Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhevy Hakim

Komunikasi Publik yang Baik

Info Terkini | Thursday, 07 Oct 2021, 10:38 WIB

Komunikasi Publik yang Baik

Oleh: Dhevy Hakim

Aksi marah-marah Menteri Sosial Tri Rismaharini sambil menunjuk-nunjuk pada salah satu pendamping PKH di Gorontalo menjadi viral di sosial media. (30/9)

Terlihat dalam video, Bu Risma naik pitam setelah mendengarkan penjelasan dari salah satu pendamping PKH yang menyampaikan temuan di lapangan bahwa ada warga yang terdata sebagai penerima bantuan namun saldonya kosong. Ia pun mengatakan ada informasi warga tersebut telah dicoret dari daftar penerima bansos.

Perkataan warga penerima bansos dicoret dari daftar inilah yang membuat Bu Mensos seketika marah-marah. Berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri pendamping PKH itu sambil menunjuk-nunjuk. Aksi marah-marah Bu Risma dari rekam jejak digital terlihat tidak sekali ini saja terjadi. Sebelumnya sudah beberapa kali terjadi.

Kejadian tersebut sungguh sangat disayangkan. Sebagai pejabat publik, tentu etika di publik harus diperhatikan. Apalagi sebagai menteri sosial semestinya jiwa sosialnya, welas asih pada sesamanya, dan etika sosialnya semestinya melekat dalam diri.

Amanah mengurusi urusan rakyat pasti ada persoalan di sana-sini. Setiap manusia tentunya mempunyai keinginan dan pendapat berbeda-beda. Namun, aksi marah-marah tentu bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah bahkan bisa memicu masalah lainnya.

Komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan seyogyanya dilakukan. Bukankah pelaksana di lapangan yang paling tahu realitas yang terjadi? Selama ini kisruh data penerima bansos menjadi persoalan hingga kini. Contohnya saja ada warga yang sudah meninggal atau warga yang sebenarnya kaya malah masuk data. Sedangkan janda miskin tidak di data. Bahkan sempat viral seorang anggota dewan masuk data penerima dana bansos.

Artinya apa yang disampaikan bawahan bisa jadi memang terjadi. So, tidak perlu marah-marah. Seandainya ada selisih data, cukup diselesaikan dengan komunikasi yang elegan. Ditelisik saja apakah yang ditemukan di lapangan begitu atau tidak. Dengan begitu pejabat juga terjaga marwahnya dan rakyat pun tidak hilang kepercayaan terhadap para pemimpin.

Wallahu a’lam bi showab.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image