuan dan persaudaraan. Dalam Al-qur’an banyak ayat yang memerintahkan agar kita menjaga persatuan dan menjauhi perpecahan.”Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,” (Q. S. Ali Imran : 103). Kehadiran Islam ke muka bumi ini untuk mempersatukan umat dan memberi kedamaian bagia seluruh penghuni bumi.

Ketiga, satrul ‘aurat, menutup aurat. Aurat manusia terbagi kepada dua yakni aurat lahir dan aurat batin. Aurat lahir adalah bagian dari tubuh seseorang yang tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan haknya, sedangkan aurat batin adalah berupa keaiban yang dimiliki seseorang.

Islam mewajibkan menutup kedua aurat tersebut. Namun demikian, harus diakui, kebanyakan dari kita baru mampu menutup aurat lahir, namun senang mengumbar aurat batin, terutama aurat batin orang lain.

Salah satu buktinya adalah kesenangan melakukan ghibah. Padahal, ajaran Islam sangat mengutuk sekali perbuatan ghibah, sebab ghibah merupakan perbuatan yang berupaya keras membuka aurat batin seseorang di hadapan umum. Allah menggambarkan ghibah sebagai perbuatan dosa yang sangat menjijikan.

“Hai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang” (Q. S. Al-Hujurat : 12). Rasulullah saw bersabda, salah satu syarat untuk mendapatkan pertolongan Allah adalah menutup aurat atau aib orang lain.

Keempat, laa ilaah illallah. Tiada Tuhan selain Allah. Pokok dari ajaran Islam lainnya adalah keyakinan kepada Allah. Orang yang benar-benar yakin kepada Allah, ia akan menyandarkan segala perbuatannya hanya karena Allah. Sukses dan gagalnya dalam melakukan suatu perbuatan diserahkan kepada Alah.

Ia tidak akan sombong ketika sukses, dan tidak akan putus asa manakala kegagalan menimpanya. Lebih dari itu, ia sangat meyakini bahwa segala sesuatu yang diperbuatnya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt. Buah utama dari keyakinan seorang muslim terhadap Allah adalah kehati-hatian dalam menjalani kehidupan ini.

Kelima, mujahadatun nafs. Mengendalikan diri. Salah satu bentuk pengendalian diri adalah menjaga akhlak, baik akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia, maupun akhlak terhadap sesama makhluk Allah lainnya.

Salah satu wujud Islam yang rahmatan lil’alamin adalah akhlak mulia. Manusia yang sempurna dalam pandangan Islam adalah manusia yang berakhlak mulia. Salah satu faktor keberhasilan dakwah Rasulullah saw adalah kemampuannya dalam menonjolkan kemuliaan akhlaknya, baik di hadapan para sahabat maupun di hadapan orang-orang yang memusuhinya.

Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a. mengatakan, “Islam itu sangat mulia, tak akan ada satu ajaran pun yang mampu menandingi kemuliaannya”. Oleh karena itu, kewajiban setiap muslim untuk membuktikannya. Salah satu caranya adalah dengan mengamalkan kelima pokok ajaran Islam tersebut.

Ilustrasi :Islam (sumber gambar :www.n-um.com)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image