4 Langkah Hindari Hepatitis Akut
Info Terkini | 2022-05-28 18:28:20Penyakit hepatitis akut misterius kini menjadi perbincangan masyarakat karena melanda beberapa negara, termasuk Indonesia. Penyakit hepatitis akut menjadi penyakit misterius karena hingga saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya penyakit tersebut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, terdapat 15 kasus hepatitis akut di Indonesia hingga hari ini, Senin (9/5/2022). Kabid Humas PP PDUI dr. Milka Inkiriwang mengatakan, hepatitis adalah keradangan atau infeksi yang terjadi pada hati (liver). Hepatitis akut berat atau misterius berarti infeksi hati yang belum diketahui pasti penyebab termasuk mekanisme ataupun patofisiologinya.
Penularan hepatitis akut diketahui dapat melalui saluran pernafasan dan saluran pencernaan. Oleh karena itu, Milka menekankan bila masyarakat harus menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan, makan makanan matang dan bersih, serta jangan bergantian alat makan dan minum.
Hal itu, lanjut Milka, termasuk dalam hal melakukan pembelian makanan dan minuman dalam kemasan. Dia menyarankan agar masyarakat sebaiknya memilih kemasan yang bersih dan selalu baru.
Menurut WHO, hepatitis akut misterius dapat menyerang anak-anak usia 1 bulan -16 tahun. Meski begitu, penyakit hepatitis akut misterius juga bisa menyerang orang dewasa.
Sebagaimana dikutip dari sumber Kemenkes RI dan CDC, hepatitis akut adalah infeksi hati yang memiliki sifat atau durasi perjalanan penyakit sekitar 2 minggu -1 bulan. Hal ini, sangat beda dengan hepatitis kronis di mana infeksi hati yang dapat merusak hati.
Ada empat langkah penanganan hepatitis akut yang bisa Anda simak sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pertama, mewaspadai gejala awal seperti mual, muntah, diare, sakit perut, demam ringan. Kedua, apabila muncul gejala awal, jangan panik. Ketiga, jangan menunggu gejala lanjutan muncul seperti mata dan kulit menguning agar tidak terlambat penanganan. Keempat, apabila terjadi penurunan kesadaran, segera bawa ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.