Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Djoko Soegiyanto, S.Pi, S.Pd, M.Pd.I

Masuk Surga Jalur Prestasi

Guru Menulis | Friday, 08 Oct 2021, 08:01 WIB

Biasanya apabila kita berbicara jalur prestasi mindset kita akan lebih dominan kepada seseorang yang akan menyelesaikan proses pendidikannya pada jenjang strata 1, strata 2 maupun strata 3. Tentunya hal itu sangat dinanti dan diminati oleh semua orang yang lebih memperhatikan kualitas pendidikannya. Jalur prestasi biasanya bisa melalui PMDK, beasiswa, masuk kuliah dengan hapalan Al Quran 30 juz maupun jalur prestasi lainnya. Tentunya hal tersebut akan sangat menarik perhatian pemerhati pendidikan agar bisa berusaha lebih maksimal dalam menyelesaikan pendidikannya.

Namun ternyata jalur prestasi juga ada ketika kita ingin masuk surga, istilah ini sebenarnya merupakan kata kiasan atau perumpamaan agar manusia lebih bersemangat dalam mengerjakan amal kebaikan karena pada dasarnya setiap manusia yang beragama Islam pastilah memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Namun yang membedakan adalah kualitas serta keikhlasannya kepada Allah swt karena sesungguhnya yang membedakan satu muslim dengan muslim lain disisi Allah swt adalah ketaqwaannya.

Jalur prestasi artinya kita sebagai hamba Allah swt senantiasa terus memperbaharui niat dan hati kita agar senantiasa selalu untuk berbuat amal kebaikan. Karena hanya amal kebaikan kita saja yang akan membantu kita di alam akhirat dan yaumul hisab. Tentunya akan ada perbedaan seorang muslim yang biasa-biasa saja misalnya hanya mengerjakan sholat wajib 5 waktu dengan muslim lain yang senantiasa melakukan amal-amal sunnah lainnya yang sangat disukai oleh Allah swt. Misalnya rajin bersedekah setiap hari terlebih lagi saat kondisi kita pas-pasan, kemudian istiqomah melakukan tilawah Al Quran setiap hari dengan membuat target bisa mengkhotamkan Al Quran beberapa kali dalam satu bulan serta melaksanakan sholat tahajjud secara istiqomah setiap malam dimana orang tersebut akan diberikan kemudahan dalam setiap aktivitasnya, diberikan solusi terhadap permasalahan hidupnya dan menjadikan hidupnya lebih berkah dan menjadi muslim yang mulia.

Namun hanya sedikit orang yang tertarik dengan jalur prestasi ini karena memang proses untuk melakukannya sangatlah berat bagi muslim yang belum memperbaharui keimanan dan ketaqwaannya. Karena sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah swt semata-mata hanya untuk beramal ibadah kepada-Ku kata Allah swt dalam Al Quran surah Adz Dzariyat : 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

Sesungguhnya Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku

Manusia yang baik bukan manusia yang tidak pernah berbuat kesalahan, namun apabila dia melakukan kesalahan dan kekhilafan maka dia akan segera bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah swt dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama.

Sebenarnya manusia sudah diberikan arahan dan bimbingan oleh Allah swt melalui berbagai macam aktivitas kehidupannya, namun kadang-kadang manusia lupa dan melakukan kekhilafan akibat bisikan syaitan. Atau kondisi keimanan seorang muslim mengalami penurunan akibat beberapa penyebab misalnya karena faktor ekonomi, disakiti oleh orang lain, diberikan nikmat namun lupa bersyukur dan lain sebagainya.

Melakukan aktivitas sunnah sesuai syariat Islam dan telah dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam setiap aktivitas kehidupan beliau, karena beliau sesungguhnya adalah suri tauladan terbaik bagi setiap muslim. Karena kalau kita melihat sejarah perjalanan hidup beliau sesungguhnya beliau sudah memberikan keteladanan yang luar biasa. Kita ambil contoh kecil ketika beliau mendapatkan gelar abdan syakuro artinya hamba yang pandai bersyukur, namun beliau tetap melaksanakan sholat tahajjud secara istiqomah setiap malam sampai kaki beliau bengkak. Jadi bisa kita bayangkan bagaimana akhlaq beliau padahal beliau sudah mendapatkan jaminan surga namun beliau tetap melaksanakan sholat tahajjud yang luar biasa.

Itulah makna jalur prestasi dalam beribadah karena sudah dicontohkan oleh Rasulullah saw baik dalam perkataan, sikap dan aktivitas beliau sehari-hari. Sesungguhnya banyak sekali keteladanan yang dapat kita contoh untuk menjadi muslim yang baik di masa yang akan datang. Kapan kita menjadi seorang muslim yang baik? Hanya diri kita masing-masing yang bisa menjawabnya karena sesungguhnya muslim yang baik adalah muslim yang paling banyak manfaatnya bagi sesama.

Tentukan diri kita masuk jalur yang mana? Jalur biasa-biasa saja atau lebih memilih jalur prestasi karena jalur prestasi tentunya perlu keistiqomahan dan komitmen untuk selalu berbuat lebih baik, beriman dan bertaqwa kepada Allah swt serta senantiasa meng upgrade diri untuk menjadi pribadi muslim yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Selalu berbuat kebaikan walaupun menurut kita kecil, namun di mata Allah swt besar karena kita tidak mengetahui kebaikan mana yang akan memasukkan kita ke dalam surganya Allah swt. Wallahua'lam bisshowab

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image