Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image RISNAWATI RIDWAN

Selain Google Map, Banyak Cara Mencapai Lokasi tanpa Nyasar

Gaya Hidup | Wednesday, 06 Oct 2021, 09:12 WIB

Mencari alamat seseorang butuh softskill tertentu. Salah satunya adalah membaca peta. Di zaman yang super canggih, peta bisa muncul dalam genggaman, hanya dengan satu klik kita bisa mencapai tujuan dengan mudah.

Banyak artikel kita temukan bahwa menggunakan google map begitu sulit. Bahkan banyak cerita yang menyebutkan dengan memanfaatkan aplikasi google map menjadi tersesat dan tidak mencapai lokasi yang diinginkan. Sebagai wanita saya mempercayai bahwa perempuan cenderung salah membaca map. Dan hal tersebut memang sudah dibuktikan secara ilmiah mengapa perempuan seringkali kelakuannya sein kiri belok kanan karena hal tersebut terjadi sebagai dampak bentuk dari anatomi otak perempuan.

Saya pernah mendengar ceramah tentang perempuan, disitu dijelaskan bahwa susunan anatomi otak perempuan mempunyai batas yang sangat tipis antara otak kiri dan otak kanannya dibandingkan otak laki-laki dan akibatnya sering beradu informasi dari bagian kanan dan kiri otak. Sehingga muncullah kemampuan multitasking sebagai perempuan sekaligus kebingungan dalam menafsirkan informasi arah.

Tulisan saya ini hanya ingin menyampaikan sudat pandang dan pengalaman saya dalam mencari alamat tanpa menggunakan google map. Jujur saja, saya juga kurang paham membaca peta, padahal dulu disekolah sudah pernah diajarkan membaca peta buta dan nilai ujian saya hanya batas jurang alias berada diposisi 6. Hehehe.

Menurut saya ada beberapa cara untuk mencapai alamat yang dituju tanpa menggunakan google map. Tidak dapat dipungkiri, kadang-kadang kita berada dalam posisi tidak bisa menggunakan peralatan canggih dari gawai yang kita miliki. Sehingga beberapa tips ini bisa digunakan sehingga kita dapat mencapai ke tempat yang diinginkan.

1. Jangan Malu Bertanya

Pepatah dulu yang mengatakan malu bertanya sesat di jalan, sekarang diplesetin menjadi malu bertanya jalan-jalan, pepatah tersebut benar adanya. Pilihannya jika malu bisa nyasar alias jalan-jalan, atau tahan malu bisa sampai ke tujuan.

Beberapa waktu yang lalu, saya melayat ke rumah rekan sekantor yang baru saja musibah meninggal salah satu orang tuanya. Rumah orang tuanya di kampung. Secara geografis, tidak terlalu jauh dengan ibu kota Provinsi tempat kami tinggal, tapi lokasinya di pegunungan dimana jangankan sinyal internet, sinyal telp saja tidak dapat. Sudah dipastikan bahwa aplikaso google map tidak dapat digunakan.

Kami harus bertanya berkali-kali untuk mencapai lokasi. Belum lagi setiap kami bertanya jawaban dari masyarakat selalu mengatakan, “sudah dekat pak”, “sedikit lagi pak udah sampai”, yang pada intinya jangan bosan bertanya sebelum sampai ke pagar rumah yang dituju.

2. Tanyakan alamat yang jelas dan lengkap

Setiap olshop saja saat kita belanja selalu meminta alamat lengkap plus dengan nomor hape. Apalagi kita yang akan menuju tempat yang diperlukan. Tentunya setiap akan menuju ke suatu tempat dikarenakan ada keperluan yang harus dilaksanakan di tempat tersebut, perlu menanyakan alamat lengkap dan jelas.

Alamat lengkap tersebut minimal menjelaskan nama jalan atau nama desa. Jika nama desa saja kita tidak ada info, tentunya sangat sulit menuju lokasi yang diinginkan.

Saya pernah bekerja yang tugasnya mencari alamat-alamat dan kemudian datang ke alamat tersebut. Pekerjaan saya saat itu melakukan tracing terhadap keluarga dari anak-anak yang selamat dalam musibah besar tsunami. Hasil assessment sementara diketahui bahwa ada keluarga lain yang bisa ditelusuri sehingga dapat melanjutkan pengasuhan terhadap anak-anak yang selamat dan telah ditinggal oleh kedua orang tuanya.

Pada form assessment biasanya kami hanya mendapatkan info nama dan alamat serta hubungan dengan si anak. Alamatnya hanya tercantum nama desa, paling kecil nama dusun atau sejenis RT/RW. Sangat jarang mencantumkan nama jalan apalagi nomor rumah.

Butuh effort yang besar untuk selalu bertanya kepada orang-orang sebelum sampai ke rumah yang benar. Sedangkan masa tersebut belum ada aplikasi googlemap di ponsel kita.

3. Tandai spot-spot tertentu

Menandai spot-spot ini bertujuan untuk memudahkan dalam mencari alamat. Misalnya bangunan, jembatan, persimpangan (simpangnya ada lima atau lebih) atau tanda-tanda alam seperti sungai, danau bukit dan sebagainya.

Saya sering memberi instruksi jika ada kurir mau antar barang tapi agak-agak nyasar, mungkin tidak sesuai dengan google map yang telah dipasang. Saya akan menanyakan posisinya secara tepat kemudian mengarahkan untuk mencari spot-spot tertentu dan memberikan penjelasan yang lebih detil kondisi sekitar rumah saya sehingga memudahkan kurir tersebut.

Beberapa tips tersebut tentunya dapat digunakan jika aplikasi google map tidak dapat digunakan karena sesuatu dan lain hal. Bisa jadi karena jaringan provider yang bermasalah, kapasitas ponsel yang rendah bahkan tidak mempunyai pulsa dan paket internet. Jadi tidaklah sulit mencari alamat tertentu asal ada kemauan. Karena banyak jalan menuju Roma, padahal jaman dulu juga belum ada google map.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image